Pendakian Dimulai

411 10 0
                                    

Pagi hari telah tiba, sekitar jam 5 kami bangun dan memesan sarapan pagi untuk mengisi perut yang kosong sebelum melakukan pendakian, setelah makan saya keluar untuk melihat sunrise dan ternyata benar kata orang-orang kalau indonesia itu kaya akan keindahan alamnya. Matahari yang perlahan-lahan membakar bumi terlihat indah di samping gagahnya gunung Merapi dan saya pun bergegas untuk mengambil beberapa foto, setelah itu saya masih terpikir dengan sosok tadi malam dan saya lihat kembali ternyata itu bukanlah tembok tapi pohon pisang dan pikiran saya pun mulai kacau dan saya berusaha untuk tetap menjaga mental agar stabil.

Jam 9 pagi kami mulai mendaki gunung, sering kali kami berhenti karena kecapekan, kami pun mulai belajar untuk mengatur nafas dalam pendakian terutama Wasis karena dia terlihat sangat ngos-ngosan, saya pikir dia kelelahan karena dia membawa keril yang lebih besar dari saya kemudian saya berinisiatif untuk bertukar keril dan alhasil sama saja, mungkin karena dia tidak berolahraga beberapa hari sebelum melakukan pendakian perdananya jadinya seperti ini.

"Kita mendaki gunung, agar kita bisa melihat dunia ini terbentang luas. Bukan sebaliknya, agar dunia melihat kita"

Pos demi pos kami lewati, ilalang menemani kami di sepanjang perjalanan, pasir pasir pun mengundang kami untuk melangkah lebih jauh menuju atas awan dan sampailah di pos 3, sebenarnya tujuan kami bermalam yaitu di sabana 1 (pos 4) mungkin karena kondisi tidak memungkinkan akhirnya kami bermalam di pos 3. Saat senja mulai datang, saat itupula orang-orang bernyanyi sendu di bawah ribuan bintang-bintang yang menerangi merbabu, tak lama kemudian temannya bang arthur datang yaitu bang ubay dan bhotink, sebelumnya kami sudah janjian akan bertemu di pos 3. Sekitar jam 10 malam saya dan teman yang lain pun tidur beristirahat untuk melanjutkan perjalanan ke puncak besok pagi.

Pagi hari pun tiba, saya pun bergegas bangun untuk melihat sunrise yang begitu indah di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl dan saya pun baru tersadar kalau saya sudah berada di atas awan kemudian kami berbincang tentang perjalanan selanjutnya padahal perjalanan hari itu belum sepenuhnya selesai, biarlah lagipula tidak ada salahnya membuat planning untuk trip selanjutnya toh... , setelah menikmati sunrise di pos 3 kami pun mendaki menuju puncak merbabu, kentengsongo namanya. Tracknya berubah menjadi sangat terjal dan sedikit nyiksa, tapi disisi lain kami disuguhi pemandangan sabana yang indah di merbabu. Itu adalah pemandangan alam terindah yang saya lihat secara langsung, kami pun terus berjalan selangkah demi selangkah menuju puncak merbabu dan diiringi tarian edelweiss yang sangat cantik dan indah.

Dan sampailah di puncak merbabu tepat pada pukul 11 siang tapi sayangnya saat itu kurang memuaskan karena kabut mulai tebal "tapi gapapa lah yang penting kita sudah sampai puncak" ujarku kepada yang lain. Karena stock air habis Hanah dan Icha pun hunting minuman, minta kesana kemari maklum lah namanya juga haus haha..., kalau kata bhotink "kalau malu di gunung lu ga akan selamat, kalau haus atau laper udah langsung minta aja, anggap aja kita pendaki dhuafa" lantas ucapan itu membuat saya dan yang lainnya tertawa. Setelah itu kami pun mengambil beberapa foto untuk dijadikan kenangan, tak lama kemudian bang ubay bertanya "kalian temen rumah, sekolah atau temen main?", "Kenalan bang lewat line square" jawab ku. Dan dia pun tidak percaya kalau kami semua tidak lama kenalan di line square, dia pikir kami sudah berteman sejak lama karena diantara kami enggak ada yang jaim (mungkin?).

"Manusia cuma bisa berhasil menjejaki puncak,tapi tak pernah bisa menaklukkan gunung"

Jam 1 siang kami pun turun dari puncak merbabu dengan cara merosot, ternyata enak juga turun gunung dengan merosot, selain irit stamina turun pun semakin cepat tapi ya itu, setiap hal yang kita lakukan kita harus bisa menerima konsekuensinya yaitu celana jadi robek, dan sialnya celana saya dan wasis saja yang robek, untung saja saja saya memakai celana double kalau tidak amsyong deh haha...

Journey 3.142 MDPLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang