prologue.

9K 941 112
                                    

Paris, Prancis 2008.

"na jaemin!"

aku masih ingat kali pertama aku berbicara dengannya. waktu itu sedang musim gugur di paris, dia memakai kemeja berwarna putih yang dilapisi  sweater rajut berwarna coklat muda dengan celana hitam pensil. dia menoleh ketika ku panggil, menunjukkan senyuman manis nya.

"kenapa?" aku berjalan menghampiri nya, kemudian mengorek tas tenteng ku dan mengeluarkan sebuah kacamata. "ini, tadi kamu tinggalin di kelas. untung ada nama nya." kataku sambil memberikan kacamata itu kepada jaemin.

"oh, begitu. makasih ya. aku duluan." dia tersenyum dan kemudian pergi. "eh, tunggu bentar." aku menahan tangannya. dia membalikkan badan dan menatap tanganku. kode supaya dilepaskan. "anu, boleh pinjem catetan kamu gak? tadi aku tidur pas dijelasin." jaemin menatapku tajam dan kemudian menghela napas.

"kalo sampe robek, lecek, atau ilang, kamu harus tulis ulang semua nya." kata nya sambil menyerahkan sebuah buku berwarna coklat dengan tulisan ténèbres di sampulnya. baru aja aku mau mengambil bukunya, dia menarik buku tersebut. "eh salah buku." katanya kemudian membuka tas ransel abu abu dan mengambil sebuah file.

"nih, jangan sampe rusak. kalo rusak, ganti rugi." pesan nya untuk yang kedua kali. aku mengangguk dan memasukkan buku itu ke tas ku. kemudian dia pergi,"na jaemin," panggilku. dia menengok dengan muka asem,"kenapa lagi?"

"kok kamu mau sih minjemin buku ke orang yang baru kamu kenal?" tanyaku. dia menatapku jijik, mungkin dia pikir aku gajelas banget waktu itu. "kamu berisik. terlalu banyak bertanya. besok besok jangan ngomong lagi sama aku." ucap nya tanpa menjawab pertanyaan ku.

na jaemin, orang yang satu jurusan dengan ku sepuluh tahun yang lalu. kami sama-sama ambil jurusan sastra prancis, di kota paris. kita juga sering ketemu di kelas ataupun diluar kelas. dia orang yang pelupa, aneh tapi memiliki senyuman yang manis.

sekarang aku akan menceritakan semua hal tentang dia, yang aku temui pertama kali di pinggir sungai sambil menggambar.

indah.
satu kata yang dia suka ucapkan,
dan satu kata yang mendefinisikan dia.

𝐬𝐨𝐮𝐫𝐢𝐫𝐞 é𝐜𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧𝐭
© ULZZNG 2018

SOURIRE ÉCLATANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang