Tragedi

14 3 1
                                    

"Lelaki brengsek sepertimu tak pantas ku jadikan imam,Lepaskan atau aku yang akan membunuhmu Syahrur!" ucapan Isyana mampu membuat lelaki itu terusik.

"Apa yang membuatmu datang kembali?jangan membawa sebutan imam di hadapan ku sayang,bahkan kau adalah pembunuh berlumur dosa" kata kata Syahrur mampu membungkam semua mulut yang ada di sana.

Isyana menodongkan sebuah pistol dengan peluru yang siap menusuk dadanya"Seorang pembunuh sepertiku pun akan tau,siapa yang harus menjadi korban selanjutnya"ucap Isyana dengan senyuman manis namun tatapannya begitu menusuk.

"Aku yang akan melepaskannya,, kau letakkan pistolmu sayang"Syahrur menyerah,ia tahu jika selangkah saja ia melawan Kekasih nya itu,,,dia akan mati dengan tak terhormat.

Namun sayangnya ketika Ukhti yang saat itu menjadi sandera telah dilepaskan,dengan gerakan gesit Isyana mengambil pistol dan dalam hitungan detik semua berteriak ketakutan "Duarrr Duarrr" dengan sadisnya Isyana melepaskan peluru tepat di dada kekasihnya.Cukup ia wanita terakhir yang hampir terbunuh oleh Syahrur.

Sebelum Isyana pingsan tak kuasa menahan luka fisik dan juga batin,ia sempat melihat kekasihnya berlumur darah "Tuhan,,aku berjanji ini adalah kejahatanku yang terakhir"dan semua menjadi gelap.

Hitam Putih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang