1

636 66 0
                                    

Menurutku, orang dewasa itu keren. Sangat keren. Mampu melakukan pekerjaan besar tanpa harus membebani orang lain. Orang dewasa itu bisa melakukan sesuatu tanpa harus meminta izin terlebih dahulu. Karena mereka memegang kendali terhadap diri mereka.

Bukan seperti anak kecil sepertiku. Yang jika punya pekerjaan rumah harus meminta bantuan orang tua. Yang apa-apa harus seizin orang tua. Menurutku itu sangat tidak keren.

Aku ingin seperti kakakku. Orang dewasa yang keren. Bisa melakukan apapun yang ia mau. Bisa pergi kemanapun dan bertindak sesuai keinginannya. Aku ingin seperti kakak.

.....☆.....

"Hyung!! Bisa bantu aku sebentar??" Namjoon  berteriak kearah sang hyung yang sedang menjemur cabai kering di halaman rumah mereka.

"Ada apa??" Hyung nya berlari menghampiri Namjoon yang tengah mengusap matanya di hadapan sekeranjang bawang bombay.

"Hyung!! Kenapa aku menangis? Huhh.. air mataku tidak mau berhenti. Omo.. bagaimana ini.." Namjoon yang saat itu panik karena baru pertama kali merasakan sensasi seperti itu terus mengucek matanya.

"Hei.. hentikan. Kau bisa saja melukai matamu. Sini biar hyung bantu." Kim Taehyung. Atau yang biasa dipanggil Taetae hyung oleh Namjoon meraih tangan sang adik. Meniup mata Namjoon dan mengusap buliran air mata yang masih mengalir menganak sungai.

"Apa masih perih?" Tahyung bertanya sambil mendudukkan Namjoon agak jauh dari keranjang bawang bombay tersebut. Namjoon menggeleng tetapi tangannya masih gatal ingin mengucek matanya.

"Ya sudah. Sebaiknya Namjoonie duduk disini saja. Biar hyung kerjakan sisanya. Nee." Tehyung berdiri beranjak meninggalkan Namjoon di tepi beranda rumah mereka. Namun tangan kecil Namjoon lebih dulu menghentikan Taehyung. Taehyung kembali menoleh pada adik kecilnya.

"Hyung.. biar aku bantu." Namjoon menunduk dengan mata berkaca kaca. Merasa bersalah membiarkan sang hyung bekerja sendiri.

"Tidak boleh. Namjoonie duduk saja. Ok??" Taehyung beranjak dan meninggalkan Namjoon. Kembali menekuni pekerjaannya yang sedikit tertunda. Namun Namjoon yang keras kepala tetap mengekori sang hyung.

"Biar aku bantu ya hyung." Taehyung menghela napas lelah. Jika tetap dilarang, Namjoon bisa saja menangis. Dan itu akan menambah pekerjaan Taehyung yang sudah menggunung.

"Ya sudah jika tetap memaksa. Pakai ini." Taehyung menyerah dan memberikan sebuah kacamata bening pada Namjoon. Jaga-jaga supaya mata adiknya tidak iritasi karena mengupas bawang. Namjoon tersenyum senang dan mengambil kacamata tersebut dari tangan Taehyung. Tak lupa ia juga memasang sarung tangan agar tangannya tidak terluka.

Ya begitulah kehidupan dua bersaudara ini. Kim Namjoon yang sekarang berusia 7 tahun dan sang kakak Kim Taehyung berumur 17 tahun. Perbedaan umur yang cukup jauh, tapi itu tidak membuat mereka menjadi canggung satu sama lain.

Keluarga mereka bukanlah termasuk dalam jajaran keluarga berada. Hidup mereka jauh dari kata mampu. Namjoon dan Taehyung adalah yatim piatu. Orang tua mereka meninggal 2 tahun lalu. Tapi jangan khawatir, masih ada Paman Kang yang membantu mencukupi biaya sekolah mereka berdua.

Namjoon saat ini sudah masuk sekolah dasar. Sedangkan Taehyung berada pada tingkat dua menengah atas. Taehyung sebagai yang tertua memiliki kewajiban layaknya orang tua untuk Namjoon. Walaupun Paman Kang masih berbaik hati membantu mereka, bukan berarti Taehyung hanya berleha leha dirumahnya.

Taehyung mempunyai lebih dari satu pekerjaan sampingan. Pada hari biasa-- Senin sampai Jum'at--ia akan bekerja sebagai pelayan di ćafe dekat sekolahnya. Biasanya ia akan bekerja selama 6 setengah jam sehari. Yaitu dari jam 5 sore sampai jam 11.30 malam. Lalu siapa yang akan menemani Namjoon di rumah?? Tenang saja, rumah mereka masih di kelilingi oleh tetangga yang super ramah. Biasanya namjoon akan pergi ke rumah tetangganya setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Iya, pekerjaan rumah. Biasanya anak itu akan mencuci piring dan juga membersihkan rumah sehabis menyelesaikan tugas sekolahnya. Dulu Taehyung sempat melarang Namjoon untuk bersih bersih, tapi karena anak itu keras kepala, ia bersikeras dengan dalih 'tidak ingin hyung kecapean karena bekerja terlalu keras'.

Dan pekerjaan keduanya adalah mengupas bawang bombay untuk diantarkan ke restoran china di ujung jalan. Tidak hanya itu, ia juga membantu Bibi Han--yang punya kedai kue beras pedas-- mengeringkan cabai sebagai salah satu bahan utama masakannya. Dan itulah yang mereka lakukan di minggu pagi ini.

"Hyung.." namjoon memanggil Taehyung di sela sela kupasan bawangnya.

"Hemm." Taehyung menjawab tanpa menoleh pada sang adik. Bawangnya harus siap sebelum jam 12 nanti ngomong-ngomong.

"Eumm... sabtu depan kelasku akan mengadakan study tour ke kebun binatang." Taehyung mengalihkan pandangannya pada Namjoon. "Namjoonie mau ikut??" Tapi hanya gelengan yang didapat Taehyung. Ia menaikkan satu alis tanda tak setuju. "Kenapa tidak ikut?? Kalau alasannya karena uang, hyung bisa carikan. Kau tenang saja." Lagi lagi Namjoon menggeleng tanda tak setuju. Tangannya ikut bergerak di depan dadanya, tanda kalau bukan itu alasannya. "Bukan seperti itu hyung, aku yakin kalau disana tidak akan belajar. Tapi hanya bermain saja. Lagipula mau belajar apa di kebun binatang?? Kalo ke museum, Joonie baru ikut." Taehyung menghela napas berat. Ia yakin sebenarnya itu cuman alasan adiknya saja supaya tidak ikut. Ya.. mana ada sih anak kecil yang menolak jalan jalan?? "Joonie, memangnya kamu tidak mau jalan jalan??" Lagi lagi Taehyung mendapatkan penolakan. "Joonie cuman mau bantu hyung. Bukannya menambah beban hyung. Joonie bisa aja main ke rumah Yoongi hyung kalo mau liat binatang. Kelinci Yoongi hyung 'kan lucu-lucu. Joonie gemas." Namjoon berujar mantap. Aihh adik siapa ini?? Taehyung gemas 'kan. Langsung saja ia mencubit pipi gembul itu dengan gemas. "Kalau begitu, minggu depan kita jalan jalan ke taman ya??" Mata Namjoon berbinar mendengar penawaran Taehyung. Benarkan, mana ada anak kecil yang menolak jalan jalan. Namjoon hanya bersikap dewasa dari umurnya. Seharusnya Namjoon itu bermain bersama teman sebayanya, bukannya malah ikut taehyung mengupas bawang seperti ini. Tehyung merasa bersalah pada namjoon. Tapi harus ia akui, bantuan namjoon cukup mengurangi beban nya yang cukup berat. Sepertinya ia harus sering-sering memberi reward pada namjoon.

.....☆.....

A/n:haloooooo... aku bikin work baru.. hehe
Bisa bayangin 'kan namjoon jadi adiknya taehyung?? Bayangin aja ya.. *maksa

Semoga suka :):)
Sampai jumpa di capter 2!!!

Love, JoJoon💜

Our Spring (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang