Chanyeol pemuda sederhana namun tampan ini yang sedang berkutat dengan buku pelajaran di dalam kamarnya(dan para saudaranya.)Chanyeol adalah anak kedua dari 6 bersaudara yang memiliki 4 adik Sehun, Kai , Baekhyun , dan Jihoon 1 Hyung yaitu Xiumin di keluarga Park. Dia adalah pemuda yang baik, jenius , dan juga penurut.
Semua orang pasti akan bangga padanya. namun itu hanyalah omongan belaka. Hanya sebuah impian bagi Chanyeol. Semenjak kecil ia akan melakukan apapun sendiri tak ada yang menyukainya selain Bibi Kim dan adiknya Jihoon.Setelah selesai belajar ia menegakkan badannya dan membenarkan letak kacamata bulatnya. Membereskan semua buku dan beranjak menuju tempat tidurnya. Ia menoleh , semua saudaranya telah tidur. Ia pun menyusul mereka ke alam mimpi.
.
.
.
.
.
Sinar matahari masuk kedalam celah jendela kamar besar nan luas itu. Chanyeol mengerjapkan matanya. Ia pun beranjak menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah itu ia bersiap akan berangkat sekolah namun semua Saudaranya masih bergelung dengan selimut tebal mereka.Chanyeol berjalan menuju ranjang Xiumin. Menggoyangkan pelan tangan Xiumin.
"Hyung... ini sudah pagi Hyung tak akan bangun? "
Ucapannya yang lembut dengan suara berat itu mengalun. Chanyeol memang manusia yang baik dan anggun."Aaahh Pergi!!" Ucap Xiumin sambil melempar bantal ke arah Chanyeol. Sehingga kaca matanya jatuh. Chanyeol duduk dan meraba raba di lantai mencari kaca mata itu. Namun saat di temukan Kaca mata Chanyeol sudah pecah.
"Hiks... Kaca mataku..." ucapnya lirih di iringi isakan. Ia tak sakit hati saat di perlakukan seperti itu namun sekarang kaca matanya pecah dan ia tak akan mungkin kesekolah padahal hari ini ada Ulangan Harian jika ia tak masuk dan mengerjakan pasti guru Killer itu akan menghukumnya.
Chanyeol melangkah meraba raba dinding sebagai penuntunnya karena semua buram akibat tak ada kaca mata tersebut.
Ia berjalan menuju kamar atas kamar milik ke dua orang tuanya.
Saat sampai ia menarik napas dan masuk ke dalam kamar tersebut. Ada terbesit keraguan disana. Saat ia melangkah masuk.
Chanyeol menggoyangkan pelan tangan Eommanya. "Eomma... Eomma.."
"Hm! Kenapa kau disini?!?" Ucap eomma Park sambil mendorong Chanyeol. Yang sebelumnya terduduk di pinggir Ranjang. Chanyeol terjengkang kebelakan membentur meja nakas. Chanyeol tak sakit hati dengan perlakuan eommanya. Guru SD nya bilang jika ia dibentak ataupun dipukul berarti dia memiliki kesalahan. Kata kata itu selalu menjadi penganutnya."Eomma.. . Kaca mata Chanyeol pecah... Eomma Chanyeol nanti gak bisa kesekolah tolong Eomma" cicit Chanyeol.
"Apa?! Dasar anak tak tau diri seharusnya kau bersyukur ku tampung dan kupenuhi kebutuhanmu!! Dan sekarang kau se enaknya meminta minta!! Dasar!!"
"Tapi eomma Chanyeol nanti tak bisa ke sekolah tanpa kacamata Eomma."
"Hallah... Alasan bilang aja mau dibuat jajan uangnya. Cih.."
"Tidak eomma Chanyeol janji akan membeli Kaca mata."
"Alasan!!!"
Plak
Plak
Plak
Bugh
Brak
Eomma Park menampar Chanyeol beberapa kali dan terakhir menendang Chanyeol hingga membentur almari membuat barang diatas almari berjatuhan.
Ini yang selalu terjadi Eomma park dan yang lainnya akan memukuli Chanyeol hanya karena secuil kesalahan Chanyeol. Bahkan bukan kesalahan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT CHANYEOL!
Short StoryHanya OneShot Chapter yang sekali publis langsung End. Genre? Udah pasti Hurt+angst kekeke -Homophobic go away -warning for typo