unek-unek

2.3K 64 0
                                    

Sebelumnya aku minta maaf, karena aku menyebut namamu secara lantang di sini. Tapi―bukankah sebelumnya aku sudah meminta izin? Dan kamu pun mengizinkannya bukan? Jadi kali ini, aku mencurahkan semuanya. Dalam sebuah diary yang selama ini tersimpan di relung hati.

Dear Ari Aditya

Sebenarnya, aku tak mau menulis ini.

Tapi entah mengapa, hatiku selalu bergejolak untuk menuliskan ini.

Sebuah diary yang tersimpan di palung hati, kini aku tuliskan di sini.

Aku ngga berharap kamu baca ini, karena aku tahu kamu sama sekali tidak tertarik untuk membaca puisi ini.

Karena bagimu, sebuah puisi hanyalah drama, iyah drama layaknya rasa yang selama ini masih ada.

Jujur...

Sebenarnya aku masih sayang sama kamu

Entah kenapa...

I don't know either...

Tapi yang jelas, sudah satu tahun lebih rasa itu masih ada.

Padahal, kamu sudah memutuskannya sejak lama.

Tapi, nyatanya sampai detik ini perasaanku masih sama.

Mungkin, setelah kamu baca ini. Kamu akan berpikir.

"Drama amat sih nih bocah! Heran deh gua mah."

Pasti itu yang akan kamu pikirkan bukan?

Ari
Satuhal yang harus lo tahu

Cinta yang benar ada, itu diciptakan karena dua hati yang saling melangkapi dan saling mencintai bukan hasil dari scanario yang diciptakan dari salah satu hati.

Asal lo tahu, gua bisa sayang dan cinta sama lo. Itu semua lo yang mulai.

Sebenarnya gua udah ngga mau ingat hal itu lagi

Engga

Gua ngga mau!

Tapi ingatan tentang lo selalu terngiang dalam pikiran gua.

Satu tahun berlalu, padahal jelas kita udah jadi masa lalu.

Tapi apa? Nyatanya sampai detik ini pun, gua belum bisa lupain lo.

Padahal sahabat gua udah bilang.

"Lepasin dia, percuma lo coba ribuan kali pun untuk lupain, kalau emang bukan niat dari hati lo sendiri. Itu hanya sia-sia dan ngga akan bisa."

"Dia ninggalin lo, berarti Tuhan tahu kalau dia ngga baik buat lo, Nas."

"Ngapain lo bertahan, sama cowok yang sama sekali ngga punya perasaan!"

Yah, mereka selalu bilang itu ke gue. Di saat gue ngomongin lo.

Ari
Kapan gua bisa lupain lo?
Gua ngga mau hidup dalam masa lalu yang berkaitan sama lo!

Gua capek! Gua ngga mau jadi Bucin ( Budak Cinta )

To : Ari Aditya
From : Rainasya Nabastala

Diary DepresikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang