part 2

50 2 0
                                    

  ting.. Ting.. Ting...
Bel pulang sekolah pun berbunyi semua siswa siswi berlarian menuju ke tempat parkir sepeda motor, pintu gerbang sekolah.

  Fitri beserta rekan-rekannya menuju ke depan pintu gerbang yang akan menyahut orang yang akan menjemput nya. Beberapa menit supir Fitri pun menjemput Fitri tepatnya di depan pintu gerbang.fitri pun meminta izin kepada semua sahabatnya yang berdiri di depan pintu gerbang sekolah yang sedang menunggu jemputan.

"Hy gaes gua udh dijemput nih gua duluan yah?"izin Fitri kepada semua sahabatnya dan memberikan Slam rahasia kepada semua sahabat nya.

"Hati-hati di jalan fit" cakap semua sahabatnya.

"Iyh dong pstynya"jawab Fitri sambil membuka pintu mobilnya.

  Fitri pun lalu masuk ke dalam mobilnya dan ia menghela nafas di kursi mobilnya,tak lama kemudian Fitri pun mengingat sesuatu ada barang yang ia harus beli.

"Pak sebelum kita ke rumah kita mampir dulu ke toko kado atau ke mol" cakap Fitri sambil menepuk pundak pak Handi selaku supir Fitri.

"Emangnya mau ngapain non?" Tanya pak Handi

"Mau nyari kado buat sahabat saya pak,mau kan pak anterin saya ke toko kado atau mall?" Fitri menjelaskan kepada pak Handi.

"Baik non,tp ntar nyonya mamih marah"ujar pak Handi

"Bunda gak akan marah pak, nanti Fitri yang njelasin ke bunda pak, tenang ajh ni pak"cakap Fitri sambil memainkan HP-nya.

Beberapa menit kemudian ia sampai
di  depan toko kado. Fitri pun langsung ke toko kado untuk membeli kado untuk sahabat nya nnty malem.fitri pun memilih barang yang akan ia beli untuk kado sahabatnya,ia pun telah menemukan barang yang akan di kasihkan kepada sahabat nya ia langsung kekasir untuk segera membayarnya.

"Berapa mba harganya?,disini bisa langsung di bungkus pakai kertas kado mba?"tanya Fitri kepada penjaga kasir.

"Bisa mba,,apa mba mau di bungkus kan?"tanya jawab penjaga kasir.

"Iyh mba barang saya nanti di bungkus kan yah?.

  Barang Fitri pun telah jadi di bungkus kertas kado.

"Jadi total harga nya berapa Mba?" Cakap Fitri

"Semuanya 120.000 mba"jawab penjaga kasir sambil mengantongkan barang yang Fitri beli.

  Fitri pun langsung kembali ke  mobil

"Sudah pak,kita balik ke rumah ajh"cakap Fitri

"Baik non"jwb supir Fitri

   Beberapa menit kemudian ia sampai di depan garansi rumah Fitri ia pun langsung segera masuk ke. Rumah dan segera bergegas berganti pakaian.

Hari berganti malam...

  Susuna malam di rumah Fitri begitu sunyi, rumah besar hanya ada 6 penghuni yang terdiri pak Budi selaku satpam di rumah  Fitri,pak Handi selaku supir Fitri,bi Ijah selaku pembantu rumah tangga di rumah Fitri,pak Ray selaku Bokap Fitri dan Bu indah selaku nyokap Fitri,dan anak yang berumur usia anak SMA ia bernama Fitri.

"Sayang kamu solatnya udah atau belum?,kalau sudah ke ruang makan syang"tanya nyokap Fitri yang sedang memasak di dapur bersama bi ijah

"Fitri solatnya Sudah bun"jawab Fitri sambil menuangkan air putih ke dalam gelas yang ada di meja makan

"Ayah mana nak?,kok belum ke meja makan?"cakap nyokapnya

"Fitri gak tau Bun, mungkin ayah sedang solat"jawab Fitri yang sedang memakan tempe goreng yang ada di meja makan.

"Bentar sayang bunda mau manggil ayah"cakap nyokapnya sambil mengelus pundak Fitri.

  Nyokap Fitri pun memanggil bokapnya yang sedang di kamar.

"Yah makanannya sudah siap yuk kita makan malam dulu,"ujar nyokapnya sambil membuka pintu kamar.

"Ok sayang,nanti ayah ke meja makan ayah mau beres-beres dulu" jawab bokapnya.

"Ok yah bunda nunggu ayah di meja makan"ujar nyokapnya sambil mengelus pintu kamar.

  Nyokap Fitri pun kembali ke meja makan.

"Loh kok kamu sendirian syang?,bi Ijah,pak Handi sama pak Budi mana?"cakap nyokapnya yang sedang menuju ke meja makan.

" Bu Ijah di belakang Bun,pak Budi mungkin di depan kalo pak Handi Fitri gak tau bun"Jawab Fitri sambil mainan hp.

Nyokapnya pun teriak memanggil bi Ijah.

"Bi ijah..... bi ijaaaaah..... Bi ijaaaah.... Biiiiii......"teriak nyokapnya yang memanggil bi Ijah.

  Bi Ijah pun segera ke nyokap Fitri yang sedang memanggilnya.

"Ada apa nyonya memanggil saya ,masakan saya gak enak atau bagaimana?" Jawab bisa Ijah dengan raut wajah yang begitu takut.

"Bukan bi bukan masalah itu, kita kan ini keluarga kita makan di 1 meja makan jangan makan sendiri- sendiri,kita makan sama-sama yah biar Ijah makan di meja makan bareng kita."jelas nyokap Fitri pada bi Ijah sambil mengelus pundak bi ijah.

  Keluarga Fitri tidak pernah membandingkan mana pembantu dan mana pemilik rumah. suasana rumah Fitri begitu harmonis.

Makana malam pun telah usai, Fitri membantu bi Ijah dan nyokapnya beres-beres meja makan dan membersihkan piring yang telah di pakai.

Makasih yah yang udah baca.  maaf kalo telat post.maaf yah kalo ceritanya jelek.

penyesalan terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang