Fakta

19 3 0
                                    

Ais Pov

Aku berusaha menahan tangis saat mendengar berita bahwa Kak ukhti hampir mati di tangan orang tak dikenal.Abi dan Umi telah menceritakan semua yang terjadi,,aku mampu melihat sorot ketakutan itu dari mata umi.Namun aku tak bisa melakukan apapun selain mendekapnya begitu erat.

"Umi dan abi makan dulu sana,,biar Ais yang menjaga Kak Ukhti dan kakak cantik ini"Ucapku menenangkan mereka yang mulai gelisah.

"Baiklah kami akan segera kembali,,jaga saudara saudara mu dengan baik sayang"ucap umi sambil mengecup keningku.

"Aye kapten" Meski aku khawatir,aku harus tetap tersenyum melihat saudaraku masih hidup.Tapii,,,umi tadi bilang jaga saudara saudara mu?aku kan hanya punya kak Ukhti.Aku masih mematung di tepi ranjang pasien,menatap wajah cantik yang seperti tak asing bagiku.

"Kau siapa?kenapa begitu mirip dengan Ukhti" gumaman wanita itu menyadarkanku.

"Ah ya,, assalamualaikum kak.Aku Ais adiknya Kak Ukhti" ucapku seraya memberikan air putih padanya.

Isyana Pov

Apa dia adikku yang dulu masih bayi?namun kenapa dia tak mengenaliku.Dia cantik,,sama sepertiku.Hanya saja dia memiliki hidung yang cukup pesek dan tak memiliki lesung pipit sepertiku dan Ukhti.

"Haloo,,,kakak siapa?kenapa bengong?itu ilernya netes kak" ucapnya dengan senyum yang menangkan.Wah ia beruntung mewarisi senyuman itu dari umi ku.

"Aku Isyana,,,Kakak kandungmu yang pertama" jawabku.

"Hahaha,,kakak asyik juga ya.Baru kenal udah bercanda,,,Kakakku hanya satu ukhti namanya" dia terbahak bahak ,,,lihat lihat bahkan dia tidak sungkan membuka mulutnya lebar lebar,,ini dia sifat abiku yang rupanya turun pada adikku ini.

"Ais,,,dia benar nak.Isyana adalah kakakmu yang berada di luar kota untuk bekerja.Kamu belum tahu kan?Dialah wanita yang selalu umi ceritakan".

"A..a..apa?Kak Isya?itukah kamu?hooooaaaaa aku mencintaimu kak...Sungguh rinduku menjelajah sejak ku masih kecil,,dan aku bertemu denganmu ketika aku sudah secantik ini,,,Wah sepertinya kita bertiga akan menjadi saudara yang saling menyayangi" pelukan dan teriakan Ais mampu membuatku terkejut hampir berhenti bernafas,, Aku tak mengerti sifatnya yang satu ini.Sangat Labil.

Hitam Putih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang