chapter 2

33 10 0
                                    

Pagi yang cerah di hari Kamis membuat gadis dengan rambut kuncir kuda dan aerphone yang bertengger dikedua daun telinganya itu semangat memasuki gedung sastra di Universitas Seoul, Korea.

"Rain-ah!"
"Ya! Choi Rain!"

Seseorang yang di panggil namanya itupun tidak kunjung berbalik

"Aish, apa dia itu tuli?"

Gadis dengan nama Choi Rain itupun menoleh saat didapati temannya, Park Yuri, berdiri disebelahnya dengan nafas yang tersenggal.

"oh! Yuri-ah, sejak kapan kau disini?"

"Ya! Pantas saja aku memanggilmu sejak tadi tapi kau tidak menoleh, ternyata kau memakai aerphone"

"ah hehe mianhae Yuri-ah"

"kajja, masuk"

Mereka pun masuk bersamaan kedalam gedung sastra.

Ahhiya, Yuri memang mengambil jurusan sastra, sama seperti Rain.

Sena mengambil jurusan matematika karena sejak di SHS, Sena memang ingin menjadi guru matematika.

Sedangkan Hanna mengambil jurusan kedokteran, karena dia ingin meneruskan cita-cita ayahnya yang belum tercapai, yaitu menjadi seorang dokter.

***

Hari ini kelas matematika sedikit memusingkan, memahami rumus, menyelesaikan persoalan, dan mencerna semua yang dijelaskan dosen. Rasanya ingin sekali Sena menyegarkan pikirannya disuatu tempat yang damai dan tentram.

Berbeda dengan Rain dan Yuri yang bersenang-senang dengan latihan drama musikal mereka,

"Rain-ah"

"oh? Yuri-ah, wae?"

"menurutmu siapa yang akan memainkan peran Romeo di drama musikal kali ini?"

Yap, mereka akan menampilkan drama Romeo dan Juliet pada perayaan flowers day nanti.

"entahlah, aku rasa Joohyuk sunbae cocok jika berperan sebagai Romeo, dia tampan, sopan, juga baik"

"kau bilang begitu karena kau memang menyukai Joohyuk sunbae sejak lama kan, Rain-ah?"

Joohyuk adalah senior mereka di fakultas sastra. Pria dengan nama lengkap Nam JooHyuk itu memang memiliki kepribadian yang baik, tidak heran kenapa selama ini Rain mengaguminya.

"Ya! Aku hanya mengaguminya, bukan menyukainya"

Ya, Rain memang terlalu menjaga harga dirinya.
Padahal Sena, Yuri, dan Hanna tahu persis kalo Rain memang sudah lama menyukai sunbae-nya itu.

"bukankah itu sama saja?"

"ck..jelas beda, rasa kagum dan suka itu memiliki arti yang beda, Yuri-ah"

Tak lama, orang yang menjadi bahan perbincangan mereka -yang tak lain adalah Joohyuk, datang mendekati mereka

"annyeong Rain-shi, Yuri-shi. Bagaimana persiapan untuk dramanya? Semuanya berjalan lancar?"

"oh nde sunbae-nim, semuanya berjalan lancar"

Dalam hati, Rain mengutuk jantungnya sendiri yang sama sekali tidak berdetak normal bila berhadapan dengan Joohyuk.

Melihat Rain yang hanya diam saja, membuat Joohyuk bertanya ada apa dengan sikap Rain

"Rain-shi, gwenchana?"

"oh nde sunbaenin, nan gwenchana"

"baiklah, semangat latihannya ya"

Oh astaga, bagaimana bisa Joohyuk sunbae bersikap biasa saja tapi aku merasa luar biasa, -batin Rain.

"hah..pasti jantungmu itu sedang berdebar tidak karuan,iyakan?"

Baiklah Yuri, kau selalu bisa menebak apa yang sedang terjadi pada Rain.

Rasanya ingin sekali aku mengunci mulut Yuri yang cerewet itu -Rain








-to be continue-

Tuan PerlenteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang