pertemuan

27 3 0
                                    

Aku sedang berlibur ke rumah bibi ku, ku lihat ada 2 anak kecil yang sedang berlarian di dekat pagar rumah bibi ku, mereka sangat lucu sekali dengan rambut lurus dengan wajah ke barat-baratan tapi mengapa di jam yang hampir malam mereka masih bermain kejar-kejaran disekitar pagar rumah.

Dengan perlahan aku berjalan kearah mereka dan mereka pun terdiam dan tersadar bahwa aku memperhatikan mereka sedari tadi.
"Hei, kalian mengapa di jam segini masih bermain, ini hampir malam?" Aku bertanya dengan selembut mungkin karena aku sadar bahwa yang sedang ku ajak bicara hanya lah anak kecil dengan umur sekitar 10 tahun lebih.

"Karena kita suka" ucap salah satu dari mereka yang membuat ku membeo.

"Kalian tinggal dimana? Ayo biar kaka antar pulang" aku berusaha menggapai tangan nya tetapi sangat mengganjal aku menyadari bahwa mereka bukan manusia tetapi mereka mahluk kasat mata.

"Teh, lagi bicara sama siapa? Teriak ibu ku kepada ku sembari berjalan mendekat kearah ku.

Aku masih kaget dengan kejadian tadi, ibu ku menatap ku heran "kamu kenapa, ko kaya yang bingung gitu, ada hal yang aneh?" Aku bingung harus memulai dari mana untuk menjawab pertanyaan ibuku.

"Gak ko bu, aku tadi liat-liat keluar aja, suntuk kalau diem di rumah terus" ucapku dengan segala permohonan maaf karena telah berbohong.

"Oh, ya udah besok coba kamu keliling kebun teh?", Dengan cepat aku mengangguk menyetujui ucapan ibuku.

"Bu, udara nya semakin dingin lebih baik ibu masuk takut nya masuk angin" ibuku mengangguk membenarkan ucapan ku.

"Ya udah, ayo masuk kamu benar disini sangat dingin sekarang" ajakan ibu padaku, "bu, mendingan ibu masuk duluan yah, aku mau kunci pagar dulu" ibu mengangguk dan mulai melangkah menjauh kembali ke dalam rumah.

Aku menatap kedua anak itu dan sedikit heran karena salah satu dari mereka tersenyum padaku, aku pun tersenyum, dia sangat lucu sekali, "boleh kami ikut bersama kamu ke kebun teh itu?" 
Aku sedikit bingung karena aku pun sedikit takut kepada mereka walaupun aku sudah biasa melihat mahluk yang tak kasat.

"Ayo bella, dia pasti tidak mau mengajak kita pergi mending kita bermain lagi" ucap dia kepada teman nya yang mengajak ku berbicara.

Mereka sudah mulai menjauh dari tempat semula, aku berteriak memanggil mereka, hanya saja aku lupa siapa nama mereka "hei, hantuuu" teriakan ku sembari berlari menyusul mereka, tapi yang ku dapat hanya tatapan sinis.

"Jangan memanggil kami hantu, kau tidak berhak, dan kami bukan hantu" ucap si sinis, aku sedikit sebal dengan nya, ucapan dan tatapan nya begitu sangat ketara bahwa dia seperti membenciku.

"Emh, baiklah aku minta maaf karena aku bingung, aku tidak tau nama kalian siapa, jadi aku panggil hantu" aku sedikit merasa bersalah tapi kenapa begitu, apakah aku salah? Mereka memang hantu, ucap batin ku

"Ok, jadi apa kamu akan mengajak kami ke kebun teh?"  Tatapan nya begitu berharap padaku, padahal hanya ke kebun teh.

"Tentu, kenapa tidak? Kalian boleh ikut bersama ku" aku tersenyum hangat kepada mereka.

"Perkenalkan namaku bella, si gadis yang sangat cantik dan pintar dan ini gladia teman satu sekolahan ku" sembari meraih tanganku dengan senyuman nya.

Aku pun menyambut tangan nya, walaupun tidak terasa apa-apa, hanya hembusan angin yang sangat dingin.

"Nama ku citra" ucapku dengan senyum khas ku serasa terbawa oleh semeliwir angin sore ke malam ini.








































































Maaf yah ini cerita nya kurang menarik dan tegang tapi sebenarnya ini kisah nyata dari teman ku...

Dan tolong dimaklumin yah...ini hanya sebuah karya yang sangat amatir ini.

Jangan lupa vote yah man-teman dan semoga hari-hari nya selalu menyenangkan dan terimakasih

HATUR NUHUN

Salam

Bandung

CITRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang