×
×
×
×Bohong jika Jihoon bilang tidak ada yang ia benci di dunia ini. Nyatanya datang ke rumah adalah hal paling ia benci. Jika saja ia sudah cukup umur, dan punya banyak uang, ia 100% pasti memilih untuk tidur asrama atau di hotel atau setidaknya membeli apartement sendiri.
Daripada harus mendengar teriakan demi teriakan yang saling bersahutan yang keluar dari mulut kedua orang tuanya.
"YA SUDAH SANA PERGI BERSAMA JALANG-JALANG MU!"
"JALANG?! YA KAU ISTRI MACAM APA KAU HAH?!"
"aku pulang dan kalian tentu saja tidak peduli. Habis mengganti baju aku akan makan, tapi sepertinya aku harus masak sendiri."
Helaan nafas kasar keluar dari bibir mungilnya. Ia membuang sembarang tas yang bertengger di bahu nya ke tengah-tengah pertengkaran orang tuanya. Tapi sama sekali tidak membuat keduanya berhenti berteriak. Jihoon memutar musik dengan volume besar, namun tetap saja tamparan sang ayah untuk sang ibu mengalahkan suara Adam Levine.
"Yaa! apa yang kau lakukan?" Rancau nya melindungi sang ibu yang sekali pagi hendak di tampar oleh ayahnya.
"kau, bocah kurang ajar! Pergi sana!"
Plakk!
Tidak, Jihoon sudah kuat menghadapi ini setiap hari. Tamparan dari ayahnya sama sekali tidak terasa sakit baginya.
Satu-satunya yang menyakitkan baginya adalah ketidak harmonisan keluarganya.
~o00o~
Hah singkat bener yah :(
hayu besok udah episode 4 gimana masih kuat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequad -; 🔥Silver Boys
FanfictionSequad stand for Squad + Kuat. Yang artinya squad yang kuat. iya iya :) [15+]