music ● [ chanjin ft. changjin ] ✔

; dua

Sejak hari itu, bangchan menjadi amat sangat produktif. Karya yang ia hasilkan pun bukan sembarang karya. Langsung disetujui produser hanya dalam satu kali dengar.

Tapi ada harga yang ia bayar untuk semua karya menakjubkan itu.

Menghabiskan uang hasil jerih payah nya hanya untuk jajan di minimarket sore hari. Agar bisa melihat muse nya, hwang hyunjin.

Inspirasi mengalir tanpa hambatan dengan hanya melihat hyunjin bekerja di tempatnya. Sesekali mereka saling tatap.

Hingga hari kesekian sejak pertemuan pertama mereka, bangchan masih berharap bahwa hyunjin akan menghubungi nya.

Suatu hari, changbin , rekan kerja nya yang memperhatikan kebiasaan baru bangchan akhir akhir ini tidak bisa tinggal diam. Mulut nya gatal untuk bertanya "apa yang kau lakukan tiap hari di minimarket ini, bahkan tidak langsung pulang setelah kerja"

Untuk informasi, flat tempat tinggal bangchan cukup jauh. Perlu naik bis 3 kali. Jam terakhir bis yang menuju flat nya datang pukul 5. Dan bangchan akan berlari sekencang mungkin menuju halte agar tidak ketinggalan bis.

Shift hyunjin dimulai jam 4. Dari minimarket ke halte butuh waktu sekitat 10 menit. Bangchan hanya bisa mengamati hyunjin selama 50 menit. Tidak cukup untuk nya.

"Bin-ah, kau tau kan akhir akhir ini bos sering memuji ku?"

Changbin mengangguk.

"Disana ada muse-ku"

Changbin yang memang tinggal didaerah itu sedikit berpikir. Ia juga sering belanja di sana.

"Hwang hyunjin?" Tanya changbin menebak. Seingat nya, satu satunya orang yang mungkin adalah hyunjin. Pegawai lain nya bukan tipe bangchan sekali.

"Bagaimana kau tau?"

"Hampir seumur hidup tinggal di daerah ini, bagaimana bisa aku tidak tau. Apalagi orang seperti hyunjin---tapi dia sudah punya kekasih"

Bangchan menatap changbin kaget, runtuh rasanya hati yang kokoh ini.

"Bagaimana kau tau?" Tanya nya lagi.

Changbin tersenyum, membuka lockscreen ponselnya dan memamerkan wallpaper nya.

"Karena aku kekasihnya"