Part 1

63 6 5
                                    

Siang ini awan begitu indah dengan gumpalan yang bergelombang di padukan dengan langit biru sehingga menambah kesan Indah dan enak di pandang oleh mata, gadis itu tak henti-hentinya mengucapkan rasa kagum atas keindahan yang telah di berikan oleh sang maha kuasa untuk dapat di pandangi keindahan nya. Ia beranjak dari tempat ia berdiri karena jam sudah menjukan jam 10.15 artinya waktu istirahat akan segera habis. Ia berjalan menyusuri koridor yang ramai sesekali ia tersenyum saat ada yang menyapanya.

"ANAAAAAAA"....teriak seseorang kencang.  Ya gadis yang di panggil itu adalah Vanessa Alana Natallie atau yang sering di panggil Ana,  gadis manis dengan senyum yang mampu membuat semua cowo terpikat, gadis yang mempunyai alis tebal, hidung mancung,  serta kulit yang putih susu,  siapa yang tak kenal Seorang Venessa Alana Natallie gadis dengan kepintaran nya di bidang biologi,serta aktif dalam eskul jurnalis yang terkenal Eksis di Sma Cahaya Pelita. Ana sudah tau pasti yang memanggil nya itu adalah Vani, vania Af faza lebih tepatnya.

"ada apa ?"tanya ana setelah vani sudah ada di hadapan Ana .

" lu di panggil sama Bu erni."jawab vani sambil mengatur nafasnya.

"di panggil buat apa? "tanya ana

"mana gua tau,  orang gua cuma di suruh manggil lu doang kok, palingan juga lu ada masalah sama hasil ulangan kimia lu." jawab Vani,

"lu mau gua temenin apa
sendiri?."tanya vani , "sendiri aja lah ya soalnya gua mau ada janji sama kak devon." lanjut Vani

"terus apa gunanya lu tadi nanya hah?" ucap Ana sambil mendelik kesal.

"cuma variasi doang sih" jawab vani dengan cengiran khasnya,  "yaudah gua mau ketemu kak devon dulu, bye bye bye sayang,  semangat remedialnya." lanjut vani sambil berlari meninggalkan Ana dengan kekesalan nya.

Ana terus mencoba memikirkan kenapa ia bisa di panggil oleh bu erni,  biasanya juga jika akan di remedial pasti akan langsung di umumkan oleh ibu dan akan langsung di beri tahu untuk perbaikan nilainya. Ana semakin takut akan nilai kimianya yang akan anjlok, pasalnya ini sudah yang ke-2 kalinya perbaikan nilai Ulangan Harian, ana terus merapalkan doa-doa agar ia mendapat keajaiban, tak terasa ia sudah sampai di ruang guru, ia mengucapkan salam lalu mencari meja bu erni. Setelah bertemu dengan  bu erni ia langsung mencium tangan bu erni dan bertanya

"maaf ibu tadi kata Vani ibu memanggil saya. Ada apa ya bu?." tanya vani .

"hmm.. Jadi gini Ana nilai perbaikan kamu yang tempo hari sudah ibu periksa dan hasilnya nilai kamu paling kecil diantara yang lainnya, apakah kamu tidak belajar?."tanya bu erni.

"saya belajar kok bu,  tapi ya gitu ."ucap ana dengan cengiran khasnya.

"ibu bingung ana mau ngasih nilai berapa di rapot kamu nanti,  ibu akan pilihkan orang yang akan mengajarkan kamu. " lanjut bu erni.

"hah. Mengajarkan? Kaya les gitu bu?" tanya ana.

"ya seperti itu.kamu harus mau jika tidak maka nilai rapot kamu yang jadi sasaran." ucap bu erni.

Ana berpikir kira-kira yang akan menjadi guru les nya siapa,  dia membanyangkan Kak fatir yang akan menjadi guru les nya, tapi sekelebat bayangan Alka memutari kepalanya,  ia membayangkan yang akan mengajarkan nya adalah alka, ana bergidik ngeri saat membayangkan wajah dingin alka sedang menjelaskan materi kimia. Hingga bu erna membuyarkan lamunan buruk itu.

"kamu kenapa ana? Gimana apakah kamu mau? " tanya bu erni setelah melihat tingkah aneh ana.

"hemm... Yaudah ok bu, kira-kira siapa bu yang akan jadi guru saya? " tanya ana .

HALLO ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang