Mentari dibalik Awan

61 0 0
                                    

Mentari dibalik Awan
    Penulis : Asna

**Happy Reading Guys**

Melupakanmu bukanlah hal yang mudah tapi semakin aku melupakanmu maka semakin aku mengingat tentangmu ..
(Fildza Hasna Mudia)

*****

Ini adalah sebagian dari kisahku , tentang dia yang mengajariku arti dari kemanusiaan dan bersikap sukarela serta tentangku bagaimana mencintai seorang Rescuer. Kisah ini tiga tahun silam dimana aku masih bisa tersenyum ,tertawa dan menikmati detik detik kehidupan bersamanya sampai akhirnya ia pergi dan tak kembali lagi.

Bandung , 13 Agustus 2015

Sang mentari kini telah menampakan dirinya dengan senyumannya , embun embun mulai berjatuhan dari daun daun . Berbagai macam bunga tumbuh subur dan merekah dengan sangat indahnya.
  Fildza tersenyum senang saat ia menyiram bunga mawar putih yang merekah dengan indah serta harumnya yang menambah kecantikan mawar tersebut.

"Kak Fildza" teriak seorang anak kecil berusia 5 tahun

Fildza melihat ke pusat suara dan disana ada sang adik yang sedang berlari lari riang menghampirinya

"Ada apa Farrel ?" tanya Fildza dengan suara lembutnya sambil mengelus pipi Farrel

"Kak Vino sudah kesini sekarang kak Vino nungguin kakak"

"Benarkah ?" tanya Fildza dengan sorot mata yang berbinar sementara Farrel mengangguk .

Fildza menarik tangan Farrel  lalu ia berjalan dengan tergesa gesa.

Vino duduk di ruang tamu di temani oleh Bunda Lea mama dari Fildza dan Farrel.

"Jadi kapan kalian akan menikah ? Bunda sudah tidak sabar ingin menggendong cucu"

Vino tersenyum ramah "Bun , Vino dan Fildza akan menikah setelah Vino kembali dari tugas. Karena esok Vino akan berangkat ke Aceh karena disana tim Basarnas akan melakukan ekspedisi"

"Berapa hari nak ?"

"Sekitar satu atau dua bulan, Bun"

Bunda Lea mengangguk paham "Semoga kamu selalu berada dalam lindungan Allah"

"Aamiin bun"

"Udah lama ya Vin ?" tanya Fildza lalu ia duduk di samping bundanya.

"Belum , baru sampai kok dza"

"Kalau begitu bunda tinggal dulu ya , Farrel ayo kita masak"

Farrel mengerucutkan bibirnya "Yaudah yuk bun"

Bunda Lea dan Farrel  pergi meninggalkan Fildza dan Vino berdua.  Fildza memainkan jemarinya sambil menundukkan kepalanya.

"Dza , besok aku akan pergi" ungkap Vino

Fildza menatap Vino "Kemana ?"

"Ke Aceh , mungkin aku disana selama satu atau dua bulanan. Setelah aku kembali dari Aceh maka aku akan mempersiapkan pernikahan kita berdua"

"Kenapa kamu selalu padat dengan waktumu ? Apakah mereja begitu penting untukmu ?"

Vino tersenyum lalu ia menggenggam tangan Fildza "Antara kamu dan tugasku keduanya sangat penting. Kamu adalah kebahagiaan dan juga sumber kehidupanku karena kamu adalah takdirku , dimana saat aku mengucap namamu dalam sepertiga malam dan Allah menyatakan bahwa kamu adalah takdirku. Sedangkan mereka orang orang selain dirimu yang harus aku tolong ketika mereka susah karena itu adalah kewajibanku dan tugasku sebagai seorang rescuer"

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang