Minimarket sepi, dan hujan masih belum reda. Membunuh bosan , hyunjin pun menghampiri bangchan ditempatnya.
"Tidak menulis lirik? Biasanya kau selalu menulis setiap kesini" ucap hyunjin mengawali pembicaraan mereka.
"Ah, aku sedang patah hati, muse ku sudah punya kekasih. Aku tidak terlalu suka menulis lagu sedih"
"Maaf" hanya itu yang hyunjin ucapkan. Ia tau dari changbin bahwa bangchan menjadikannya sebagai muse.
"Apa begitu mengganggu pekerjaan mu?" Tanya hyunjin.
Bangchan meneguk kopi nya, ia tertawa kecil. "Tidak, untung nya aku sudah menulis banyak lirik. Setidaknya sampai satu bulan kedepan hal itu tidak menggangguku"
Hyunjin mengangguk paham, "tapi serius, lagu mu benar benar bagus" pujinya lagi.
"Terima kasih. Dipuji langsung dari muse-ku rasanya senang sekali"
Hyunjin memukul pelan lengan bangchan, "jangan begitu, aku jadi malu"
Bolehkah bangchan berharap?
Dosakah bila ia berdoa pada tuhan agar hubungan hyunjin dan changbin segera kandas?
Hujan mulai reda , bangchan pamit pulang setelah menghabis kan waktunya ngobrol ringan bersama hyunjin.
Sepanjang perjalanan bangchan tak bisa menghilangkan senyum nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
music ● [ chanjin ft. changjin ] ✔
Fanfictionhyunjin itu, muse-nya bangchan dalam bermusik.