Sang Jendral dalam Kegelapan

27 0 0
                                    

Sang Jendral dalam Kegelapan
    Penulis : Asna (Read : Calon ibu negara RI dimasadepan) 😂

___Happy Reading Guys___

^Karenamu aku tahu jika ada sesuatu yang tak bisa aku miliki yaitu dirimu^
  (Vionika Lugina Adhanzio)
.
.
.

Aku menghempaskan tubuhku ke kasur dan berbaring menatap langit langit kamar , sungguh hari ini sangat begitu melelahkan bagiku  dan juga sangat menguras tenaga karena pada hari ini aku baru saja sampai di apartemenku yang ada di Bandung. Liburan kali ini aku ingin berada di Bandung , di tempat kelahiranku.
Perutku terus memanggilku minta untuk di isi makanan sedangkan di sini tidak ada makanan dan terpaksa aku harus membelinya keluar.
Aku menelusuri trotoar jalan lalu menyebrang dan memasuki mini market.Aku memilih daging dan sayuran segar serta buah buahan. Pada saat aku memilih buah buahan tiba tiba ada seseorang yang mendorongku dari belakang, aku mendengus kesal dan bersiap untuk memarahinya. Saat aku membalikan badanku ternyata dia adalah seorang laki laki dan yang pasti dia tampan. Aku melongo bagaikan orang bego.

"Maaf saya tidak sengaja" ucapnya dan aku masih diam "hallo" ia mengibas ngibaskan tangannya ke wajahku.

"Emm , i-iya tidak apa apa kok" balasku dengan gugup.

Dia tersenyum kemudian ia pergi meninggalkanku , aku ingin sekali mengetahui namanya namun pada saat aku ingin bertanya mulut ini bungkam seolah mencegahku untuk berbicara.

"Laki laki yang tampan dan gagah" gumamku dan tanpa ku sadari aku tersenyum menatap kepergiannya sampai akhirnya ia menghilang dari pandanganku.

*""""

Sejak kejadian itu aku selalu pergi ke mini market setiap pagi  karena aku berharap semoga aku bisa bertemu dengan dirinya lagi.
  Aku tersenyum kecut lalu melangkahkan kakiku keluar dari mini market  sambil menundukan kepalaku . Tiba tiba ada yang menabrakku sampai aku terjatuh.

"Maaf saya tidak sengaja" ucapnya lalu ia mengulurkan tangan ke arahku.

Aku menerima uluran tangan itu dan aku berdiri , aku merapikan rok ku .

"Kamu baik baik saja kan?" tanyanya.

Aku masih sibuk merapikan rok ku "Baik kok" balasku.

Aku mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa yang telah menabrakku dan betapa terkejutnya aku saat aku tahu bahwa dia adalah laki laki yang selalu aku tunggu dan aku cari hings aku selalu mengingat wajahnya dalam memoriku.

"Kamu" ucapnya sambil tersenyum "Kita ketemu lagi"

"Eh ,, i--iya" balasku sambil menggaruk kepala yang tak gatal "nama kamu siapa ya ?" ucapku dengan ritme yang cepat.

Dia tersenyum "Perkenalkan nama saya Bagas Prasetya" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Dengan senang hati aku membalas uluran tangannya " Namaku Vionika Lugina Adhanzio , akrab dipanggil Vio"

"Oh baiklah Vio"

Pada saat ia menyebut namaku hati ini mulai berdesir dan menghangat.

"Kalau boleh tahu kamu tinggal dimana ?" tanyaku.

Ia tersenyum "di gang Mawar"

"Oh,Emmm boleh minta nomor teleponnya"

Aku menjitak kepalaku sendiri karena mulutku ini tidak bisa di rem . Aduh mampus sudah ,!!

Dia terkekeh "Untuk apa ?"

"Mengenal kamu lebih jauh"

Dia tertawa "Kalau udah kenal ?"

"Jadi teman"

"Yaudah"

Aku mengambil ponselku lalu dia menyebutkan digit angka nomor teleponnya.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang