11. Tunggu Aku Ya, Sayang!

9.9K 975 93
                                    

Haiiii... Good afternoon 😄

Siap2 yang mau malam mingguan 😊😊😊

Happy reading ya ❤❤

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Dengan lesu Clement menarik kopernya memasuki rumah orangtuanya. Rasanya luar biasa lelah setelah penerbangan panjang dari New York. Baru kali ini Clement menyerah dengan rasa lelah yang tidak tertahankan. Biasanya sepanjang apapun penerbangan yang dia jalankan, tubuhnya baik-baik saja. Tapi tidak kali ini.

Entahlah... Clement sendiri tidak tahu apa penyebabnya.

Tapi yang Clement tahu dan rasakan selama satu bulan sejak kepergian Aleeza, ada beban berat di jantungnya yang membuatnya sulit bernafas. Dia tidak main-main karena dia langsung minta Daddy memeriksanya dan hasilnya jantungnya baik-baik saja.

Satu bulan... bayangkan satu bulan tanpa kehadiran Aleeza. Awalnya Clement merasa baik-baik karena dia langsung mengisi semua jadwal penerbangannya tanpa ragu. Bahkan dia bersedia menggantikan Pilot lain yang cuti ataupun berhalangan, hanya supaya dia tidak harus menetap lama di Jakarta. Tapi ternyata...

Entahlah...

Apakah bisa dibilang dia merindukan Aleeza bila dia selalu teringat tawa renyahnya ataupun kecerewetannya yang memenuhi ruang kepalanya?

Lalu ketika Clement selalu membandingkan setiap wanita yang menginginkan dirinya dengan Aleeza, hal itu disebut apa? Wanita-wanita itu jauh lebih cantik dan lebih seksi dari Aleeza, tapi kenapa hati Clement tidak tergerak? Malah di matanya wanita-wanita itu terlihat hambar dan dibuat-buat.

Tanpa sengaja Clement melihat Rendra Anugerah, Co-Pilotnya sedang melihat-lihat Instagram miliknya dan wajah Aleeza ada di sana. Clement memperhatikan Rendra yang memandangi wajah Aleeza dengan mupeng yang menjijikkan. Rasanya Clement ingin memukul kepala Rendra tapi tidak etis melakukan hal itu kepada rekan kerjamu kan?

"Kenapa foto Aleeza ada padamu?" tanya Clement penasaran.

"Aku berteman dengannya di IG, Bos. Memangnya Bos nggak punya IG apa?"

Clement terdiam. Dia memang tidak memiliki akun Instagram karena memang dia tidak menyukai segala bentuk media sosial. "Apa statusnya sekarang?"

"Lho... masa iya Bos nggak tahu calon istrinya ada dimana?"

"Kita kan sedang bekerja sekarang dan aku belum bisa menghubunginya!" bentak Clement mulai naik darah.

"Statusnya sekarang sih nggak ada, Bos. Status terakhir sebulan yang lalu nih di Singapura lagi ngopi-ngopi!" Rendra menunjukkan sebuah foto Aleeza yang duduk membaca buku di sebuah café.

Pertanyaan Clement, 'siapa yang mengambil foto itu?'

Ya sudahlah... toh Aleeza bukan urusannya lagi. Tapi kenapa bayangan Aleeza yang terduduk sendiri dengan tertunduk sedih membuat hatinya gelisah?

Sejak duduk di dalam mobil dinas yang membawanya pulang, tangan Clement malah sibuk menggeser foto-foto Aleeza di handphonenya. Dan perasaannya semakin merindu.

Apa sih yang membuat mereka berpisah waktu itu?

Seingat Clement adalah pertemuan mereka di klub ketika Clement berniat membawa pulang Delia yang sedang mabuk. Aleeza memandangnya dengan tatapan yang membuat Clement gelisah dan takut bila Aleeza salah paham. Dan sialnya Aleeza juga bersama seorang pria.

"Bang Clem sudah pulang?" Suara Mama membawanya kembali ke peradaban. Langkahnya berhenti di ujung tangga dan tangannya otomatis memeluk erat Mama yang selalu dirindukannya.

CLEMENT - Penerbangan Menuju Hatimu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang