Pendekatan

27 10 0
                                    

Keesokan harinya Natasya berangkat sekolah. Di perjalanan ia dihadang oleh Malika, Misel dan Angel di sebuah gang kecil dekat sekolah.

Malika : "Sini lo!" sambil menarik Natasya "Tanggu jawab nih kulit kita jadi item gara-gara lo. Pokoknya lo harus tanggung jawab"

Natasya :"Lah kenapa jadi salah gue? Lo yang ngisengin gue ya lo pantes dapet hukuman"

Misel :"Gila ya lo. Perawatan gue ini mahal" Misel mendorong bahu Natasya cukup kencang

Natasya yang hampir ngejengkang ditahan oleh seseorang. Ternyata kak Adam. Lebih kagetnya lagi pas dia bilang "Jangan gangguin cewek gue" dengan coolnya dia bilang gitu membuat ketiga cewek itu cuma bisa melongo ga terima.

Malika :" Ha? Kakak ga malu punya pacar cupu kayak dia" ujarnya sambil menunjuk Natasya

Adam :" Yuk, gausah ladenin mereka" dia membawa Natasya pergi dari hadapan Malika

Malika :" Woi gue belum selesai ngomong ya. Nyebelin banget tau ga. Ganggu gue mulu tu orang.

Angel :" Guys please. Ini boongan kan? Natasya ga pacaran sama kak Adam kan?

Misel :" Emang kenapa mau beneran atau boongan lo peduli?"

Angel :" Ini bahaya guysss" ucapnya dengan berlari memasuki sekolah.

Sementara untuk Adam dan Natasya mereka cukup canggung. Di perjalanan menuju kelas mereka hanya diam. Sampai Natasya mengucapkan "Makasih ya ka udah nolongin aku tadi"

Adam : "Ya, sama-sama"

Dia pun tiba-tiba mengenalkan dirinya

"Nama gue Adam Saputra" kata dia

"Ohh" Natasya gak tau harus respon apa lagi

"Nama lo?" Dia natep mata Natasya dan Natasya natep mata dia. 'Terjadilah maen lama tatap, yang ketawa gugur.'

"Nama saya Natasya Aulia "

"Udah mau masuk " ujar dia setelah tau nama gue. Dia pun duluan pergi

"Datar banget si tuh muka, pen gue gorok deh." Celetuk Natasya

***
Natasya POV

Di kelas gue ketemu sama Malika, terus dia nanya " Heh! Lo beneran pacaran sama kak Adam?"

"Gak" kata gue membuang muka

"Lo jangan sampe suka sama dia, dia itu homo" Sambut Angel dengan muka so seriusnya. Gue cuma bisa memutar bola mata ga percaya hoax kyk gitu.

Tapi pernah gak si lo berfikir kalo lo bisa mikir. Kok bisa seorang Adam yang famous itu homo. Mukanya ganteng dan badannya lumayan lah. Masa iya dia homo. Tapi bodo amat gue gak perduli. Gue menepis omongan itu.

Berhubung di kelas lagi gak ada guru, gue memutuskan untuk ke perpustakaan. Gue suka banget baca dan gue termasuk orang yang selalu penasaran tentang suatu hal.

Perpustakaan sunyi banget, gak ada yang ngobrol. Itu hal yang gue suka 'sunyi' lebih tepatnya 'kesunyian'. Menurut gue itu menenangkan ditimbang suara kelas yang tidak ada gurunya.

Gue memilih buku, buku yang gue pilih adalah buku Sejarah. Dari kecil gue suka sejarah, kayak cerita-cerita orang terdahulu. Sejarah itu unik menurut gue. Gue suka.

Setelah memilih buku, gue duduk di meja paling pojok. Gue membaca dengan hikmat. Sampai gak sadar ada orang yang duduk di sebelah gue. Dia membaca buku Geografi. Gue cuma ngeliat bukunya kemudian fokus baca lagi.

"Lo suka sejarah?" Tanya dia dengan volume yang tidak terlalu besar tapi tidak bisik bisik banget.

"Iya" Jawab gue masih fokus membaca buku.

"Padahal sejarah itu mengajarkan masa lalu, sejarah menceritakan hal yang menyakitkan. Kenapa kamu suka?"

Gue pun melihat ke arahnya, ternyata itu Kak Adam. Tumben dia bicara banyak.

"Saya suka sejarah itu gak ada alasannya, lagian sejarah itu bukan membahas masa lalu saja. Sejarah juga membahas masa kini dan masa depan."

"Tapi tetap aja, kenapa harus larut dalam masa lalu" Nada bicaranya tetap datar, tapi bikin gue kesel.

"Karena masa lalu adalah guru terbaik. Yang terpenting kita bukan hidup di masa lalu tapi menjadikan masa lalu sebagai acuan agar kita lebih baik" Ucap gue sambil senyum. Tapi dia malah memalingkan mukanya .

"Tetap aja" Kata dia dan melanjutkan bacanya

"Saya yang suka sejarah kok kakak yang ribet" Ujar gue kesal .

Dia pun menghela nafas"hmm" "Bukannya gitu, gue gak ribet ko cuma mau tau aja"


"Iya iya"

"Nanti kalo lo mau nanya tentang geografi atau pelajaran yang lain, bisa tanya gue" Ucap dia sambil ngeliatin gue.


"Okee"Gue mangut mangut dan tiba tiba gue teringat tentang ucapan Malika. Pengen nanya tapi takut tersinggung. Gue harus berfikir 9999999× buat nanya kek gitu.

____________________________________

Tbc.

DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang