Mengapa kenyataan selalu memberiku peran sebagai korban yang menanggung pahitnya takdir bahkan kesalahan yang tidak terbayangkan dan tidak satu orangpun di dunia yang menginginkannya ?
-Audry-~~~~~
Hari ini Aneska memutuskan berangkat sekolah menggunakan bus kota. Dari dulu Aneska memang lebih menyukai menaiki angkutan umum daripada harus menggunakan fasilitas pribadi yang menurutnya terlalu berlebihan.
Jarak dari rumah Aneska menuju halte bus tidak terlalu jauh. Sesampainya di halte bus, banyak anak sekolah yang menunggu bus dengan menggunakan seragam yang sama seperti Aneska, yang berarti mereka juga murid SMA Harapan Jaya.
Lumayan lama menunggu, akhirnya bus pun datang. Aneska menaiki bus tersebut. Sekitar 20 menit perjalanan akhirnya Aneska sampai di halte dekat sekolahnya.
Aneska bersama murid Haja yang lain pun melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki. Saat sedang asik berjalan tiba tiba terdengar suara deruan sepeda motor yang banyak jumlahnya hingga suara itu memekakan telinga.
Benar saja, setelah itu lima motor melintas di samping Aneska dan entah dengan sengaja atau tidak, salah satu pengendara motor melewati genangan air yang menyebabkan baju Aneska basah karenanya.
Akhirnya Aneska memutuskan berhenti sejenak untuk membersihkan pakaiannya menggunakan sapu tangan yang ia bawa.
"Hei, maafin temen gw ya, tadi temen gw ga sengaja lewat genangan air, jadinya baju lu basah."
"Ya gapap, untung gw yg kena, kalau murid lain yg kena kan kasian."
"Oh ya, kenalin nama gw Alexi."
"Ya, gw Aneska."
"Aneska ? Gw baru denger nama lu."
"Gw anak baru di sini."
"Oh gitu.."
"Woy Alexi !"
" Apaan sih anjir ? Teriak teriak segala."
"Wes, ga usah ngegas bro."
"Lah lu duluan Fazdan !"
"Hmm."
Ya, itu Fazdan. Sang pangeran Haja yang terkenal sangat tampan.
"Aneska, kenalin ini Fazdan, Temen gw."
"Oh hai, gw Aneska." Aneska pun menyapanya dengan ramah disertai senyumnya yang indah.
"Ya." Balas Fazdan dengan dinginnya.
"Minta maaf lu dan, tadi lu lewat genangan air, terus kena bajunya Aneska, jadinya baju Aneska basah tuh."
"Hmm, sorry."
"Ya gapapa."
"Yaudah gw duluan ya. Kuy dan, bye."
"Ok"
-------
Sekarang Aneska sudah berada di ruang tata usaha, ia diberi tahukan semua aturan di SMA Haja.
"Saya harap kamu senang bersekolah di SMA Harapan Jaya ini, sekarang kamu dapat ke kelasmu yaitu XI IPA-1."
"Baik bu, terima kasih."
Aneska pun berjalan menuju kelas XI IPA-1 yang terletak di lantai dua. Saat sedang berjalan, tiba tiba Aneska mendengar suara tangisan dari dalam toilet wanita. Ia berfikir sejenak apakah itu suara tangisan siswi atau....
Akhirnya Aneska memutuskan untuk masuk ke dalam toilet dan yang didengarnya itu benar. Di sana terdapat seorang siswi dengan rambut berantakan, baju basah kuyup, dan bau apa ini ? Mengapa sangat menyengat ?
Aneska berlari mendekati siswi itu. Ia melihat wajah siswi itu yang terdapat luka memar dengan mata yang sembab akibat menangis.
Aneska melihat nama tage yang ada pada seragam siswi tersebut dan tertera nama Audrymayna Farah Hassywazna.
"Kamu kenapa ? Audry ?" Tanya Aneska
"A-aku hiks... " Siswi itu pun menceritakan semuanya kepada Aneska
Flasback on
Hari ini Audry berangkat lebih awal karena hari ini adalah jadwal piketnya. Peraturan di sekolah ini adalah bagi regu piket diharapkan datang lebih awal untuk membersihkan kelas terlebih dahulu.
Setelah seluruh bagian kelas bersih, Audry pergi ke toilet untuk mencuci tangan dan merapikan penampilannya yang agak berantakan. Tiba tiba pintu toilet dibuka dengan keras sehingga menyebabkan pintu membentur tembok dengan kencang.
Audry pun terlonjak kaget. Seketika rasa takut menyeruak ke seluruh tubuhnya, kakinya melemaskan melihat siapa yang menghampirinya. Dia Friska, orang yang selalu membenci Audry karena menurutnya Audry telah merebut Alexi darinya.
Tiba tiba Friska menyiramkan cairan pembersih lantai ke muka Audry. Audry menangis ketakutan. Kini Audry telah dikepung oleh Friska dan teman temannya.
"Tunggu apa lagi Friska? Abisin dia sekarang." Ucap teman Friska.
Mata Friska mulai memerah menandakan kebenciannya kepada Audry. Friska menghampiri Audry dan menjambak rambut Audry dengan sangat kasar. Audry hanya bisa meringis kesakitan karenanya.
"Heh Audry !! Puas lu udah ngambil Alexi dari gw ?!! Puas lo sekarang !!"
Satu tamparan mendarat keras di pipi Audry.
"Ga usah sok sokan nangis !! Orang kaya lu ga pantes didiemin apalagi dikasihanin!!"
"Ma-a fin g-gw Friska hiks.. "
"Apaan kata lo ?!! Maafin ?!! Ga akan pernah !!"
Friska mendorong Audry hingga terjatuh ke lantai.
"Lepasin Alexi kalau mau hiduplu bahagia."
"Hiks hiks..."
Friska pun pergi meninggalkan Audry yang sedang menangis terisak.
Flasback off
"A-alexi ?"
"I-iya hiks.. Alexi."
"Sekarang kamu tenangin diri dulu, ayo aku bantu."
" Ma - makasih ya"
Aneska pun membantu Audry merapikan penampilannya dan menuju kelas Audry yaitu XI IPA-2
Saat di perjalanan mereka berbincang bincang membicarakan banyak hal.
"Kamu anak baru ya? "
"Ya aku anak baru di sini, kenalin ya aku Aneska."
"Salam kenal ya, kamu kas berapa ?"
"Aku kelas XII IPA-1"
"Wah berarti kelas kita bersebelahan. Nanti istirahat sama aku ya ?"
"Ok. Bye."
"Bye"
Mereka pun masuk kelas masing-masing dan memulai pelajaran.
~~~~~
Segini dulu ya, semoga kalian suka 😊
Jangan lupa vote and comment ya
Maaciw

KAMU SEDANG MEMBACA
Selat Gibraltar
Teen Fiction" Memang kita tidak pernah ditakdirkan untuk bersatu selamanya. Kita dipertemukan dalam suatu rasa yang tidak dapat dimengerti. Dapatkah rasa ini disebut cinta bila kita harus saling melepaskan dan merelakan ? Inilah kisah kita yang takkan pernah be...