"Prilly harus menjalani kemoterapi dengan rutin," kata dokter.
"Tapi.. Kemoterapi gak sakit, kan, Dok?" tanya gue superkhawatir.
"Insya Allah, itu gak akan terasa sakit." balas dokter.
"Baiklah. Makasih ya, Dok. Saya permisi dulu," kata gue.
Gue pun pergi keruang inap Prilly. Tadi, Prilly memang sudah dipindahkan keruang inap.
*skip*
"Prilly. Gue gak mau lo tinggalin gue. Gue sayang sama lo. Gue mau lo sembuh! Berapapun biayanya, apapun caranya, bakal gue lakuin demi lo."
Gue menatap wajah Prilly. Bibirnya pucat, tetapi detak jantungnya lumayan stabil.
*skip*
Ini sudah malam. Gue pun mengambil bungkusan makanan dari tas gue.
Saat gue baru mau membuka bungkusan itu...
"A.. Ali.. Ali gue dimana?" tanya Prilly. Seketika, gue menyimpan bungkusan makanan kedalam tas, dan memegang tangan Prilly dengan erat.
"Lo gausah takut. Gue bawa lo kerumah sakit. Nyokap lo baru bisa datang besok. Malam ini dan malam-malam berikutnya, gue akan nungguin lo disini." balas gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Leave Me!
Fanfictionsebuah kisah cinta seorang gadis kanker dengan cowok tampan terinspirasi dari: the fault in our stars