'Gak ada yang berubah kalo lo liatnya masa lalu.'
-Banezra Samuell-
***
Semua barangnya telah tersusun rapih di tempatnya masing-masing. Satu koper berwarna army, totebag kuning pucat dan satu tas ransel sekolahnya sudah diletakannya di sebelah tempat tidur.
Ia mengelap peluhnya menggunakan punggung tangan yang sudah sejak tadi mengalir melalui pelipisnya. Nafasnya tak beraturan. Seluruh tubuhnya sudah dilanda lelah. Azan maghrib baru saja berkumandang lima menit yang lalu melalu toa mushola asrama yang letaknya kebetulan tak jauh dari letak kamarnya.
Ia menghamparkan tubuhnya di atas lantai yang dinginnya sampai terasa ke tulang punggungnya, melepas penat yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Beruntung sekali Vanya mendapatkan kamar di lantai dasar. Ia paling malas kalau harus berjalan dan berlari menaiki anak-anak tangga. Benar-benar menguras tenaga.
Kamarnya diisi sebanyak 6 siswi di tahun ajaran baru ini. Sekarang teman-teman sekamar Vanya sedang mengantri untuk mandi kecuali dia. Ia nampak memikirkan banyak hal, terlihat jelas sekali dari raut wajahnya yang lesu tak bersemangat. Mungkin juga karena ia berbeda kamar dengan Zhei, sahabatnya sejak SD.
"Ck, baru juga MOS dua hari udah payah lo, Va!" Seseorang menyahut seenak jidatnya sebelum akhirnya ia menghampiri Vanya yang tengah tidur-tiduran di lantai.
"Aih, lo gk langsung ke ruang makan?" Vanya langsung mengangkat tubuhnya menghadap Zhei yang baru saja menampakan diri.
Ya, sejak kemarin Zhei dan Vanya jarang bisa ketemuan karena Vanya selalu saja kena masalah dari kelalaiannya. Lupa bawa nametag, telat di hari kedua MOS, nyembur air ke senior, matahin kenop pintu ruang OSIS, jatohin sepatu pantofel punya guru BK, dll. Itupun ia lakukan tanpa sengaja dan alhasil dia jadi kelelahan seperti ini. Banyak hukuman yang menghampirinya sejak kemarin.
"Jangan bilang lo belum mandi." Zhei berkacak pinggang.
"Yups betul sekali. Tungguin gue, ya. Masih bau ketek, nih," sahut Vanya nyengir seraya menyambar handuk dan totebag kuning pucat berisi baju ganti serta alat mandinya yang sudah ia siapkan saat beres-beres tadi.
"Gue duluan." Zhei malah mendahului Elvia yang ingin melangkah keluar dari kamar tersebut.
"Eits.., Zhei! Gue gak pake lama suer, dah. Lima menit dah beres. TUNGGUIN!!" Zhei memejamkan mata saat Vanya menjerit tepat di dekat telinganya. Cewek tengil itu sudah ngibrit ke arah kanannya, menuju kamar mandi yang letaknya berada di dekat pos satpam. Jam segini kamar mandi sudah tidak terlalu ramai oleh antrian. Zhei yakin cewek itu gak akan lama.
Pemandangan taman asrama putri yang berada pas di tengah asrama nampak indah dengan lampu-lampu taman dan lampu tumblr yang menyala terang dalam gelapnya malam. Angin malam terasa begitu dingin hari ini. Rambut ikal sebahunya berhembus pelan. Untung saja lorong asrama di sini tidak seseram dalam cerita horor asrama di novel-novel.
***
"Menu makannya bikin nafsu makan gue ningkat, sumveh. Walau tadi gue kepengennya sup daging iga. Mana udah di depan mata lagi," celetuk Vanya saat memandangi sepiring nasi goreng dan orek tempe yang masih mengepulkan asap. Mereka berdua memilih bergabung dengan kawan-kawan mereka yang sudah mereka kenal sejak MOS hari pertama.
"Pantes emak lo nyebut lu L-I-D-I," ucap Zhei sambil mengeja.
"Kek ada yang ngomong," tutur Vanya santai. Vanya sih sudah biasa dengan ucapan cetus dan sifat cueknya Zhei. Vanya malah suka jahil jika kedua sifat Zhei itu mulai muncul.
"Va, Zhei dari dulu emang orangnya cuek ya? " tanya Vidia, teman sekamar Zhei yang sudah agak populer di asrama. Padahal dia baru dua hari di sini.
"Beuuhh.., iya pake banget. Mangkanya jangan macem-macem ama dia," seloroh Vanya antusias.
"Aih, masa?" seorang cowok yang tengah melintasi meja mereka menyahut jahil lalu, melangkah lebih cepat mendahului temannya yang tadi menoleh sekilas ke meja mereka.
"Mulai deh, si ontel. Nyaut-nyaut gak jelas," ucap Ghea, teman sekamar Vanya yang sepertinya sudah hapal sekali dengan gerak-gerik cowok tadi.
"Lo kenal?" Vanga bertanya penasaran.
"Satu sekolah & sekelas pas SMP. Ati-ati aja kalo ketemu dia," ucap Ghea yang sudah menghabiskan makan malamnya.
"Kenapa?"
"Jailnya gak ketulungan. Yang pas itu aja bla.. bla.. bla.." Panjang kali lebar Ghea menjelaskan dengan antusias udah kayak narasumber. Ia memang jagonya mencari topik pembicaraan.
"Guys, besok hari terakhir MOS. Gue sene--" ucapan Kayla terpotong karena Vanya cepat-cepat menyahut riang. Kayla adalah teman sekamar Vanya yang sudah sangat akrab dengan Vanya sejak MOS hari pertama.
"Gue apalagi. Tos.. tos!!" Dua makhluk itu bertos kegirangan dengan antusias sambil joged-joged gak jelas.
Zhei yang sudah menyelesaikan makan malamnya hanya geleng-geleng kepala melihat kekonyolan mereka. Namun dalam hati, sesungguhnya Zhei benar-benar senang karena ia dapat melihat sahabatnya kembali senang, tidak sekacau dulu saat ia benar-benar melihat Vanya dalam keadaan terpuruk.
"Btw, gue nanti mo ke kamar kalian, ya. Tadi ada PR bahasa inggris dari bu Shilla. Siapa tau kalian ada yang--"
Vidia tiba-tiba menyahut, "Nah, kek gitu tuh Zhei jagonya. Dari kemarin dia udah ngeliatin bakatnya di bahasa Indonesia and Inggris."
Sebenarnya itu tujuan Vanya ke kamar Zhei yang hanya berbeda satu kamar saja dari kamarnya. Vanya cuma mau basa-basi tadi, tuh.
"Kita seru-seruan yuk nanti! Nonton drakor yang baru di publish dan lagi viral banget sekarang," timpal Ghea kegirangan.
"Oh itu..! Do.. dok--"
Vanya menimpali lebih cepat,
"Dokgo Rewind gilaks seru parah!!"Byuurrr..
PRANKKK..!!
"An.. njirr!"
"Goblok..!"
Cerobohnya kumat lagi. Saking kegirangannya, Vanya sampai berdiri dari kursi yang ia duduki, bahu sebelah kiri Vanya tersiram kuah panas. Kakinya terkena bantingan mangkuk kaca yang kini sudah berubah menjadi serpihan beling-beling. Ia menyenggol seseorang hingga semangkuk sup panas menumpahinya.
Namun, bukannya memikirkan luka ringannya tersebut. Ia malah memikirkan hal lain.
'Njirr, dia bisa dapet sop daging iga. Padahal tadi gue gak boleh ngambil. Ck.. ck Daebak!'
***
Hallo guys, assalamualaikum :P
Gimana menurut kalian? Kalau suka sm story nya pencet bintangny y.. saran & comentnya ditunggu..
Salam dua jarihh..✌
KAMU SEDANG MEMBACA
La Mia Speranza
Teen Fiction⚠⚠Cerita ini tidak diperuntukkan untuk plagiarisme⚠⚠ (HIATUS) ______ "Kak, perasaan itu kalau digantung ternyata gak enak, ya? kayak ada yang ngeganjel gitu," •Rivanya Azalla• "Lo mirip komodo, deh. Galak, langka...