Yon

63 36 6
                                    

"Ja-ja-jadi.. anak itu tadi.. adalah anak pemilik sekolah ini😦" ucapku lemas.
"Benar dan saat ku baca artikel tentang si pria itu. Katanya dia adalah salah satu anak kesayangannya dari pemilik sekolah ini dan mereka bilang jika ada seseorang yang sedang mengganggunya sampai membuat dia marah. Maka orang itu akan di keluarkan dari sekolah tanpa ada rasa ampun. Maupun itu guru, kepala sekolah ataupun ketua osis dia tetap akan mengeluarkannya dari sekolah. Apalagi seorang siswa biasa."

Setelah aku mendengar artikel dari Rikka. Entah kenapa aku malah menjadi semakin takut. Hingga membuatku menangis.

Rikka terkejut saat melihatku menangis seperti anak kecil.

"Hiks..hiks.. RIKKAAA ottokee!!😭😭" teriakku sambil menangis.
"Sssttt.. Lucy sudahlah jangan menangis. Tenang saja"
"Bagaimana bisa aku tenang kalo aku mendapat masalah sebesar ini!!"
"Aahh.. Benar juga ya. Hehe.. Gomen ne.. Lalu.. Harus bagaimana lagi" ucapnya sambil berpikir untuk menemukan jalan keluarnya. Namun tak lama kemudian, dia mendapat satu ide yang bisa di selesaikan dengan cepat. "Lucy! Aku ada ide!!"

"Eh Hontoni! " jawabku langsung senang dan menghentikkan tangisanku. "Apa itu? "
"Jika kau ingin menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Kau harus..... Meminta maaf"
"Hah?!!!"
"Eh? Kenapa? Bukankah itu mudah? Kau kan hanya tinggal menemui dia dan langsung meminta maaf padanya"
"Apa kau sudah gila ya. Bagaimana bisa setelah aku membuat dia marah besar dan langsung meminta maaf. Pastinya dia akan menolak permintaan maafku!"
"Kata siapa dia akan menolakmu. Dia pasti akan menerimamu kok, kalau kamu memakai satu cara ini. Karena ini adalah salah satu kelemahan dari si pria itu."
"Hah?! Benarkah! Cara apa memangnya?? "
"Caranya... Bersikaplah kawai 😉"
"Hah??!!!😨"

Next chapter (≧▽≦)(☞^o^) ☞

Letter no NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang