; delapan

2.4K 563 5
                                    

Setelah selesai sarapan, mereka ke flat bangchan terlebih dahulu. Bangchan harus mandi dan membenah diri agar terlihat pantas untuk bersanding disebelah hyunjin yang menawan,kan.

"Biasanya jam segini para lansia sedang senam. Kau mau lihat?"

Hyunjin mengangguk antusias. Bangchan menarik tangannya, menuntun hyunjin menaiki tangga menuju sebuah taman.

Benar saja ,disana ada beberapa nenek nenek dan kakek kakek yang sedang senam. Para orang tua itu terlihat menikmati masa tu nya.

Bangchan dan hyunjin duduk disalah satu bangku taman sambil memperhatikan para lansia.

"Yang baju pink di ujung sana adalah pemilik flat ku" kata bangchan memperkenal kan nenek tua dengan rambut yang hampir memutih seluruhnya di barisan paling kiri.

"Wah , halmeoni semangat sekali" ucap hyunjin.

Ia tiba tiba bangkit. "Aku mau gabung" katanya.

Dan hyunjin pun berbaur dengan para lansia. Bangchan tersenyum melihat hyunjin ceria lagi.

Mata penuda hwang masih terlihat bengkak. Samar samar ia bisa mendengar bahwa nenek pemilik flat menyalahkan bangchan atas mata bengkak hyunjin.

Setelah senam berkahir hyunjin kembali, beserta nenek pemilik flat.

"Nak bangchan, bagaimana bisa kau tega membuat pemuda ini menangjs sampai matanya membengkak" omel nenek.

"Bukan aku nek,sumpah. Aku membawa nya kesini karena ingin menghilangkan kesedihannya" jawab bangchan.

"Ah , aku tidak percaya. Nak hyunjin ini manis sekali, dia juga ramah. Nanti siang atau mungkin malam ajak lah kerumah, kita makan bersama"kata nenek.

"Baiklah nek. Kalau sempat kami akan singgah"

Nenek menepuk nepuk pucuk kepala hyunjin, "jangan sedih lagi ya nak hyunjin"

"Terimakasih nek"

music ● [ chanjin ft. changjin ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang