Part 19

535 33 3
                                    

Biasakan Vote dan Comment
Terima kasih!

**

Maaf.
Karena aku harus seperti ini.
Kelak kamu akan mengerti
Apa dari semua ini.

Pagi ini, Shasha gak bisa berhenti tersenyum malu. Ia terus mencuri pandang ke arah Arland yang berada di sebelahnya untuk fokus menyetir sambil mengingat kejadian tadi ketika ia masih di rumah.

"Kenapa liatin aku kayak gitu? Aku gak bakal pergi kok. Karena aku selalu di hati kamu.." ucap Arland sambil sesekali melihat ke arah Shasha yang terus melihat dirinya sambil tersenyum.

Seketika, Shasha tersadar. Kemudian ia memalingkan mukanya yang kian memerah.

"Ini beneran Arland yang dingin itu bukan sih??" batin Shasha.

"Dih! Ge-er! Siapa yang juga liatin kamu!" ucap Shasha menghadap ke kaca pintu mobil sambil menutup mukanya dan menahan senyumannya.

Flashback

"Shasha!! Bangun!! Ini udah jam berapa?!" teriak Natali dari luar pintu kamar Shasha.

Karena tak kunjung mendapat jawaban, Natali mencoba membuka pintu kamar Shasha. Ternyata tidak di kunci.

"Astaga.. . Anak gadis kok bangunnya siang mulu! Shasha,, Bangun!" ucap Natali sambil mencubit paha Shasha.

"Enghh,, iya.." ucap Shasha meracau sambil menggeliat kesana - kemari. Natali yang melihat hal itu hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya.

Natali pun segera turun ke lantai bawah untuk memasak sarapan. Tiba - tiba saja, ada yang membunyikan bel depan pintu rumah.

"Sebentar.." teriak Natali agar orang itu berhenti memencet bel.

"Lho? Arland? Kamu ngapain?" tanya Natali sambil celingak - celinguk.

"Saya mau ketemu Shasha."

"Oh ya udah.., kamu naik aja ke atas. Adik kamu tuh dari tadi gak bisa di bangunin. Yaudah mama tinggal ke dapur dulu ya.." ucap Natali sambil mempersilahkan Arland masuk.

"Adik? Dia pacar gue! Dan Mama?Hei, sejak kapan lo jadi nyokap gue?!" batin Arland kesal.

"Ya. Kalau gitu saya langsung ke atas." pamit Arland. "Iya! Kamar dia pintu ke pertama dari tangga, yaa.." balas Natali dari dapur.

~~

Ketika Arland sudah berada di lantai atas, ia langsung membuka pintu kamar yang sudah diarahkan oleh Natali. Dan ia melihat pemandangan yang membuatnya mau tidak mau membuat dirinya tersenyum geli.

"Kata mama kandung gue, kalau mau liat cewek cantik itu, dari cara dia tidur.. . Eh? Tapi bukannya gue pernah liat dia tidur ya? Au ah! Yang jelas dia cantik. Kayak princess.." batin Arland sambil tersenyum.

"Sha.., bangun sekolah.." ucap Arland sambil mengelus kepala Shasha. Sedangkan Shasha malah mengeliat kesana kemari. Malah ia menarik salah satu lengan Arland, dan memeluk lengan itu bagaikan guling.

ARSHA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang