bagian 2 "inilah aku"

56 4 0
                                    

"Ayolah kek itu cuma dongeng ,bahkan aku yang baru 12 tahun pun tahu itu cuma khayalan kakek saja dan semua orang pun tahu " seorang anak berkata. "Terkadang sebuah dongeng dapat berasal dari sebuah kisah asli" Seorang kakek menjawab. "Kek bisa tidak kau ajari aku sihir pedang angin?" Kata anak itu sambil tersenyum-senyum. "Ray energi sihir mu masih terlalu sedikit untuk melakukan sihir kelas menengah tersebut dan bukannya dirimu harusnya mencari kayu bakar ?"kakek tersebut menjawab. "Kau selalu saja bilang begitu" anak itu menjawab dengan sebal dan langsung pergi mencari kayu bakar.

Namaku Ray, aku memiliki elemen angin kurasa, sekarang umur ku 12 tahun menurut kalender kerajaan. Aku tinggal bersama seorang kakek, kata kakek ku kedua orang tua ku telah  pergi jauh, namun menurutku mereka telah wafat tetapi aku tak dapat memastikan itu. Dan kakek itu berkata aku dititipkan padanya sebelum kedua orang tua ku pergi. Aku tinggal di daerah pinggiran kerjaan. Kehidupan di pinggir kerajaan memang agak sulit. Namun aku telah terbiasa. Dan seperti yang tadi kakek suruh sekarang aku sedang berjalan ke hutan untuk mengambil kayu bakar.

"Hei ray" seseorang memanggil. Ray pun menoleh kebelakang dan ternyata itu Rose yang memanggilnya. "Hei Ray tumben sekali kau lebih cepat, biasanya kau masih di rumah mu" kata si Rose. "Ya entah kenapa hari ini aku lebih cepat, mungkin karena tadi aku tidak bertengkar dengan kakek" kata Ray dengan santainya. "Jika kau disini maka dia seharusnya ada di dekat sini" kata Ray sambil memperhatikan semua. Tiba tiba seseorang lelaki melompat dari atas pohon dan berkata "apa kau merindukanku Ray ??". Anak lelaki itu bernama Jean, memang anak yang suka menjengkelkan tetapi terkadang dia sangat perhatian. Dan kedua orang ini adalah satu satunya teman ku, di desaku seluruh orang menjauhi ku dan juga kakekku. Karena kakekku di anggap orang aneh, karena kakekku sering bicara sendiri, tak pernah menyapa tetangganya sendiri dan banyak hal lainnya yang aneh. Tetapi Rose dan Jean tidak menjauhiku karena mereka tak tahu soal itu, mereka adalah saudara satu panti. Rose dan Jean memiliki kemampuan sihir yang sama yaitu air. Mereka sudah dapat memanipulasi air, meski hanya untuk membantu mereka di panti. Aku sendiri pun tak tahu darimana mereka dapat memanipulasi air dengan cukup baik tanpa ada seseorang yang mengajari itu.

Aku bertemu Rose 2 tahun lalu. Saat sedang berlatih di hutan aku tak sengaja kehabisan energi hampir pingsan, bahkan untuk berdiri pun tak kuat. Yang aku bisa hanyalah bersuara itupun hanya suara kecil yang aku bisa. Lalu tak lama dari itu ada seseorang anak perempuan datang menghampiri ku dan dia berkata" hey hey kamu, apa kamu baik baik saja?". Dengan suara yang sangat kecil aku membalas " bi....sa   kah kau me...no......long ku?". Anak perempuan itu menyahut "memangnya kau kenapa?". Dengan suara yang sama aku berkata" ak...u ke...ha....bi..san e...ner...gi" tepat saat aku menyelesaikan kalimat itu aku pingsan. Entah apa yang anak perempuan itu lakukan apapun yang dia lakukan saat itu berhasil, Setidaknya membuat ku siuman. Setelah siuman aku merasa energi mulai pulih lebih cepat dari seharusnya. Jadi tak lama setelah itu aku dapat duduk bersandar di pohon. Anak perempuan itu memberikan sebuah botol kepada dan menyuruh ku untuk meminumnya, tanpa pikir panjang aku langsung meminum air di botol itu. Tak lama setelah meminum air itu aku dapat berbicara dengan lebih jelas. Aku pun bertanya "Hey air apa yang kau berikan padaku?". Dia menjawab "cairan pemulih stamina biasa nya disebut elixir". Aku mengangguk dan berkata "hey terimakasih untuk memulihkan energi ku". Anak perempuan itu berkata "ya itu tidak masalah". Karena kami tak saling kenal jadi aku memperkenalkan diriku "nama ku Ray, bisa ku tahu namamu?". Anak perempuan itu menjawab "Rose nama ku Rose"

Aku bertanya "hey Rose kenapa kau berada di hutan seperti ini sendirian ?". Rose menjawab "sebenarnya aku sedang mencari bahan bahan untuk membuat elixir". Aku kebingungan "elixir ? Apa kau akan menjualnya ?". Rose pun menggelengkan kepalanya dan  berkata "tidak elixir itu untuk anak anak panti yang sedang sakit". Karena tadi aku meminum salah satu cairan elixir itu aku menawarkan "hey apakah kau perlu bantuan? Jika ya aku siap membantu mu". Dia memperhatikan ku dengan tatapan aneh. Aku tak suka dengan tatapan itu "hey aku telah pulih aku dapat membantu mu tenang saja". Rose pun mengijinkan ku membantunya. Karena aku ikut Rose mencari bahan bahan. Aku baru tahu kalau bahan membuat elixir itu cukup langka, seperti jamur ungu yang hanya ada di dalam dinding gua yang gelap dan daun crisston yang hanya ada di pinggir sungai. Setelah kejadian itu aku jadi sering bertemu dengannya hampir setiap hari.

Kalau si Jean itu aku bertemu dengannya kira kira sebulan setelah kenal Rose. Untuk pertama kalinya Rose pergi ke hutan berdua. Aku tak begitu suka pada jean karena Saat pertama aku bertemu dengannya dia menyerang ku dengan sihir air dan berkata "awas Rose ada monster jelek di depan kita". Setelah mendengar itu aku langsung membalas serangannya dengan bola anginku dan bola itu tepat mengenai muka jeleknya Jean. Karena itu kami langsung bertengkar sampai Rose memisahkan kami berdua. Dan semenjak itu kami tak pernah akur. Terkadang si Jean ini menjadi pendiam entah karena apa, wajahnya tampak murung. Namun tiap kali aku bertanya padanya dia malah menggunakan sihir air nya kepada ku dan hal itu sangat menjengkelkan,

7 elements of the NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang