Chapter 3 : Data Rahasia dan Ajakan Pasukan Garis Depan

125 20 35
                                    

Savior, Mission 3, START!


            Hari yang kutunggu akhirnya tiba. Hari ini adalah hari dimana semua kelas melakukan latih tanding antara satu sama lain. Tentu antara tingkatan akan dibedakan dan pertandingan ini adalah satu lawan satu. Para peserta diambil dari undian oleh semua anggota OSIS.

Pertandingan kami dilakukan di arena lapangan nomor 6. Kelas kami, 1-D melawan 1-B dan kurasa hari ini adalah hari sialku. Kenapa aku mengatakan itu? Yah, tentu saja karena aku menjadi peserta paling pertama dari kelasku dan melawan salah satu murid terbaik dari kelas B.

Aku tidak mengetahui siapa nama lawanku ini, tapi Haruki sempat mengatakan bahwa dia ini berada di ranking B. Meski sesama lelaki, dengan kemampuan dan ranking yang jauh berbeda, pemenangnya sudah pasti dapat ditentukan. Tentu saja aku.

Dengan pakaian latihan Akademi khusus, kami tidak akan mendapatkan luka secara fisik setelah menggunakan pakaian ini. Tapi, meski begitu, rasa sakit akan tetap terasa. Karena para atasan berpikir bahwa rasa sakit akan membuat seseorang semakin berkembang.

              "Nah... Sensei... boleh aku langsung maju ke babak berikutnya? Aku tidak ingin mengotori tanganku melawan ranking F ini."

Sulit untuk mengatakan ini, tapi lawanku ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan angin dalam jarak 4 meter. Itu berarti, aku akan aman jika berada di luar jangkauannya. Selain itu, dia sangat sombong dan arogan, sekalipun lawannya hanya aku.

Tapi, dari semua itu... yang paling membuatku tergagnggu adalah dua orang dari bangku penonton. Kupikir Arata-Nii akan kembali saat liburan musim panas, tapi dia masih menyempatkan diri mendatangi pertandingan ini hanya untuk melihatku, sedangkan di sebelahnya si Ketua OSIS, Ayaka.

'Aku merasa seperti sedang diawasi dengan ketat oleh dua orang dengan ranking S keatas.'

Nakamura-sensei memasuki arena sebagai penilai sekaligus wasit pertandingan ini. Yah, meskipun ini hanya latih tanding, kurasa aku tidak perlu terlalu serius untuk menghadapinya seperti melawan Arata-Nii.

            "Apa kalian berdua sudah siap?"

            "Mulai saja, Sensei..."

            "Aku sudah siap!"

Dia benar-benar arogan. Aku jadi ingin membuatnya malu setengah mati. Tapi, kurasa itu tidak perlu. Aku hanya perlu mengakhiri pertandingan ini secepat mungkin, dan setelah itu aku akan mencetak rekor baru untuk pertandingan latihan tercepat.

            "Kalau begitu, mulai!"

0,24 detik

0,53 detik

*Dzzzt---! 0,72 detik

Sebuah sambaran petir berwarna merah yang tidak terlalu besar jatuh tepat menghantam tubuhnya dan seketika itu dia terjatuh tidak sadarkan diri, dan pertandingan selesai.

Semua orang yang melihat itu tidak dapat berkata apapun dan hanya terdiam membeku di atas kursi penonton. Tidak ada suara sedikitpun pada saat itu, tapi aku melihat kedua orang yang sudah mengetahui semuanya melihatku dengan tatapan mereka masing-masing.

Arata-Nii melihatku dengan wajah datar dan sudut bibirnya yang terangkat, wajahnya mengatakan seperti 'sudah kuduga dia akan mengakhirinya dengan cepat'. Sedangkan Ayaka tersenyum masam sambil menutup kedua matanya dengan wajah 'tebakanku benar'.

            "Nakamura-sensei, dia sudah tumbang. Kenapa semuanya membeku?"

             "A-Ah... ya. Pemenangnya adalah Tatsuya Ryuu...!"

Savior : The End Of The Galaxy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang