02 : My Princess?~

1K 63 7
                                    

Seorang gadis duduk termenung di dekat pohon yang berada di sekitaran pesisir pantai karena sekolahnya yang dekat dengan pesisir pantai tempat inilah satu satunya yang teraman baginya, air matanya jatuh tanpa ia rasakan. Ingin mengadu pada dunia, tapi percuma. Karena dia tak pernah dibutuhkan di dunia ini.

Wanita itu adalah Bella, Gadis cantik berwajah bulat, mempunyai pipi yang tembem. Amat cantik dia, meskipun menggunakan kaca mata tebalnya yang masih melekat.

"Bella, kenapa kau tak masuk ke kelas"

Bella menoleh, lalu tersenyum kecut. Cepat cepat menghapus air mata supaya Kyra sahabatnya itu tak mengetahui.

Kyra menatap Seluruh tubuh Bella, dari bawah sampai atas. Lalu berhenti dengan pipi kanan terluka Bella, yang sekarang sudah ditutup Hansaplas.

"Kau terluka lagi? Pasti gara gara trio iblis itu kan?"

Bella terdiam. Sahabatnya itu sudah tahu segalanya apa yang telah diperbuat oleh Vanessa, Sisil dan Angel kepada nya.

Bella semakin menundukkan kepala, takut menatap Sahabatnya itu.

"Jawab aku Bella, jangan terdiam dan terus menunduk seperti ini"

Dia memberanikan diri mendongakkan kepalanya. Menatap sahabat kecilnya sendu.

"Ku Mohon.. jangan balas mereka, biarlah aku yang merasakannya. Tapi kau jangan Kyra" ucapnya menenangkan Kyra yang di belunggu api kemarahan.

"Baiklah, kali ini aku maaf kan mereka."

Bella tersenyum.

Dia takut kalau Kyra akan membalas perbuatan geng kejam itu. Bukan hanya nyawanya yang semakin terancam tetapi juga nyawa Kyra ikut terancam.

Vanessa benar benar licik.

"Terimakasih Sahabat"

"Itu memang sudah menjadi tugasku untuk melindungi mu"

Bella masih tersenyum tulus, menampilkan deretan gigi cantiknya membuat pipinya melebar.

Dia merasa bahagia telah dikirimkan sahabat yang menerima apa adanya, namun Sedikit dia merasa canggung, kenapa Kyra selalu emosi tak terima jika Bella kenapa Napa, jika hal itu terjadi maka Kyra lah yang akan membalasnya.

Sangat berlebihan namun terkesan pengertian. Itu artinya Bella masih sedikit dibutuhkan di dunia ini.

"Kau terlalu berlebihan Kyra"

Kyra membelai rambut Bella, beralih menekan pipi kanan Bella yang terluka.

Bella meringis kesakitan. Tangannya mencubit pinggang Kyra gemas.

"Kyra kau apa apaan!"

Kyra tersenyum mengejek.
"Kau payah Bella, Cuman menekan saja kau sampai menyubitku"

Bella memutar bola matanya jengah.
"Kau kelewatan Kyra, Sungguh ini sakit. Rupanya Si Vanessa lebih jago membuat muka ku rusak seperti ini"

Kyra berjongkok, memposisikan diri agar setara dengan Bella yang duduk di kursi roda lalu merangkul bahu sahabatnya gemas.

"Hhhaaa... Kau benar. Si Iblis itu memang cocok jadi seniman."

"Kyra.. kau ini"

Kyra menyentil hidung Bella. "Hei My Princess kau harus sabar, semua ini ujian."

Bella memandang Kyra "Kenapa kau selalu saja memanggilku dengan sebutan My Princess lagi huh? Aku jadi penasaran"

Kyra melepaskan tangan di bahu Bella, kemudian berdiri meninggalkan Bella. Lebih tepatnya malas menjawab pertanyaan Bella. Sungguh dia keceplosan.

Mermaid In the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang