06

142 8 0
                                    

Kini, Eunha dan Jungkook sedang duduk di sebuah Cafe, sambil meminum minuman yang mereka pesan, setelah dari Taman tadi.

Jungkook hanya sedikit memikirkan apa yang dikatakan oleh Eunha tadi, tentang kehilangan seseorang.

Apakah Eunha senasib dengan Jungkook? Sama-sama di tinggalkan oleh orang yang di sayang?
Pertanyaan itu sedari tadi terlintas di pikiran Jungkook.

Berbeda hal nya dengan Eunha, dia sedang memikirkan Mingyu. Yap, Mingyu.

Sahabat Eunha, tetapi persahabatan itu hilang.
Semenjak Mingyu pindah ke London.
Jujur, Eunha menyayangi Mingyu.
Bukan, ini bukan perasaan sayang kepada sahabat semata, melainkan ada perasaan yang lebih.
Eunha mencoba melupakan Jungkook, walau berat.
Dia tau, bahwa Mingyu dan Tzuyu, pacar Mingyu.
Mereka sudah menjalin hubungan, cukup lama mungkin.
Dan itu yang membuat Eunha tidak memilih yang lebih indah dari jatuh cinta itu.
Karena Eunha pikir, jika ia melakukannya, dia akan merusak persahabatannya, dengan Mingyu.
Dan lihat sekarang?
Yap. Seperti yang dikatakan Jungkook.
Mingyu menghilang dengan sendirinya, tanpa ia berbuat apa-apa.

"Jungkook"

Yang dipanggil menoleh, melihat ke arah Eunha.

Jungkook menyahut, "Ya?"

"Apa kamu pernah kehilangan seseorang?" - tanya Eunha hati-hati, tidak ingin membuat mood Jungkook hancur.

Jungkook menghela nafas pelan. "Bahkan dengan cara yang menyakitkan Biii"

Eunha menatap Jungkook iba. Benar dugaan Eunha. Jungkook sama seperti dirinya.

"Ehm,,, aku boleh denger cerita kamu?" - Eunha kembali bertanya.

Jungkook tersenyum, "Aku mau cerita sama kamu. Mau banget. Tapi aku gamau nginget dia lagi. Aku mau lupain dia. Maaf yah"

"Sippp. Gapapa kok. Aku tau rasanya. Kita sama, wkwkwk"

"Sama? Kamu juga?"

"Ah,,, udah ah. Lupain"

Jungkook tertawa kecil, "Aneh kamu yah"

"Iya. Lucu lagi" - sahut Eunha dengan senyum yang memperlihatkan gigi bunny nya.

"Astagaaa. Baru kali ini aku ketemu cewe yang ga jaim dan geer banget"

Eunha mencubit lengan Jungkook cukup kuat, belu dilepas. Jungkook yang neringis kesakitan.

"AU! UNBI! SAKIT WOI!"

"Bodoamat. Sapa suruh ngejekin aku?"

Jungkook terkekeh, "Lah? Aku ngomong sesuai fakta kan?"

Eunha menguatkan cubitannya pada lengan Jungkook yang belum terlepas tadi. Membuat Jungkook tambah meringis.

"BI! STOP! INI SAKIT BANGET!"

Eunha melepaskan cubitannya, kemudian tidak peduli dengan Jungkook.

"Auuu" - ringis Jungkook.

Eunha pun menoleh, lengan Jungkook sedikit biru. Mungkin gegara cubitan Eunha yang cukup kuat tadi.

Eunha tersentak melihat itu, "Kookkk, maaf yahhh aku gatauuu suer maaf bangettt"

"Gapapa kok" - jawab Jungkook tersenyum tulus.

"Hmmm gimana yah? Ini kan salah aku, jadi aku bantuin kamu yah. Kita kepinggir itu dulu, aku obatin make sapu tangan sama air anget atau es deh. Okeh?"

Jungkook menolak, "Gausah ini ga parah kok. Dah biasa kalo buat cowo giniannn"

"Itu kan salah aku. Aku obatin yah? Pleaseee?"

Dear JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang