Nadya Alessah

Part 2

"Kenanganmu takkan terlupakan, walaupun kau telah memberikan luka yang susah dihilangkan"

"Kakk Rizkii!!"

Hari ini tepat hari ke-14 sepasang kekasih itu bersama. Nadya yang memang dari awal tidak menaruh hati kepada Rizki, kini mulai untuk menerimanya

"Iyaa Nadyaa!"

"Dari mana aja sih kak!!"

"Dari rungos, ngasih flashdisk"  Rizki mengacak rambut Nadya pelan

"Ohh"

"Pulang sekolah jalan yuk" Rizki berjalan berdampingan dengan Nadya, dengan tangan sebelah kirinya yang merangkul kekasihnya itu, tanpa ia sadari ternyata pipi Nadya sudah bersemu merah dibuatnya

"Ayuuk!"

"Hayu main yuu!!"

"Gua juga gua juga"

Dengan antusias teman teman Rizki tiba tiba ikut menyaut, entah sejak kapan mereka datang, yang pasti ketiganya membuat sepasang kekasih itu merasa kesal

"Apasih! ganggu tau gak!"

"Kitakan mau ikut juga, ya gak dim, don"

Teman teman Rizki adalah Zaky atau yang disebut jaki, dimas, dan doni

"Resek kak!" Nadya menimpal

"Yah kalo sang ratu udah nyaut, kita harus pergi nih, takut digigit!"

"Ihh kak Donii!"

"Kabur woee!"

"hahahaa"

...

"Ibu akan sebutin nama nama yang nilainya besar, dan boleh pulang duluan"

5 menit lagi bel tanda pulang sekolah akan berbunyi, tetapi Bu Sumarni masih tetap tidak membiarkan anak anak muridnya berberes untuk pulang

"Yaah bu gak adillah!"

"Tidak ada yang membantah!"

"Oke, Riska, Bella, Nadya, boleh pulang"

"YES!"

Nadya bergegas untuk keluar kelas dan menyalimi gurunya terlebih dahulu. Hari ini ia dan Rizki ingin jalan-jalan ke mall yang kebetulan baru dibuka beberapa hari yang lalu, jadi ini pertama kali ia kesana

Nadya berlari menuju kearah parkiran. Sesampainya ia melihat Rizki yang sedang bersandar di pintu mobil berwarna merah itu

"Ayok kak!"

"Iya iya, semangat banget kayaknya haha"

"Iyadong harus, hehe"

Mereka berdua pun masuk kedalam mobil, dan melaju pelan keluar pintu gerbang sekolah

Disepanjang jalan, sepasang kekasih itu tak saling berbicara, hanya keheningan dengan lagu-lagu klasik yang terputar di dalam mobil. Keduanya berlarut dalam pikiran mereka masing masing