Pendant

13 1 0
                                    

"Woyy kebo bangun lo!" Teriak seseorang yang terus mengguncang bahu orang yang terlelap dalam alam mimpinya.

Orang itu berdecak kesal karena tidak ada pergerakan dari orang yang ada dihadapannya.

Orang itu menenggakkan tubuhnya sambil berkacak pinggang,"Ini bocah dikasih makan apa coba? Beruang lagi hibernasi juga kagak gini-gini amat"

Sementara dua orang yang berada diambang pintu terkekeh mendengarnya.

"Lu kan tau ni bocah susah dibangunin,emaknya aja udah angkat tangan apalagi lu" Ucap salah satu orang disana,lalu mereka berdua duduk disofa yang ada dikamar itu.

Sementara orang yang berdiri disamping itu tampak sedang berpikir bagaimana cara membangunkan kerbau ini.

"AHHAA...." Teriak orang mengacungkan telunjuknya lalu berlari ke kamar mandi.

"Tu orang kenapa dah?" Tanya orang yang ada disofa pada orang disebelahnya.

"Tau,kambuh lagi dah" Jawab irang itu lalu menyenderkan tubuhnya pada sofa.

Tak lama kemudian.....

Byuurrr

"MAMA BOCOORRR!"

Reflek Arsen menjerit membulatkan matanya lalu dengan cepat dia berdiri diatas kasur,dia berlari turun dari kasur,tapi....

Dubraakk

"Adawww!!!"

Arsen terjatuh ke lantai karena sewaktu dia berlari ternyata kakinya tersangkut selimut yang dia pakai.

Dengan keadaan tengkurap dengan baju piyama yang sudah setengah basah.Sungguh menyedihkannya seorang Arsen.

"Buahahahaha.....Dev muka lu tolong dikondisikan,hahaha" Ucap Arga yang melihat wajah Arsen yang begitu lucu baginya,dengan memegang perutnya,dia sudah tak tahan melihatnya.

Arsen yang mendengar tawa mengelegar dari sahabatnya itu,langsung berdiri tegak lalu mengusap wajahnya frustasi.

"Bal! Salut gua sama lu,pinter juga lu ya,hahaha" Ucap Andre disela tawanya.

Sementara Iqbal,dia masih dalam mode memegang ember yang sudah tidak ada airnya dengan wajah polosnya.

"Gua dari dulu udah pinter kaleee,tapi sorry nih ya gua mah gak sombong yang suka ngumbar-ngumbar prestasi." Ucap Iqbal membusungkan dadanya.

Arga dan Andre kembali tertawa karena ucapan Iqbal yang tidak sesuai dengan kenyataanya.Sementara Arsen yang menjadi korban hanya bisa menggerang frustasi harus bagaimana menghadapi sahabatnya yang bego nya gak ketolong.

"Sakit beg---"

"Ada apa ini? Jangan berisik nenek lagi tidur!

Wanita paruh baya itu menghentikan ucapannya sebentar kala melihat putranya yang setengah basah menatap kearahnya.

Loh,kamu kenapa Dev?" Ucap Julia khawatir menghampiri putranya.

Arsen hanya memutar bola matanya kesal tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan mamanya itu.

"Ini loh tan,si Iqbal bangunin Dev pake air,jadi gitu tuh muka nya gak enak dipandang" Ucap Arga cengengesan sambil menunjuk wajah Arsen.

Sementara Julia hanya ber-oh ria sambil menepuk bahu putranya lalu pergi dari kamar,tapi sebelum benar-benar meninggalkan kamar Jane berhenti diambang pintu.

"Mana Iqbal?"

Semua orang menunjuk Iqbal yang ada disamping tempat tidur.

Suasana menjadi tegang,Arsen menatap Iqbal seolah-olah berkata "Abis lo bal!"

Heart ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang