Part 3

64 7 1
                                    

"Jangan datang lagi kepadaku, jika hanya ingin membuat sendu"


"Nad?"

"Tidur yah"

Saat ini Rizki dan Nadya sedang didalam mobil, sebenarnya mereka sudah sampai dirumah Nadya, tetapi melihat Nadya yang tertidur pulas membuat Rizki tidak tega untuk membangunkannya

"Aku bakal nunggu kamu cerita ke aku Nad"

Rizki keluar dari mobil menuju ke rumah Nadya, sesampainya didepan pagar ia membuka pelan besi kokoh itu, dan masuk kedalamnya. Baru beberapa langkah masuk, ia mendengar suara dari dalam rumah

"KURANG HAJAR!, PERGI KAMU DARI RUMAH SAYA!!"

"KALAU TIDAK ADA NADYA, DARI DULU SAYA AKAN PERGI DARI RUMAH INI MAS!"

"YASUDAH, NADYA SAYA YANG RAWAT!"

"TIDAK! DIA ANAK SAYA!"

"DIA JUGA ANAK SAYA!"

Rizki kaget bukan main, tubuhnya bergetar hebat, sudah berapa lama Nadya mengalami ini, batinnya. 

Rizki memutar badan, ia menuju ke arah mobil, dan masuk. Disana masih terlihat Nadya yang tertidur pulas. Rizki menghidupkan mesin mobil, lalu pergi tanpa arah tujuan.

...


"Hoaam"

"Bangun juga akhirnya"

"Hehe, maaf ketiduran kak"

Nadya yang memposisikan duduknya agar nyaman itu melihat keseliling

"Kok udah gelep emang ini jam berapa"

"Ini bentar lagi nyampe"

Nadya melirik jam yang ada ditangannya

"ASTAGA! UDAH JAM 10 KAKK!!"

"Hehe, Udah jangan ngeliatin gitu, kamu gak bakal aku apapain"

"IIIHH!! bukan gitu kak!"

"Cie merah mukanya"

"Apasih kakk! nanti kalo aku kena marah papa sama mama gimana"

senyum Rizki memudar

"Nanti aku yang bilang"

"Ihh kak!"

"Udah santai, hehe"

"iyaaa!"

...


"Woi jon!"

"Paan bosQ"

"Ada Nadya gak?"

"Ada"

"Sip"

Istirahat ini Rizki ingin menemui nadya, ia datang kekelas Nadya berniat ingin memberi kotak makan berisi nasi goreng buatannya.

Saat masuk kelas, ia melihat Nadya yang sedang menatap kosong buku novelnya, orang orang kira pasti Nadya sedang membaca buku tersebut, tetapi sebenarnya tidak

Rizki mendekati Nadya lalu memutar kursi agar berhadapan dengan Nadya. Nadya tidak sadar, ia masih saja melamun. Rizki duduk dan melihat sekeliling, buset dah pada ngeliatin, batinnya

"Hey!"

Rizki mengambil buku novel yang Nadya pegang, Nadya terkesiap, dan mulai marah

"Apasi kak! resek! lagi bagus juga ceritanya"

Nadya cemberut, memanjangkan bibir bawahnya sehingga siapa saja yang akan melihat akan gemas dibuatnya

"Hey tayo hey tayo dia bis kecil ramah"

Rizki bernyanyi, melihat hal itu Nadya beranjak dari duduknya

"Eh nanti duluu"

Rizki menggapai tangan Nadya, membuat nadya duduk kembali

"Btw, you lie"

"Lie? about?

"kamu tuh gak baca novel nad, kamu melamun"

"Sok tau banget deh kak"

"Apa sih yang aku gatau dari kamu"

"Yaiiin!"

"nih aku bikinin nasi goreng spesial"

Rizki memberikan kotak makan kepada Nadya

"buat aku?"

"iyalah , masa buat Bu Nani"

"Haha, iyaiya"

...


"Shak!! tungguin gue!!"

Nadya sedang mengejar Shakira yang berjalan mendahuluinya

"Shakk! jangan kebut kebut ngapa!"

"Shak becek!"

"Shakk! capek!"

"Shak gue mau ping-"

Brukk

"Aahkk!"

"Nadya, sakit gak? heh lo! gapunya mata apa gimana?!"

Nadya ditabrak oleh seseorang, shakira yang melihatnya tak terima

"Punya"

Seseorang yang menabrak Nadya tadi mengulurkan tangan ke Nadya, saat Nadya mengengok kearah seseorang tersebut, ia terdiam

"Lo?!"

"Nad-?!"


Aku cinta kamu, tapi keadaan yang memaksakanku untuk membencimu.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nadya AlessahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang