Hari ini aku kehilangan dia lagi.
Tidak. Bukan kehilangan, tepatnya... dia pergi karena satu tujuan, demi suatu pekerjaan dan kebahagiaan.
Jujur, ini sulit, terlalu sakit. Karena dia lebih memilih untuk pergi, daripada menetap dan tinggal di sini.Namun, mau bagaimana lagi....
Aku masih bukan siapa-siapanya, tidak berhak untuk melarangnya.
Bagaimana pun dia, dia masih seorang yang sama.
Seorang yang pernah buat aku bahagia, sampai aku sendiri tak henti-hentinya untuk tertawa.Tapi, saat itu sangat singkat.
Dulu... aku yang memutuskan pergi, namun janjiku kamu lihat bukan? Aku kembali.
Kembali ke kota ini, kota yang indah dengan sejuta kenangan di dalamnya.Sebenarnya....
Aku tak mau ke sini lagi, karena aku tahu... hanya bisa hidup dalam sebuah imajinasi jika kepergian itu hanyalah sebuah mimpi.
Namun, saat aku menyadari, aku kembali menangis disertai senyum yang ringis.Hidup dalam kenangan:')
Itu sama sekali tidak masalah, karena memang di kota ini aku bisa hidup dengan tenang, tanpa ada kekangan, larangan ataupun ucapan yang sangat tidak menyenangkan untuk di dengar.
Bisa bertemu lagi denganmu, bertemu dengan dia meski hanya sekadar singgah.
Kenapa aku bilang singgah?
Karena, dia hanya bisa mengisi hari-hariku, memberikan warna di setiap harinya itu sesaat, dan tidak untuk menetap.Tapi, Tuhan pertemukan aku lagi sama kamu.
Aku jadi semakin yakin, jika aku dipisahkan dengan dia, karena Tuhan tahu. Dia bukan yang terbaik buat aku, tapi kamu. Kamu yang memang sudah menjadi tulisan tangannya untuk tetap bersamaku, menjadikan aku sebagai wanita yang akan memberikan rasa sayangku seutuhnya.
Namun, kini kamu lebih memilih pergi.
Ingat sama janji kita yah, sama komitmen yang ada dalam diri kita. Yaitu, bersatu.
Kamu pergi untuk mengumpulkan pundi-pundi, lalu kembali untuk menjadikanku sebagai seorang Istri:').~Nasyaa❤️♥️