Cupcakes #5

446 79 207
                                    

Nedia memutuskan untuk meneruskan toko kue bundanya, sesuai dengan saran Angga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nedia memutuskan untuk meneruskan toko kue bundanya, sesuai dengan saran Angga. Mencari kerja selama berhari-hari tanpa hasil membuat Nedia lelah dan merasa buang-buang waktu. Kebutuhan hidup semakin banyak, tetapi uang tabungan serta uang santunan kematian ayah mereka semakin menipis.

Nicol setuju untuk meneruskan toko kue bunda. Tapi, satu pertanyaan Nicol, siapa yang akan menjadi juru kue di toko mereka? Mencari seseorang untuk dipekerjakan sangatlah tidak mungkin, uang yang mereka miliki sangat pas-pasan untuk modal awal.

Akhirnya, berdasarkan hasil musyawarah berlima—Nedia, Nicol, Angga, Laras dan Kekey— mereka memutuskan untuk saling bahu membahu dalam hal membuat kue. Bermodalkan buku resep dan KamuTube, pastinya. Dengan harapan percobaan pertama mereka akan langsung berhasil.

Hari ini, di hari pertama Nicol menjalani masa skorsingnya, Nedia berencana membersihkan toko kue sang bunda. Ia juga menambahkan beberapa meja dan kursi—yang sebelumnya tidak ada—bagi pelanggan yang ingin menikmati kue di tempat.

"Kalo gue jadi Nedia, gue nggak bakal ngehalangin lo buat mukul tu bocah songong kemaren." Angga menggeser kursi yang ia gunakan sebagai pijakan, lalu menaikinya kembali. Dengan lap basah di tangan kanan dan semprotan pembersih di tangan kiri, Angga membersihkan jendela kaca di depannya.

Nicol yang sedang menyusun meja dan kursi di dekat Angga menoleh sebentar, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya. "Kalo gue jadi lo, Bang, gue bakal halangin Kak Nedia supaya ada yang bisa nonjok manusia sialan itu, biar bisa perbaikin otaknya si kampret Kevin yang nggak waras itu."

Angga mencibir, dia tahu dia hanya diam saja kemarin. Laki-laki berhidung mancung itu memang tidak pernah bisa melakukan banyak hal ketika Nedia sudah marah.

"Yah, kalau kakak lo nggak segalak harimau ngamuk pas marah, gue yang bakal nonjok mulut temen lo. Masih kecil omongannya udah nggak bener."

"Emang si Kevin itu sok tenar dia. Belagu, mentang-mentang pemes. Padahal dia ketua OSIS loh, Bang. Tapi bertindak seenaknya, hina-hina orang. Dikiranya gue bakal diem aja kali." Nicol menduduki kursi yang baru saja ia rapikan, lalu menyeka keringat di dahi yang seketika membuat Nicol harus menahan perih karena mengenai luka robek di pelipis.

"Emang awalnya gimana, sih, sampe dia bisa nuduh kayak gitu?" Angga meletakkan lap basah dan semprotan pembersih di atas meja, lalu ikut duduk di dekat Nicol.

Nicol menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan sebelum mulai bercerita.

Pagi itu, Nicol baru saja sampai ke sekolah. Saat berjalan menuju kelas, matanya harus ternodai dengan sebuah drama cinta-cintaan di depan kelas yang akan ia masuki.

"Kok kamu tega sih duain aku?" tanya Kevin pada cewek di hadapannya.

Nicol tahu cewek itu adalah pacar Kevin. Seluruh sekolah juga tahu. Siapa yang tidak tahu Kevin si ketua OSIS dengan Qiandra cewek paling cantik, pintar dan kaya di SMA Maju Jaya?

My Cupcake [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang