(1)Kenapa gue?

555 23 6
                                    

Cewek dengan rambut panjang bergelombang itu berlari dengan susah payah menuju sekolahnya. Dia yakin akan terlambat karena dia kesiangan, malangnya dia ketinggalan bis untuk ke sekolah dan harus berjalan kaki.

"Kok pagi-pagi udah gak enak banget sih keadaan gue, mana sekolah masih jauh lagi." keluh Vika sembari menyeka keringatnya.
Ketika Vika ingin kembali berlari, sepeda motor merah melintas di sampingnya. Vika yang mengetahui siapa pengendaranya pun berteriak.

"Bay tunggu!" teriak Vika. Bayu yang merasa namanya terpanggil langsung memberhentikan motornya, lalu menengok ke kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.

Vika segera menghampiri Bayu yang sudah berhenti di depannya.
"Bay lo mau ke sekolah kan? bareng dong Bay, gue takut telat ni kalo lari terus." pinta Vika dengan nada suara seperti orang habis lari maraton.

"Lo ngapain lari?" tanya Bayu. "Yakali gue jalan, tambah telat nanti." jawab Vika asal.

"Yaudah naik." kata Bayu sambil mengarahkan dagunya ke arah jok belakang. Vika dengan senang hati menaiki motor cowok milik Bayu, mumpung tebengan gratis batinnya.

Mereka berdua akhirnya tiba di sekolahan, SMA Cipta Bangsa. Ketika motor Bayu hendak memasuki gerbang, tiba-tiba Pak Diyan, salah satu guru "ngondek" di sekolah mereka menghentikan motor Bayu.

"Pagi Pak." sapa Bayu dengan ramah.
"Tumben berangkat sama cewek Bay, ini wali murid Bapak kan?" tanya Pak Diyan.
"Eh iya Pak hehe." jawab Bayu sambil terkekeh.

Vika sedari tadi hanya mengamati percakapan keduanya sambil membatin "Ini wali kelas gue kok gak ada harga dirinya banget sih, murid sendiri digodain juga, ganteng kali ya." eh.

"Yaudah ya Pak, Bayu jalan dulu, takut telat." pamit Bayu.
"Eh tunggu dulu Bay." cegah Pak Diyan "Vika pacar kamu ya?" tembak Pak Diyan.

"Enggak Pak." "Iya Pak." itulah jawaban kompak namun berbeda yang keluar dari mulut Vika dan Bayu.
Vika memandangi Bayu dengan tatapan bertanya sedangkan yang dipandangi hanya berkedip sebelah mata.

"Iya Pak, Vika pacar Bayu, baru aja jadian tadi malem." Vika melotot mendengar jawaban Bayu.
Pak Diyan gantian menatap Vika "Oh jadi begitu" ucap Pak Diyan sambil mengangguk, "Kamu tu Vika, jangan suka menolak deh, malu-malu gitu, Bayu nya aja bangga lo pacaran sama kamu." kata Pak Diyan.

"Loh Pak saya memang gak..." ucapan Vika terpotong oleh Bayu "Ya sudah Pak saya masuk dulu, mari Pak." kata Bayu mengangguk sambil melajukan motornya menuju parkiran sekolah.

Sesampainya di parkiran, Vika turun dari motor Bayu dan langsung bertanya "Lo kenapa bilang sama Pak Diyan kalo kita pacaran?".
"Lo barusan sampe, gak bilang makasih, malah main sewot aja." jawab Bayu enteng.

Vika memutar bola matanya jengah "Gue serius Bay."

"Ok gini, gue minta maaf karna udah bilang gitu, tapi semua ada alesannya, intinya gue punya masalah sama Pak Diyan dan hanya bisa selesai kalo gue punya cewek." jelas Bayu.

Vika menatap Bayu dengan tatapan tidak percaya "Lo bisa jelasin alesannya apa?" tanya Vika lagi.
"Gue bakal jelasin ke lo nanti waktu pulang sekolah ok? sekarang masuk kelas dulu." jawab Bayu.

Vika menghela nafasnya, lalu memandang Bayu dan tersenyum, Bayu yang melihat perubahan raut wajah Vika pun ikut tersenyum dalam hatinya berkata, manis juga ni cewek.

"Eh btw makasih ya lo udah mau nebengin gue." kata Vika sambil melihat mata Bayu, tatapan lo Bay ya ampun, batin Vika.
"Iya sama-sama." jawab Bayu.

Ketika Vika hendak meninggalkan Bayu untuk pergi ke kelasnya, tangannya dicegat oleh Bayu "Apa sih Bay?" kata Vika sambil menengok ke belakang.
"Itu tu yang diatas, lagi bisik-bisik, temen kelas lo kan?" tanya Bayu dengan arah mata menuju ke lantai dua, tempat kelas Vika berada.

Tampak disana ada beberapa anak perempuan yang sedang berbisik-bisik sambil melihat ke arah Bayu dan Vika.

"Mampus gue, pasti mereka lagi ngomongin yang engga-engga gara-gara gue bareng lo." kata Vika sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Udah ya Bay gue tinggal dulu." kata Vika sambil berlalu menuju kelasnya.

🌻🌻

Ketika Vika baru saja memasuki kelas, dia disambut dengan guyonan dari Keya dan Faca, kedua sahabatnya.

"Eh ciee yang bareng Bayu, katanya sebel gak suka eh kok tiba-tibanya bareng." kata Keya sambil tersenyum jahil, menggoda Vika.
"Gak gitu Key, ceritanya tu panjang, ntaran aja gue ceritain, lagi bete ni gue." jawab Vika sembari meletakan tasnya disamping tempat duduk Keya.

Faca yang sedari tadi kepo, karena kejadian Vika berangkat bareng Bayu pun pergi menghampiri meja Vika dan Keya lalu berkata "Loh Vik kok lo bisa bareng sayangnya gue sih?"
"Apa, sayang lo?" tanya Vika tidak mengerti maksud Faca.

"Iya itu si Bayu kan sayangnya gue hehe." guyon Faca sambil tertawa. "Eh la si kampret katanya udah mau serius sama si Arest, masih aja manggil Bayu pake sayangnya gue." kata Vika sambil menonyor kepala Faca.

Faca senyum-senyum sendiri lalu berkata "Ya biarin dong, cogan disini kan sayangnya gue semua hahaha." Keya yang sedari tadi mendengarkan percakapan kedua sahabatnya akhirnya ikut berbicara "Eh la kutu dua pagi-pagi udah ribut aja, tapi ni ya Vik, gue beneran penasaran kok lo bisa bareng Bayu sih?" tanya Keya kepada Vika masih dengan nada penasaran.

"Iya deh ntaran aja ya gue ceritain, ntar istirahat kedua temenin gue ke kantin ya, gue pengen makan capjay." kata Vika sambil menelungkupkan kepalanya di meja dengan tumpuan tangannya.
"Iya deh iya." jawab Keya dan Faca kompak.

🌻🌻

Ketika bel istirahat kedua berbunyi, Vika, Faca dan Keya segera menuju kantin langganan mereka. Vika yang memang ingin makan capjay pun memesannya di kantin mawar. Faca dan Keya memilih tempat duduk untuk mereka.

Vika hadir dengan sepiring capjay di tangannya, "Eh lo beli capjay kok gak nawarin kita sih." sewot Faca.
"Hehe gue nya keburu laper, jadi pesen duluan deh." cengir Vika.

Keya berdecak lalu pergi menuju kantin mawar dan memesan makanan untuk dia dan Faca.
"Pak capjay dua, pedes sedikit, ayamnya yang banyak ya Pak." pesan Keya. Lalu dia kembali ke meja, tempat Faca dan Vika berada.

Beberapa menit kemudian, capjay pesanan Keya dan Faca pun datang. Mereka bertiga memakannya diselingi sedikit obrolan. Lalu Faca tiba-tiba bertanya kepada Vika "Vik lo tadi kok bisa bareng Bayu gimana sih caranya?".

"Uhuk uhuk..." Vika tersedak lalu buru-buru meminum es tehnya.
"Ah elah santai kali Vik haha." ucap Keya.
"Jadi gini, gue ceritain ya, tapi kalian diem dulu, komentarnya nanti kalo gue udah selesai cerita." kata Vika sambil memandangi kedua sahabatnya.

Vika terdiam sebentar lalu menarik nafasnya "Jadi tadi pagi gue kesiangan, terus di tengah jalan ketemu Bayu, gue minta nebeng terus dia ngebolehin, sampe di depan gerbang eh ada tu wali kelas "ngondek" terus kita dicegat." Vika berhenti sejenak lalu melanjutkan "Si bapak tanya ke Bayu tentang gue, dia tanya gue itu pacarnya Bayu apa bukan, terus kagetnya gue, si Bayu tu ngejawab iya."

Faca menutup mulutnya tidak percaya, sedangkan Keya masih menatap Vika dengan serius.
"Serius lo diakuin sebagai pacarnya Bayu di depan Pak Diyan?" tanya Faca dengan heboh.

"Iya gue serius anjiran tu si Bayu pake ngomong gitu segala, gue kan juga kaget, mana dia belom ngasih tau gue lagi alesannya dia ngomong gitu apa, katanya sih nanti pulang sekolah dia mau ngejelasin." jelas Vika panjang lebar.

"Tapi lo gak pacaran beneran kan sama Bayu?" tanya Keya.
"Ya enggak lah, mana gue mau, tu cowo badboy keterlaluan, ga sanggup guenya." bantah Vika.

Faca menyendokkan ayam ke dalam mulutnya lalu berkata "Tapi kenapa lo yang diakuin sama Bayu ya Vik? kan cewe di kelas Bayu banyak tu, cantik-cantik pula."

"Yeee mana gue tau, gue aja juga bingung, kenapa ya harus gue?" jawab Vika dengan nada bingung.

🌻🌻

HAI READERS❤️

Gimana ni ceritanya? suka gak?
Suka dong ya hehe 😂

Terus suport cerita gue ya, nanti bakal gue lanjutin terus deh, insyaallah 😂

BAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang