Chapter 4 : Endless Love (Bonus Part)

302 30 0
                                    

HAPPY READING!!

DON'T LIKE!! DON'T READ!!

GEUNYANG KOJJOH!!

Special HunHan!!

Luhan menatap pantulan dirinya di cermin, kemeja motif floral lengan panjang dengan jeans berwarna biru membalut tubuh proposionalnya. Tangannya sibuk merapikan rambut dark red dengan highlight hitam yang sangat indah yang memahkotai kepalanya.

Drrrrt!!

Ponselnya bergetar sekilas, menandakan pesan masuk. Ternyata dari Sehun, lelaki itu mengatakan bahwa dia sudah menunggu di basement. Sebelum beranjak, Luhan memastikan lagi penambilannya.

'Perfect' batinnya senang.

Kakinya melangkah sambil melompat-lompat kecil, hari ini Ia memiliki jadwal pemotretan dengan model bernama Yuta tersebut. Dan ternyata Sehun benar-benar menepati janjinya, lelaki itu bahkan sudah siap sebelum dirinya.

Matanya melihat mobil van putih yang sudah terparkir di basement apartment mereka, Luhan segera mempercepat langkahnya. Takut Sehun bosan karna terlalu lama menunggu.

"Morning Eonni, Hunnie." Sapanya ceria pada penghuni mobil van tersebut.

"Morning, Noona." Jawab Sehun, sedangkan sang manager hanya tersenyum lebar sebagai balasan.

Luhan mengambil duduk di samping Sehun sedangkan manager gadis itu duduk di kursi depan bersama driver. Mereka banyak berbincang saat di perjalanan karena tempat pemotretan yang lumayan jauh, sehingga memakan waktu yang cukup lama.

Sesampainya di lokasi pemotretan yang berada di private pantai. Mereka turun bersama, beruntung tempat ini sudah  di sewa jadi tak ada pengunjung yang berkeliaran. Ataupun paparazi yang siap mengintai keberadaan mereka.

Luhan memasuki tenda tempat wardrobe dan make up, meninggalkan Sehun yang duduk di bawah rindangnya pohon bakau yang tumbuh di sepanjang pantai.

"Selamat pagi semua, maaf terlambat." Sapa Luhan ramah pada para kru.

"Selamat pagi." Jawab kru tim pemotretan serempak sambil tersenyum.

"Ah, Luhan-ssi sesuai schedule kita akan ada tiga sesi pemotretan. Mohon segera bersiap karna model pria sudah menunggu." Seorang kru staff datang dan menyampaikannya pada Luhan.

Luhan menghampiri seorang staff yang sudah melambai padanya dengan bikini di tangannya, mengisyaratkan agar Ia cepat berganti pakaian. Saat di kamar ganti Luhan termenung melihat sepotong kain yang ada di tangannya. Memikirkan dirinya memakai pakaian seperti ini di hadapan Sehun dan orang lain membuatnya merasa malu.

Saat ini Luhan benar-benar merasa dilema, dirinya tau bahwa keprofesionalan itu penting. Tapi jika seperti ini jadinya, bagaimana nasib suaminya nanti? Dia mencoba untuk hidup lebih baik agar suatu saat lelaki yang akan menikahinyalah yang melihat seluruh tubuhnya.

Air matanya tiba-tiba mengalir, takut dan tertekan di saat bersamaan bercampur menjadi satu. Bayangan Sehun melintasi otaknya. Apa sebaiknya dia memanggil lelaki itu untuk kemari? Alih-alih memanggil Manager Noona, Luhan malah menggerakkan jarinya menyentuhnya  layar dengan jemari yang bergetar hendak menelpon seseorang yang menurutnya bisa membantu menenangkannya.

"H-halo..."

"......."

"Sehun-ah." Panggilnya lemah.

"........"

"Bi-bisakah kau kemarin?" Menggigit bibirnya ragu saat pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

"......."

"Gomawo, Sehunie."

Setelah panggilan terputus, tubuhnya lunglai. Dirinya merasa benar-benar hopeless dengan semua ini. Dia menyesali keputusannya menerima tawaran yang tidak di pikirkan dengan matang sebelumnya.

"Noona, boleh kah aku masuk?"

Sayup-sayup kupingnya mendengar suara Sehun dari luar.

"Masuklah Hun-ah." Balasnya lirih.

"Noon-" Sehun terkejut melihat Luhan yang meringkuk sambil menangis, "Noon? Kau kenapa?"

Luhan menggelengkan kepalanya masih dengan wajah yang terkubur di tangannya.

"Aku hiks aku takut hiks Hun-ah."

"Noona bicaralah yang benar. Jangan membuatku khawatir!"

Luhan mengangkat wajahnya lalu menatap Sehun tak percaya. Di saat seperti ini lelaki yang lebih muda darinya itu malah menaikkan suaranya.

Sehun yang menyadari arti tatapan Luhan menjadi panik, "Noo- Noona, aku Tak bermaksud-"

Sebelum Sehun menyelesaikan kalimatnya, Luhan sudah berdiri Dan berlari dengan cepat keluar dari tenda.

"Noona!" Panggil Sehun panik, "AISHH!!" Di acaknya rambut blondenya frustasi.

To be continued

Love Scenario ⏩ KaiSooWhere stories live. Discover now