Break 2

459 67 5
                                    

Sudah beberapa hari krist terkurung dirumahnya, tak ada satupun kesempatan ia bisa keluar untuk bertemu singto. Hanya ponselnya satu-satunya yang menjadi Penghubungnya dengan singto, meski tidak cukup tapi dengan mendengar suaranya saja sudah mampu membuatnya merasa lebih baik.

"Kit, ayo makan. Sejak kemarin kau belum makan, bahkan kau hanya makan sedikit hari sebelumnya" ucap mae nya sambil membawa makanan untuk krist.

"Kit tidak lapar mae" krist berucap dengan punggung yang menghadap kearah ibunya.

Dia benar-benar tidak bertenaga sama sekali, ia hanya ingin berbaring menunggu singto untuk menghubunginya.

"Kau sakit Kit?"

"Tidak mae" jawabnya singkat.

Semenjak ia dikurung di kamar, krist memang tidak terlalu banyak bicara dan dia hanya akan bicara jika ditanya.

Ia baru akan kembali memejamkan matanya saat ponselnya kembali berbunyi.

"P'....!" Ujarnya dengan begitu bersemangat.

"........"

"Aku baik-baik saja. P' masih di rumah Pho?"

"........"

"Aku merindukanmu P'. Baiklah, aku akan makan nanti. Jaga dirimu baik-baik"

"........."

"Iya. Kit rrak P' na"

"........."

"Bye p' "

Tanpa krist sadari, ibunya masih ada dibelakangnya dan mendengarkan semua ucapannya. Putranya yang beberapa hari terakhir bersikap tidak bersemangat justru terlihat ceria meski itu hanya mendengar suara dari singto.

"Apa kau mencintainya sebesar itu Kit?" Tanyanya dalam hati.

.

Saat makan malam krist akhirnya turun untuk ikut makan malam bersama seperti biasa. Dia duduk disamping adiknya, sambil menunggu ayahnya turun krist mengobrol dengan adiknya yang entah mengapa begitu memahaminya.

"Ini dari P' singto. Dia datang tadi siang, lalu menitipkan itu pada P' Kit"

Krist membuka kotak kecil itu dan melihat isinya, itu adalah cincin hadiah dari fans yang ia titipkan pada singto dulu. Cincin itu memang sangat indah karena begitu sederhana, bahkan singto mengatakan jika jarinya terlihat sangat cantik dengan cincin itu.

"Itu cantik P'. P' singto sepertinya tahu ukuran jarimu" ucap adiknya yang membuat mae juga kakaknya kini menatap kearah mereka.

"Ini hadiah dari fans kami, aku pernah memakainya sekali tapi aku meninggalkannya di apartemen P' Sing jadi aku menitipkannya"

"Kau tahu P', terkadang aku iri pada kalian berdua. Melihat bagaimana P' Sing menatapmu dengan begitu dalam, aku bisa melihat bagaimana dia sangat mencintaimu"

"Bukan hanya dia, tapi aku juga sangat mencintainya"

"Semangat P' "

Obrolan keduanya terhenti saat ayah mereka turun, krist kembali menundukkan kepalanya karena sampai sekarang ia masih terlalu malas melihat kearah ayahnya.

"Kit, lusa kita akan makan malam bersama keluarga teman Pho. Jadi kau harus ikut karena kita akan membicarakan perjodohan kalian"

"Pho!! Berapa kali Kit bilang, Kit tidak mau. Kit hanya mencintai P' Sing bukan yang lain"

"Kita tidak akan membahasnya Kit"

"Pho egois!!! Kit benci kalian"

Krist meninggalkan ruang makan menuju kamarnya, dia langsung meraih ponselnya untuk menghubungi Singto.

Little thingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang