Classmetting

15 4 3
                                    

" Classmeting berapa hari? ".
" 3 hari katanya ".

" Lama banget, gak sabar nih libur panjang ".
" Daripada seminggu, mau mana lo ".

" Iya juga sih ".
" Ehh lu gak tau, dibalik libur panjang banyak perjuangan yang harus kita laluin; Ulangan harian, UTS, UAS, belum lagi di marah emak pas liat nilai rapot anjlok ".

" Derita lo, gue gak pikirin. Ckckckckck ".
" Nyeselin banget nih anak ".

|||

" Kok ada yang pake baju putih? " Tanya emak pas sampai nganterin gue sekolah.
" Itu yang ikut eskul, kan iya gak ". Oh ya gue manggil diri gue sendiri itu iya kalau dengan orang tua gue.

" Kenapa gak ikut? " Tanya emak.
" Males, capek ". Gue langsung salam dan masuk ke sekolah.

Sampai di tengah lapangan, gue lihat udah banyak anak OSIS persiapin untuk classmetting. Hmm, gue pikir sih classmetting tahun ini gak terlalu seru kayak tahun kemarin.

Angkatan gue gak seheboh angkatan dulu.

" Hey hey hey ". Tiba-tiba ada yang manggil gue, ya jelas gue gak mau liat. Kalian taulah, kalau kita liat langsung pura-pura nyanyi lagu Tayo, kesel banget gue kalau di gituin.

" Lira... ". Ada yang manggil gue lagi, apa itu orang yang sama pikir gue. Yaudah deh, gue liat aja kebelakang kasihan fans gue manggil-manggil. Ternyata yang manggil gue itu guru BK, jelas gue langsung kaget.

" Ya, ada apa, bu? ".
" Kamu kok di panggil-panggil gak liat sih ".
" Hehehehe, maaf Bu ".

" Tolong cariin Dela, Ibu ada urusan sebentar dengan dia ".
" Hm, mungkin dia kelas, Bu ".

" Kamu baru datang, Lira ".
" Iya Bu ".

" Udah jam berapa ini, mentang-mentang gak ada pelajaran kamu seenaknya datang terlambat. Keliatannya kamu yang Ibu panggil ke ruang BK ".

" Jangan dong, Bu. Telat bangun tadi ".
" Yaudah cepat sana panggilin Dela ".

Daripada masalah terlambat jadi panjang, mending gue langsung ke kelas dan nyuruh Dela nyamperin Ibu.

Setelah gue selesai nyuruh Dela nyamperin Ibu, gue pun memulai hobi gue yaitu mageran di teras kelas bersama sahabat terkamvret di seluruh dunia.

" Dela kenapa di panggil? ". Tanya Mutiara.
" Gak tau, gue cuman di suruh manggil dia aja ". Jawab gue.

" Kenapa lo gak kepo, kan biasa lo kepo banget ". Ehh mutiara langsung ngomong gitu, seakan-akan gue ini kepo nya kebangetan.

" Gue ini bukan Marsanda yang kepo nya udah kayak emak-emak ". Kesel gue.
" Woi, gak usah pake nama gue kali ". Marsanda tiba-tiba datang, entah darimana.

" Ahh lo, lo itu emang kepo, udah dari lahir. Jadi, lo gak perlu ngeles lagi ". Marsanda Keliatan kesel banget gue ngomongin dia kayak gitu.

" Udahlah gak usah berantem, mending liat doi lomba untuk classmetting ". Cetus Nia.
" Bener banget, doi kita kan ikut lomba ". Seru gue.

" Kalian doi terus yang di pikirin ". Aulia langsung nyolot, yaudah gue juga balas nyolot.

" Biarin, daripada lo gak punya doi. Oh ya, punya doi tapi memendam perasaan, lo kan pengagum rahasia. Jangan kan temanan sama doi, sapa dia aja lo takut, hahahaha ". Parah banget ya gue gangguin anak orang.

" Aelah berantem lagi, ayo ". Nia langsung narik tangan gue.

°°°

Maaf ya author lama update...
Maaf banyak typo :)

Next⬇⬇⬇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang