The Face That Watch

64 3 0
                                    

Ada sebuah wajah aneh di hutan
di luar kaca jendelaku. Ibu dan
Ayah tak mau mendengarkanku.
Wajah itu menatap dan menatapku.. Adikku benci
mendengar tentang hal itu. Ia pikir
itu dimaksudkan untuk menakut-
nakuti ia. Cerita tentang
pria tanpa wajah.

Wajah itu menatapku setiap waktu saat malam dan siang hari. Kakak perempuanku berkata bahwa
itu semua hanyalah kebohongan, ia berkata kepada Ibu dan Ayah, bahwa mereka harus memanggil kepala dokter.

Tidak peduli seberapa kali aku
memberitahu mereka tentang dia,
orang yang ada di dalam kegelapan, mereka tak ada yang
mau mendengarkanku. Aku tak suka ketika Ibu bilang aku harus
bermain diluar, karena aku menjadi sangat dekat dengan dia-
dia terlalu tinggi. Juga sangat kurus, seperti tak memakan apapun!

Pria itu tidak bergerak saat ia
menatapku, ia hanya membuatku dingin, membuatku tak
bisa berlari. Aku tidak suka ketika
dia berkeliling dan kupikir aku harus menjauh dari pagar.

Ibu harus menyeretku ke dalam
untuk makan malam karena aku
tidak bisa berhenti menatap, dia
marah kepadaku karena aku keluar
begitu terlambat dalam dinginnya
malam.

Tak dapat melihatnya? Pria jangkung itu kini berdiri di halaman rumah kami.

Setelah makan malam, Ibu membuatku duduk di kamarku - tidak ada TV - karena aku tidak
datang ketika Ibu memanggilku.
Aku duduk di mejaku dengan
pekerjaan rumahku, mencoba
untuk menyelesaikannya sebelum Ayah datang untuk memeriksa, ketika aku melihatnya berdiri di
halaman.

Pria tanpa wajah, pria jangkung, berdiri sangat dekat dengan jendela kamarku. Dia selalu disana sekarang, bahkan ketika kutunjukkan ia kepada Ibu dan Ayah, aku tidak tahu mengapa mereka tidak bisa melihatnya.

Mimpiku penuh dengan ia sekarang, ia berdiri dengan latar belakang seperti sihir yang kulakukan untuk teman-temanku.

Dia berdiri dalam mimpiku, aku telah mengatakan kepadanya untuk meninggalkan aku sendirian,
tetapi hanya dalam mimpiku.

*******
Ibu memanggil dokter hari ini, dia
mengatakan aku sangat sakit, aku terus batuk darah dan aku tidak bisa tidur. Dia bilang aku tidak makan sama sekali, ia juga mengatakan kepadanya tentang pria jangkung yang kulihat, namun
aku berpikir itu tak penting lagi.

Dokter bilang aku harus pergi ke
rumah sakit, ia mengatakan bahwa mungkin ada sesuatu yang salah dengan otakku dan aku akan membutuhkan scan.

Batukku tetap memburuk, sakit
masih kurasakan, pria tinggi itu masih menatapku. Ibu duduk denganku di malam hari untuk memastikan saya baik-baik saja, dia bertanya padaku apa yang aku senandungkan dan aku tidak bisa memberitahunya. Aku tidak tahu kata-katanya, aku bahkan tidak tahu jika aku bersenandung.

Dia memelukku dan mencium
keningku, pria jangkung itu tidak
di luar jendelaku lagi. Dia tak nampak selama satu hari, tapi dia
masih ada di dalam mimpiku. Dia
panjang, lengannya yang panjang
dapat mencapaiku.

Musik keras terdengar di telingaku, aku bisa melihat ibu membacakanku cerita- bibirnya bergerak -tapi musik begitu keras. Aku batuk dan batuk, banyak darah yang keluar kali ini.
Ibu duduk di ujung tempat tidur
sambil menatapku, menunggu batukku berhenti, tapi tidak. Aku berharap seperti itu karena aku perlu memberitahunya sesuatu...

Pria jangkung tidak di luar jendela lagi, pria jangkung tidak di halaman, ia bahkan tidak di hutan...
batukku terlalu banyak dan aku
merasa seperti jatuh tertidur. Aku
mencoba untuk melawannya namun sangat sulit karena aku hanya perlu tahu...

Pria jangkung ada di sudut kamar
sekarang...

Dia ada di kamarku...

MIDNIGHT NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang