(10)Waktu Berdua [2]

85 7 4
                                    

Sore itu, sepasang kekasih 'jadi-jadian' sampai di depan rumah berpagar coklat.
"Jangan lupa ya Vik, besok gue kesini jam 5 sore." kata si cowok mengingatkan. "Iya-iya." jawab si cewek.

"Dandan yang cantik, minimal rapi lah jangan kusut, lo juga harus goodmood biar good looking nantinya." kata si cowok lagi lalu si cewek turun dari motornya. "Iya berisik ah, tau gue kalo masalah gitu mah." kata si cewek sambil melepas helmnya.

"Yaudah gue pulang dulu ya." kata si cowok sambil menyalakan mesin motornya. Si cewek mengangguk lalu berkata "Ati-ati Bay."

🌻🌻🌻

Vika membuka pintu rumahnya dan tampaklah seluruh anggota keluarganya sedang menonton televisi di ruang keluarga. "Habis dari mana Vika?" tanya Ibu Vika. "Tadi bun pergi sama temen." jawab Vika.

"Alah temen apa demen ni dek." kata Biyan meledek adiknya. "Diem deh bang, gak usah minta perang ya sama Vika." kata Vika sambil melepas sepatunya lalu dia taruh di rak sepatu di belakang pintu rumahnya.

"Ihh abang takut ah sama yang habis pacaran." ledek Biyan lagi disertai tawa kecil yang sangat meledek wkwk. "Vika lempar ni pake sepatu!" kata Vika sewot karena terus-terusan diledek oleh abangnya.

"Biyan kalo gak ngegodain adiknya tu gak bisa ya?" tanya Ibu kepada Biyan yang malah dijawab dengan ketawa keras dari Biyan. "Tu kan bun, abang dulu yang resek." kata Vika sambil menunjuk abangnya dengan ekspresi ngambek seperti seorang anak kecil.

"Vika ke kamar dulu ya Yah Bun, mau mandi." pamit Vika kepada kedua orang tuanya lalu dia menuju ke kamarnya yang berada di bagian paling belakang rumah, dekat dengan halaman belakang.

Kenapa Vika suka sama yang belakang-belakang?. Duduk di kelas minta bangku yang belakang, kamar milih yang paling belakang, kalo pelajaran sukaknya ijin ke belakang, nomer absen dia belakangan, kalo ngumpulin tugas sukanya belakangan, kalau masalah ranking pun juga belakang. Ya Tuhan lieur gue sama ini orang.

Setelah masuk ke kamarnya, Vika segera mandi lalu melakukan aktivitas rutinnya pas malem minggu kayak gini. Bukan kencan kayak kebanyakan remaja sekarang, dan bukan ke mall kayak cewek jaman sekarang.

Vika mengambil beberapa cemilan dan susu kotak yang ada di atas meja belajarnya. Mengambil laptop lalu meletakkannya diatas kasur.

Kalian udah bisa nebak apa belom nih Vika mau ngapain?

Drakoran.

Nonton drama korea setiap malem terutama malem minggu emang udah jadi kebiasaan Vika. Sambil nyemil jajanan yang selalu dia beli di toko penuh jajanan di dekat sekolahnya.

Pas Vika lagi asik sama kesukaannya, tiba-tiba hp Vika bunyi. "Apaan sih ganggu banget." omel Vika karna aktivitas favoritnya diganggu sama dering hp.
Vika melihat layar hp nya dan hanya ada nomor disitu, bukannya nama. "Yaampun nomer doang, siapa sih?" oceh Vika sambil menekan simbol hijau di layar hp nya dan mendekatkan hp ke telinganya.

"Lama banget sih lo." seru orang di seberang telpon. Vika mengerutkan keningnya, sepertinya dia mengenali suara itu, suara yang akhir-akhir ini sering sekali mengganggu hidupnya.

"Kamu kenapa sih udah kangen aja padahal barusan ketemu?" suara Vika dibuat seperti cewek yang manja kepada pacarnya. Biarin aja tu si Bayu geleuh ahahahaha.

"Lo kenapa sih? Gila gara-gara mau ketemu nyokap gue?" saut Bayu dari seberang telepon.

"Iyaaaaa aku kan udah gak sabar mau ketemu calon mamah mertua." kata Vika masih dengan nadanya yang tadi. "Lo lagi apa sih? Gue ganggu ya makanya lo kumat gitu?" jawab Bayu mulai sensi dengan nada bicara Vika.

BAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang