Sejoli

23 7 0
                                    

Karena pusing dengan perdebatan mereka yang tak mau mengalah satu sama lain. Akhirnya Adam pun mengeluarkan suara.

"Kalo kalian ribut terus gue gak bakal jadi belinya" seketika mereka pun diam dan saling senyum - senyum dan kemudian saling merangkul.

"Kita gak berantem ko, cuman adu bacot doang tadi" ucap Arka sambil senyum ke arah Adam. Adam hanya memutar matanya malas .

"Pesen dua aja yah dam gue lagi gak terlalu laper." Ujar Radit, kemudian melanjutkan main PS nya bersama Arka.

Adam pun langsung memesannya kemudia ia pun pergi mengganti bajunya dulu sebelum ikut bergabung dengan temannya.

"Eh dam lo lanjutin punya gue dulu nih, gue mau boker" Ucap Arka

"Pantesan dari tadi bau tai ternyata lo yaa" ujar Radit.

"Gue belum berak di celana deh, masa udah bau. Cuman kentut aja tadi, gak mungkin kan keluar tainya?" Tanya Arka polos.

"Bego deh lo Arka, udah cepet sana ke kamar mandi" Usir Radit.

Adam pun menduduki tempat Arka tadi. Hangat. Mungkin Arka tidak merubah posisi duduknya untuk mengganjal tainya agar tidak keluar.

"Gue pengen main tarung tarungan, bosen main bola terus." Ujar Radit kemudian mengganti permainannya . Mereka pun asik bermain tanpa memikirkan yang lain.

Bel pun berbunyi, mungkin pesenannya sudah sampai. Adam bangkit dan pergi ke bawah.

Dan benar itu drivery pizzanya, setelah membayar ia pun pergi ke dapur membawa air minum baru kembali ke kamarnya.

Arka belum juga keluar dari kamar mandi. Padahal lumayan cukup lama.

"Si Arka lama banget beraknya, curiga gue. Apa dia tidur?" Ucap Radit

"Coba lo panggil si Arka, gue takut dia lupa cebok" titah Adam yang sedang meletakan pizza dan minuman di meja tanpa bangku.

Radit pergi ke kamar mandi kemudian ia mengetuk pintu.

"Arka, pizzanya udah dateng nih" ucap Radit sambil berterian tapi tak ada jawaban.

"Ka"
"Ka"
"Ka"

Radit memanggil Arka berkali kali dan mengetuk pintu kamar mandi dengan keras sangking kesalnya tak ada jawaban. Radit masuk ke kamar mandi dan kaget dengan apa yang dilihatnya.

"Arka bego lo kenapa tidur di kamar mandii" Ucap Radit menggema dan Arka pun terbangun

"Lo ganggu gue aja tai, lagi kane nih. Btw tainya udah keluar belum yaa?"

"Kalo bego gak perlu dipelihara bisa gak si ka, cape aing teh" ucap Radit

"Gue kan gak nyusahin lo dodol" Arka malah ngegas.

"Bodo amat aing kagak peduli" Raditpun pergi meninggalkan Arka. "Pizzanya udah dateng, buruan" Lanjut Radit kemudian menutup pintunya.

"Goblok si Arka malah bobo di kamar mandi sambil berak " Ucap Radit ke Adam

"Gue jadi takut kebawa bego kek Arka" saut Adam

"Ape lo pada ngomongin aing di belakang" Sindir Arka yang baru keluar dari kamar mandi

"Diem aja gue mah gak mau ladenin" Ucap Radit kemudian membuka box pizzanya.

"Gue mau makan sendiri ya gak boleh ada yang minta sama gue" Ujar Arka merebut satu lagi box pizza.

"Aptuyu" Timbal Radit

Adam dan Radit memakan pizzanya dengan hikmat. Arka membuka pizzanya dan iya cukup terkejut karena pizzanya berbeda. Arka melirik pizza milik Adam dan Radit .

"Ko punya gue beda?" Ucap Arka, otomatis mereka menatap Arka

"Kenapa ?" Tanya Adam

Arka memperlihatkan pizzanya kepada kedua temannya. "Yang punya gue gak ada topingnya" Ucap Arka sedih

"Nyesel gue nyautin" Ujar Adam.

"Nyesel gue temenan sama dia" Tambah Radit

"Lo berdua jahat ya sama gue" Arka mulai frustasi dan menutup kembali pizzanya. Ia pun membuka dari arah yang berbeda.

"Lah ko udah ada topingnya lagi? Apa gue bisa sulap" Mata Arka Berbinar

"LO SALAH BUKA NYA ARKA" Radit yang tadinya mau bodo amatpun terpancing esmosi melihat tingkah Arka.

"Gak usah ngegas gitu dong, bilang aja lo iri gue bisa sulap" Arka memakan pizzanya sambil menonton kartun pororo di hapenya.

Radit pengen membalas lagi tapi ditahan oleh Adam. "Lo ladenin dia, sama aja lo ikutan bego".
____________________________________

DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang