Bunyi jam weker berbentuk minion milik Agatha berbunyi nyaring, mau tak mau Agatha harus bangkit dan meninggalkan alam mimpinya. Agatha berjalan menuju kamar mandi untuk menghilangkan kantuknya dan membersihkan diri. setelah 30 menit Agatha menyelesaikan ritual mandi dan berseragam Agatha turun untuk sarapan.
"morning beauty"sapa Boy
"morning too handsome"balas Agatha
"dek nanti kakak antar sekolah ya sekalian kakak mau ngumpul sama temen-temen SMA kakak"
"iya dah"
"ini den dan non sarapan sudah siap"ucap mbok Yem
"makasih mbok"ucap kakak beradik itu bebarengan
Agatha yang fokus terhadap omelet dan Boy yang fokus terhadap sandwich nya membuat acara sarapan mereka menjadi hening hanya dentingan alat makan yang mendominasi.
"duh kenyang gue"ucap Agatha
"iya gue juga, yuk dek berangkat nanti keburu telat loh"ajak Boy
"kuy lah"
ketika Agatha naik di jok belakang motor kakaknya Aldo datang dan berkata" loh Tha bukannya lo mau berangkat sekolah sama gue ya"
"eum iya sorry ya Do hari ini gue berangkat sama abang gue lo duluan aja"ucap Agatha
"yauda deh. bye"
ketika perjalanan ke sekolah Agatha berbicara" bang gue rindu mama papa, kapan mereka balik"
Boy yang mendengar itu hanya tersenyum nanar, ia mengerti Agatha sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua mereka yang sibuk dengan bisnis mereka masing-masing dan mengharuskan Boy memberi pengertian serta berusaha mendampingi adiknya agar tak kesepian meskipun nihil hasilnya karena ia juga sibuk dengan kuliah dan hanya pulang sesekali jika ia tidak sibuk.
"lo yang sabar ya dek,mereka gini juga buat kita"
sesampai di gerbang sekolah Agatha,Boy menghentikan motornya dan berpesan agar Agatha belajar dengan giat setelah itu Boy melajukan motornya meninggalkan sekolah adik tercintanya
ketika ia melintasi koridor banyak bisik bisik yang membuat telinga Agatha panas namun ia menunduk dan tak menggubris cacian tersebut karna ia berpikir dia tidak memiliki masalah dengan mereka-mereka
"hai Filga"sapa Agatha dengan ceria
"hai juga sahabat akoehhh"
"alay lo,jijik gue"
"yaelah gini-gini juga sahabat lo kali"
"yaelah iye-iye sensi bener"
"hai Agatha" sapa Aldo membuat Filga dan Agatha menoleh, Agatha yang disapa memberikan senyum tulusnya sedangkan Filga menatap penuh tanya terhadap Agatha seakan meminta penjelasan.
"loh kok tumben Aldo nyapa lo, lo gak nyembunyiin apa-apa dari gue kan?" tanya Filga
"eeemmm sebenernya gu-gue habis ngedate sama dia" jawab Agatha dengan gugup
"WHAT!!!, sumpah demi apa lo?" pekik Filga membuat banyak mata melihat mereka
"ssttt kecilin suara lo napa gini-gini gue gak tuli" setelah itu Agatha menceritakan semua dari awal hingg akhir kepada sahabatnya itu
"ya mending lo sama Aldo aja deh, baik,cogannya gak kalah sama Agra,perhatian dan perasaan lo pasti terbalaskan" saran Filga
"ih lo tuh gimana sih, gue sukanya sama Agra lo aja sono sama si Aldo"
"heheh maaf dah, yauda deh--AW SAKET BENGEK SIAPA SIH YANG NGELEMPAR PENGGAPUS KE KEPALA GUE" teriak Filga namun semua teman kelasnya malah diam" WOY JAWAB NAPA BISU LO SEMUA!!" tanya Filga dengan nafas memburu
KAMU SEDANG MEMBACA
AGraTha
Teen FictionAgra: Lo Pergi!!!! Agatha: Gue bertahan! Agra: Hidup Lo emang gak ada kerjaan selain gangguin Gue?!! Agatha: IYA Agra: Gue benci sama Lo! Agatha: Gue sayang dan cinta sama Lo! Sikap dingin Agra membuat Agatha semakin gencar untuk mendapatkan hati Ag...