Perkenalkan nama ku Bella Shaquilla Felix, Aku tinggal bersama dengan Bibi Jasee. Dia wanita yang telah membesarkan diri ku, merawat ku dan selalu memberikan kebahagiaan kecil untuk hidup ku yang hampa.
Saat semua orang mencemooh akan kekurangan ku yang tidak bisa berjalan, tanpa adanya bantuan kursi roda. Bibi Jasee selalu ada bersama ku memberikan kekuatan semangat untuk ku.
Bibi Jasee lah selalu menganggap ku sebagai keponakan kandungnya. Dan aku juga tentunya lebih menganggap Bibi Jasee seperti ibu kandungku sendiri.
Berkat dia aku masih hidup di dunia ini.
Sungguh mengenaskan bukan hidup ku ini?
Seakan akan aku tak diharapkan di dunia ini, Bibi menceritakan kisah hidupku. Yang katanya sejak bayi aku dibuang di pesisir pantai dekat rumah ini.
Memang apa sih salah ku? Apakah karena keadaan ku yang lumpuh ini? Aku tak diharapkan oleh dunia? Sungguh ini takdir yang tak adil.
Meskipun kekurangan ku yang mengharuskan untuk duduk sepanjang waktu dan sepanjang umur dengan di kursi roda, seakan akan aku di Klaim sebagai orang yang hanya menyusahkan saja.
Tapi aku harus bangkit, aku ingin membalas Budi kepada Bibi karena berkat beliau aku masih hidup sampai sekarang, setidaknya aku ingin sekali membahagiakan Bibi Jasee melalui prestasi yang aku dapatkan selama disekolah.
Manusia punya kekurangan dan kelebihan, kekurangan yang ada pada diriku yaitu tak bisa berjalan sedari masih bayi, tapi Tuhan masih berbaik hati kepada ku, dengan diberikan otak yang cerdas ini. Setidaknya ada sesuatu yang membanggakan pada diri ku.
"Bella" panggil Wanita separuh baya. Yang berumuran lebih dari 35 tahun.
Dia adalah seseorang yang selalu menjagaku dengan penuh kasih sayang nya, dia adalah Ibu Angkatku, Bibi jase yang tengah sibuk menyalakan api dikayu bakar.
"Iya Bi" aku pun menghampiri Bibi Jasee, dengan mendorong kursi roda ku.
"Apakah bibi butuh bantuan, aku siap membantunya"
Bibi Jasee tersenyum, aku pun membalasnya sama.
"Tidak usah, ini pekerjaan bibi, tugasmu cukup belajar yang giat. Bibi bangga jika kamu juara kelas lagi, Bella."
"Tapi kan, Bella ingin membantu Bibi, sepertinya Bibi kesusahan menyalakan api"
"Sebenarnya kesusahan. Kayu ini yang sedikit basah karena tadi malam salju turun. Tapi Bibi bisa sendiri kok"
"Benarkah? Kalau begitu sini Kayunya, biar Bella yang menjemur kan"
"Tidak usah Bella, lebih baik kau bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, sayang"
Aku mengagukan kepala.
Ada rasa sedikit sakit yang menggiringi hatiku. Yang seakan akan aku tak ada gunanya. Hanya bisa belajar belajar dan paling aku benci aku menyusahkan orang lain, terutama Bibi Jasee.
Aku tak mau seperti itu..
🧜♀️🧜♂️
Pagi ini aku pergi ke sekolah, SMA Ephraim yang berada didekat pesisir pantai wilayah Utara samudra, California.
Sekolah ini memang Elit dan terkenal akan prentasi anak anak yang membanggakan. Hanya manusia pilihan yang bisa masuk ke sekolah ini, karena SOP dan SIP yang sangat mahal. Dan untungnya, Tuhan masih baik kepadaku, aku di berikan kecerdasan dan berbuah hasil aku sekolah disini melalui prestasi beasiswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid In the Moon
FantasiaSeorang gadis lumpuh, berjalan dengan bantuan kursi roda malah berakhir menjadi Mermaid Princess. Gadis Cantik namun bernasib malang. Seakan akan dirinya di klaim sebagai seseorang yang hanya merepotkan orang lain saja. Di Bully dan Dihina sudah me...