14agustus2015

15 2 0
                                    

pagi ini, chaca sedang asik berguling guling di atas kasur sambil mendengar musik favorit nya.

tingg

"akhirnya ni hp bunyi"lega chaca ,tangan nya pun merabaraba nakas untuk mengambil handphone.

Dengan senyum tak dapat ditahan dari bibir mungilnya, chaca pun membuka pesan tersebut

Putra:inget ajakan gue 2 hari lalu kan cil? Kl skr bisa?
Chaca:oh,bisa kak. Tp stgh jam lg y.
Putra:ok,mandi yg bersih biar wangi,jgn lupa shareloc
Chaca: location share.
Tuh ya, cha mandi dlu.
putra:iya

"gue kira dia cuman bercanda, ngajak kemarin"ucap chaca sambil gigitin kuku.

"tauah, mending gue mandi"chaca pun bergegas mandi

setelah 20menit berlalu, chaca sudah siap dengan outfit santai, ya hanya celana jeans dengan sweater kebesaran berwarna hitam serta sepatu sneakers berwarna putih. Rambut panjangnya ia biarkan tercepol asal dengan jeday kesayangan nya.

"cocok lah ya, cuman beli tongkat bukan kencan"ucap chaca sembari berkaca

"ci ada tamu "ucap glen,adik chaca


"iya "teriak cha sembari membuka pintu

"ganteng pisan ci, pacar cici ya , bening pisan"ledek glen

"hush, apasi. kakak tingkat cici itu"

"dari kakak tingkat bisa jadi teman hidup ci"

"amin dek"

"semoga dia khilaf doang sama cici"

mendengar itu chaca hanya mendengus kecil lalu berlari ke lantai bawah.

saat tiba diruang tamu,chaca pun terkejut melihat putra saat ini.
celana jeans hitam dengan kaos putih di balut kemeja kotak kotak serta sneakers hitam

"nikmat tuhan mana yang dapat chaca dustakan tuhan, ini indah sekali"batin chaca

sebaliknya, putra pun melihat chaca terkejut.

"manis banget kalo kayak gini, simple. Cocok"batin putra

"yaudah yuk, orangtua lo mana? Mau pamit"ucap putra.

"gak usah,langsung aja"

"yuk"

"iya"

"loh loh, mana motor kakak? Kakak gabawa motor? "chaca pun nengok ke kanan kiri nyari motor putra

"engga, kita jalan kaki"

"hah?! Gila kali ya kaput, aku tau aku nyebelin tapi gak disiksa gini juga dong. jatinegara tuh jauh bangett ah.aku gama...mphhhhh"omel chaca pun terhenti karena putra membekap mulutnya dengan tangan nya

"bercanda yatuhan, bocilll bawel banget lo sumpah. panik banget hahaha,gue bawa mobil.tuh mobilnya"ucap putra sembari melepaskan tangan nya

"ish, tangan kakak bau.ketauan abis cebok ga dicuci.oh bawa mobil, bilang gitu dari kamaren"

"serah lo monyet afrika,soal cebok jangan bilang bilang gue emang lupa cuci tangan"bisik putra

"heh babi jawa, jorok banget si lo kak"bentak chaca

"yaudah ini mau masuk gak? Atau mau duduk di kap mobil aja atau di ban? "datar putra

"di pentil sekalian"

"hahahhaha"putra tak kuasa menahan lebih lama wajah datarnya
.

"gue dibukain pintu hehe, berasa pacar"batin cha

"baik banget sih dibukain pintu gini"ucap cha sembari masuk

tibatiba putra pun menundukkan wajahnya dan didekatkan kepada wajah chaca.
chaca pun spontan menahan nafasnya.

"gue ga baik, gue cuman ngira tadi lo gangerti cara buka pintu mobil, takut disamain sama pintu rumah"bisik putra sembari tersenyum jahil.

"ohya, napas. takut tongkat belum kebeli lo udah mati duluan cil"teriak putra sembari memutar untuk duduk dikursi kemudi.

"sialan, dasar anak setan"umpat chaca.

sepanjang perjalanan pun diisi dengan keributan mereka. Entah karena kejahilan chaca maupun putra, sampai tidak terasa 50menit pun sudah berlalu, dan mereka sudah sampai di pasar tujuan.

"stop stop gausah dibukain, gue tau ini pintu mobil bukan pintu doraemon apalagi rumah"cegah chaca setelah melihat putra ingin turun.

"emang gue ada bilang mau bukain?"

"eh anu..gak sihh gue kan mencegah doang ,nyebelin."gugup chaca

"hahaha lucu lo"putra pun mencubit pipi chaca.

"eh jangan cubit cubit"

"gemes"

"baper dosa baper dosa"batin cha

"yuk gue gandeng yah, takut ilang.secara lo kan pendek"putra pun menggandeng tangan chaca

"gapapa gapapa, hal biasa inimah"

Mereka pun menyusuri pasar. putra yang menggandeng chaca, mereka layaknya adik kakak yang sedang disuruh mencari kebutuhan di pasar.

"berasa balita yang digandeng kakak gue"

"kalo gue berasa gandeng masa depan"

"hahaha t*i"

"heh kasar,padahal mah baper. Nah eh itu tokonya"tunjuk putra

"toko peta"
Menjual berbagai macam perlengkapan pramuka, murah, terjamin.

Setelah seluruh urusan selesai, dan tongkat pun sudah diurus. Putra mengajak chaca makan di restoran cepat saji terdekat

"pesen yang banyak,gue traktir"

"mantapp"ucap chaca dengan mata berbinar.

setelah memesan mereka pun duduk di salah satu meja.

"gue kesana dulu, ambil pesenan"

"iyaka, tiati nyasar"

"slow, udah ada gps"

Chaca,pun menunggu putra dengan tenang.namun tiba tiba bunyi ponsel putra mengusik nya.

                         ANA 📞





Halooo, bab ini selesai. tolong jika suka vote ya teman teman! :)).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang