"EUNHA! BANGUN, SAYANGG!" - itu teriakan Mama Eunha untuk ke sekian kalinya.
Mama Eunha pun menggeram kesal, dia berjalan menaiki tangga untuk ke lantai 2, dimana kanar Eunha berada.
KLIK
"Astaga! Eunha! Kamu itu yah! Pinter-pinter tapi kebo banget jadi anak perempuan!" - ujar Mama Eunha melihat keadaan kama putrinya itu.
Berantakan, boneka berserakan, dan Eunha? Belum bangun sama sekali. Bagus.
Eunha pun membuka matanya secara perlahan, "Apa sih Ma? Masih pagi udah bangunin Eunha"
"PAGI?! LIAT JAM SEKARANG!"
"ASTAGA! MAMA! EUNHA TELAT SEKARANGG!!"
~~~
"PAK! PAK! PAK! JAN DI TUTUP DULUU!" - teriak Eunha sambil berlari menuju gerbang sekolah.
Pak Satpam pun hanya menggelengkan kepala, dan kemudian melanjutkan aktivitasnya.
Yaitu, menutup gerbang Sekolah.
Di sebrang jalan, ada juga 1 orang cowok yang juga meniriaki Pak Satpam.
"PAK! TUNGGU SAYA!"
Srekkdd
Gerbang Sekolah tertutup rapat.
Ya, yang terlambat itu adalah Jungkook dan Eunha. Murid kebangggan Guru dan Sekolah karena kecerdasan mereka.
"LO?!" - ucap Jungkook dan Eunha berbarengan sambil menunjuk lawannya.
"Lo tu kenapa sih?! Selalu aja muncu? Bosen gue liatnya!" - timpal Eunha kesal.
Jungkook menyelutuk, "Siapa juga cobak yang mau ketemu sama nenek sihir kaya lo?!"
Eunha menggeram kesar, "Lo itu ya!"
"Apa?"
"Dasar kutu kupret"
"Pendek"
"Lah? Lo kali yang pendek"
"Lo!"
"Yakali gue, lo!"
"No way, tetep lo!"
"Lo!"
"Paan sih! Lo!"
Pak Satpam yang melihat kejadian di depan matanya sekarang ini pun berdecak kesal.
"Ah! Sudah-sudah! Kalian berdua sama-sama salah. Ayo masuk!"
Mereka berdua pun kaget, lalu tersenyum kesenangan.
"Makasih ya Pak" - Jungkook n Eunha
"Ha? Makasih? Banyak nyuruh kalian ke lapangan bukan masuk kelas"
~~~
Jungkook dan Eunha
Kedua insan remaja ini bersama-sama berdiri di depan tiang bendera.
Lebih tepatnya hormat pada tiang bendera.