(5)Let the Story Begin

110 10 2
                                    

Bayu tengah asik menyesap "kesukaannya" sembari menikmati kopi hitam favoritnya. Di tempat ini Bayu biasa menghabiskan malam minggunya.

Warkop Asap. Tempat favorite Bayu. Disamping dia sudah kenal dekat dengan Bu Ipah sang pemilik warung, tempat ini juga sepi karena hanya anak basis dari SMA Cipta Bangsa lah yang berani nongkrong disini.

Bayu sendirian, belum ada anak basisnya yang datang. Mungkin karena ini belum jam pulang sekolah.

Ya, ini masih jam dua siang yang artinya sekolah bubar satu setengah jam lagi. Namun Bayu sudah memutuskan untuk pergi dari sekolah itu.

🌻🌻🌻

"Vik serius ni kita mau keluar lewat sini?" tanya Keya panik. Vika yang sedang berusaha mencincing roknya pun berhenti "Ya iyalah, emang mau lewat mana lagi? lewat gerbang? silahkan kalo mau ketangkep Pak Bagyo, gue mah mending lewat sini." cerocos Vika.

"Ah elah Vik, gue susah melangkah ini." keluh Faca. Vika yang sudah duluan sampai diatas tembok pun menengok ke bawah dimana Keya dan Faca masih saja berdiri di sana tanpa ada usaha untuk mengikuti jejak Vika.

"Ya ampun please deh kalian ini, yang ngajak cabut kan kalian kenapa sekarang kalian ngeluh mulu sih ah, udah ikut aja deh gak usah banyak bacot." omel Vika.

Setelah melalui perdebatan panjang yang jatuhnya itu bacot, akhirnya mereka bertiga bisa keluar juga dari sekolah itu.

Kenapa mereka cabut sedangkan ini masih jam tiga kurang?
Karena mulai jam tiga nanti akan ada potongan separo harga di Richeese. Yapp! mereka tu pemburu makanan tapi maunya yang murah, jadi walaupun harus cabut, tetep gak papa asalkan dapet makanan murah.

Mereka akhirnya memutuskan untuk lewat belakang sekolah karena kalau lewat depan pasti ketauan satpam.

Ya walaupun di belakang sekolah nanti mereka bakal ngelewatin satu sekolah "rival".

🌻🌻🌻

"Bu Ipah, Bayu tinggal sebentar ya" pamit Bayu.
"Mau kemana nak Bayu?"
"Bayu mau pergi sebentar Bu, mau beli rokok dikelontongan belakang sekolah." jawab Bayu
"Ya udah hati-hati ya nak."

Bayu tersenyum lalu pergi meninggalkan Warkop Asap.
Bayu memang tidak membawa motornya karena Bayu cabut dan lompat dari pagar belakang, jadi sekarang Bayu berjalan kaki menuju warung kelontong di belakang sekolah untuk membeli rokok.

Sesampainya Bayu di warung kelontong, dia melihat segerombolan anak laki-laki tak jauh dari warung itu.

"Alah palingan juga anak basis sebelah" batin Bayu.

Di belakang SMA Cipta Bangsa memang ada sekolah lain yaitu SMA Pelita Bangsa. Kedua sekolah itu memang satu yayasan tapi anak basis dari kedua SMA itu tidak pernah akur.

Jadi Bayu sangat malas jika harus berurusan sama mereka, apalagi keadaan Bayu yang sekarang sedang sendiri.

Ketika Bayu hendak pergi dari warung kelontong, dia sempat menyernyit melihat kerumunan anak basis SMK Pelita Bangsa atau sering disebut basis PB45. Pasalnya dia melihat ada seragam anak sekolahnya diantara kerumunan itu.

Bayu yang tadinya tidak mau ikut campur pun menjadi geram ketika ada suara cewek yang manggil nama dia.

"Bayuuuu!! tolongin gue, lihat kesini Bay gue Vika." Bayu pun menoleh dan benar saja.

Seragam yang dia lihat tadi adalah seragam milik Vika dan dua temannya. Sepertinya mereka sedang diganggu oleh basis PB45.

Dengan segera Bayu menghampiri mereka dan menarik salah seorang anak basis PB45.

BAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang