Chapter 3

6 0 0
                                    

Terima kasih Tuhan telah menuliskan satu bait takdir dalam hidupku yang berhasil membuat lengkungan kebahagiaan di wajahku.
-Aneska -

~~~~~

Aneska pov

Malam ini aku terus menerus memikirkan semua kejadian di kehidupanku. Kenangan manis tak luput memberi senyum padaku. Kenangan pahit menorehkan luka dalam di hati maupun pikiranku. Air mata yang mengalir menembus sakitnya rasa ini sudah tak terhitung jumlahnya.

Andaikan aku terlahir kembali, aku sangat ingin menjadi air yang selalu dicari dan dianggap penting bagi seluruh manusia. Tidak seperti kenyataannya sekarang, aku bagai benalu yang tidak pernah diharapkan oleh semua orang.

Pikiranku melayang jauh mengikuti arah hembusan angin ditengah dinginnya udara kota. Bintang bintang yang bertebaran di langit seakan akan mengejekku dengan senyumannya yang membuatnya bersinar terang diantara gelapnya langit malam.

Aku iri dengan Rembulan yang selalu sabar.  Ia jarang terlihat sebab tertutup kabut tebal, tetapi ia berusaha memancarkan cahayanya hingga dapat menembus seluruh lapisan langit. Ia selalu setia menunggu datangnya malam setelah langit pergi bersama matahari yang lebih terang darinya.

Tetapi apalah daya diriku. Takdir ini telah dituliskan Tuhan terhadap diriku yang terlahir di dunia dengan kenyataan yang tidak semanis bayanganku,  dengan senyuman yang selalu tertutup dengan deraian air mata, dan dengan kesabaran yang sangat sedikit bagai buih di tengah luasnya lautan lepas, serta rasa iri yang lebih abesar dibanding luasnya langit itu.

Ada sebuah pertanyaan yang selalu kupikirkan. Apakah ada yang memiliki takdir sama sepertiku? Yang dianggap seperti benalu disatu tumbuhan subur ?

Tuhan, jika ada yang memiliki takdir sama sepertiku, dapatkah kau mengubah jalan hidupnya menjadi bahagia selamanya ? Cukup aku saja yang merasakan ini semua tanpa dirasakan orang lain.

"Aneska ?" Panggilan itu menyadarkanku dari dalamnya pikiranku.

"I-iya."

"Lagi ngapain kamu disini ?"

"Dia nanya aku?"

"Hei, aku nanya kamu."

"A-ah ya, aku cuma menikmati malam yang indah ini."

"Oh ok, boleh ga aku duduk di sini ?"

"I-iya silahkan."

" ngomong ngomong kaka ngapain di sini ?"

"Aku ? Aku tadi jalan jalan nyari udara segar, terus aku lihat kamu.  Jadi aku ke sini nemenin kamu."

"Adakah ciptaan Tuhan yang  lebih sempurna darinya ? Kalau ada, aku ga mau ketemu sama dia, ini udah lebih dari cukup bikin jantungku berdetak hebat."

"Itu apa di pipi kamu? Coba aku lihat"

"Benda macam apa yang menempel di pipiku sekarang ? Ya Tuhan tolong aku, kenapa jantung ini terus berdetak hebat ? Apa ini benar benar tangannya ?

"Lihat, pipi kamu merah. Kamu lucu banget."

"I-iya,  udaranya dingin jadi pipi aku merah, hehehe. "

"Jadi kamu kedinginan ? Ini, pake aja jaket aku."

"A-aku gapapa, kaka pake aja jaketnya."

"Oh yaudah, tapi nanti kalau kamu kedinginan, terus kamu sakit, kamu harus mau aku gendong sampe rumah kamu, gimana? "

"Eh ga ga, yaudah aku pake jaketnya ya ka."

"Nah gitu dong. Lucu banget sih."

"Oh ya, kamu kelas berapa ? Anak baru kan ?"

"Aku kelas XI IPA-1. Kaka kelas berapa ?"

"Aku kelas XII IPA-2. Sekarang aku udah tau kelas kamu, jadi besok kalau aku ke kelas kamu jangan kaget ya."

"K-kaka ngapain ke kelas aku ?"

"Siapa tau kangen sama kamu kan, jadi nanti aku bakal ke kelas kamu."

"Oh ya, nanti kamu pulang naik apa? Mau aku antar ?"

"O-oh nanti aku pulang jalan, rumah aku deket dari sini."

"Kamu bareng aku aja ya, aku bawa motor. Atau nanti mau jalan jalan dulu ?"

"Ng-ngak ka, makasih. Aku nanti langsung pulang aja."

"Oh ok, berarti besok pulang sekolah kamu tunggu di parkiran ya, kita jalan jalan."

"T-tapi."

"Ga nerima penolakan, cantik."

"Astaga, apa aku masih di bumi ? Demi apa ka Fazdan bilang gitu ?"

"Maaf ka, aku harus pulang."

"Oh ayo aku anter, padahal masih banyak yang mau aku omongin sama kamu, tapi ga papa besok aja ok."

"I-iya."

------

"Makasih ya ka, mau masuk dulu ?"

"Lain kali aja ya, aku pamit. Bye bye cantik."

"I-iya ka, hati hati."

"Terima kasih banyak tuhan, aku belum pernah ngerasa sebahagia ini sebelumnya. "

~~~~~

Gimana ? Ada yang beper ?
Jangan lupa vote and comment yaw. ..

Maaciw




Selat Gibraltar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang