prolog

27 5 0
                                    

Agra Narendra seorang laki-laki seperti dewa Yunani wajah berkharisma,tampan nan rupawan menjadi salah satu daya terik tersendiri.Memiliki otak yang cerdas tapi sangat disayangkan dibalik itu semua dia seorang yang dingin bagai es,cuek bagai prasasti hidup dan nakal

Agatha Sisilia seorang gadis cantik,berbodygoals,kulit putih memiliki sifat yang periang,sedikit manja,memiliki hati sekuat baja dan sangat pintar dalan hal akademik

Filga Natasha sahabat dari Agatha memiliki sifat yang humoris,ceria dan memiliki kebiasaan unik yaitu stalker para most wanted sekolahnya. Berbadan ramping tinggi dan berkulit putih

Reza Anggara sahabat dari Agra yang memiliki badan sedikit gemuk,cerewet,sok puitis dan pintar.

Rega Fransisco sahabat dari Agra memiliki badan jakung ,hidung mancung berdarah campuran Jerman dan Indonesia, sikap konyolnya membuat orang yang melihat akan berpikir bahwa dia orang gila, memiliki khas logat bahasa yang abstrak karena belum fasih berbicara dengan bahasa Indonesia.

Athur Deston sahabat dari Agra lahir di Amerika namun ketika junior high scool dia pindah di Indonesia karena memgikuti bisnis ayahnya, sifat yang dewasa, memiliki perawakan yang sempurna sama seperti sahabat Agra yang lain, meskipun dia lahir di Amerika dia sudah fasih dalam berbicara menggunakan Bahasa Indonesia .

****

Mentari mulai menampakkan sinarnya,membuat Agatha harus bangun dan bergegas mandi mengingat ia akan memasuki sekolah barunya pagi ini. Setelah hampir setengah jam ia turun untuk sarapan, suasana yang sepi selalu ia rasakan ditiap pagi tak ada sapaan pagi,harum masakan ibu dan perlakua hangat yang lainnya, maklum saja dia tinggal sendiri dirumah megah bertingkat dua ini hanya sesekali kakakya pulang untuk memenuhi uang bulan Agatha. Dibukanya kulkas dua pintu itu, Agatha mengeluarkan roti,selai,dan susu. Setelah ritual sarapan selesai ia bergegas untuk berangkat ke sekolah. Namun jalanan macet membuat bus yang Agatha tumpangi berjalan lambat "Masak Gue telat dihari pertama sekolah sih?" tanya Agatha dalam hati.

tak terasa bus yang ia tumpangi berhenti didepan SMA PANCASILA tempat sekolah Agatha, ya seperti dugaannya dia telat memasuki sekolah dihari pertamanya terlihat jelas gerbang sudah tertutup rapat. Agatha menghela napas panjang smbil melangkah menuju gerbang itu

"Eh ada yang telat nih, baru aja ketrima disini uda menyalahi aturan. mau jadi apa besok??" kata salah satu anggota OSIS tersebut.

"Maaf kak... tad-tadi jalanan macet" tutur Agatha

"Alah alasan klasik, pikir ya dek di Jakarta mana ada jalan gamacet! yaudah kamu kakak hukum lari 10 putaran lapangan tengah,membersihkan daun-daun yang jatuh ditaman dan meminta tanda tangan 10 anggota OSIS yang pasti harus ada nama,tanggal lahir,jabatan dan satu lagi harus ada tanda tangan ketua OSIS kita" suruh anggota OSIS tersebut

"Lo nyuru siswa apa nyuru budak Lo!! Emang kita-kita murid baru harus nurut sama perintah Lo? harusnya kita diajarkan ilmu bermanfaat, bukan malah dibudak bego!" sahut anak dibelakang Agatha.

"siapa nama Lo dan Lo songong?" tanya anggota OSIS itu sambil menunjuk anak dibelakang Agatha.

" say-saya Agatha Sisilia Pradhipta, dan gue Agra Narendra selamat berkenalan juga kakak kelas yang songonggg" jawab Agatha dan Agra bergantian, Agatha membulatkan mata saat anak dibelakangnya mengatai anggota osis dengan lantang, dia tak menyangka bahwa murid baru itu mempunyai keberanian seperti itu.

" yaudah permisi gue mau masuk jangan halangi jalan gue atau lo gue bogem" kata Agra

"EMANG SEKOLAH INI PUNYA NENEK MOYANG LO??!!!" bentak anggota osis bernama Jaya tersebut dihadapan Agra

"KALO IYA KENAPA??!" Kata Agra didepan kak Jaya.

"kalo iya pasti sekolah ini uda runtuh sebelum lo mauk kesini" kata kak Jaya sambil tersenyum sinis.

AGraThaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang