(6)Dendam Lama

96 8 1
                                    


"Gaesss gawat ni gawatttt" kata Faca sambil teriak-teriak. Vika dan Keya kompak menengok ke arah pintu kelas dimana Faca barusan masuk.

"Kenapa sih yaampun, berisik banget!" bentak Keya yang sedang asik main Hago bareng Vika.

"Tau ni, yang laen lagi pada tidur dan lo teriak-teriak gak jelas. Ganggu tau!" omel Vika.

"Eh kalian jangan sewot dulu dong, gue mau nunjukin sesuatu ni ke kalian, ayo sekarang kalian ikut gue." kata Faca sambil menarik tangan kedua sahabatnya untuk keluar dari kelas dan mengikuti dia.

"Sebenernya lo mau kemana sih Cak, game gue belom selesai ni loo." keluh Vika yang sedari tadi tangannya ditarik-tarik Faca.

Faca menarik tangan mereka menuju gerbang samping sekolah, diluar gerbang sudah ada banyak sekali anak basis sekolah mereka.

Mereka bertiga mengendap-endap untuk mengintip gerombolan basis mereka agar tidak ketauan.

"Lihat deh mereka mau ngapain coba kalo bukan tawuran?" bisik Faca. "Ya elah salah sangka amat sih lo Cak, siapa tahu hari ini ada jadwal suporteran, makanya mereka kumpul gitu, kan sebentar lagi bel pulang." celoteh Keya.

Vika mengerutkan keningnya, "Gak mungkin kalo hari ini ada jadwal suporteran soalnya gak ada bc sama sekali tentang suporteran" batin Vika. Dia melihat lebih teliti kedalam gerombolan itu, disana ada Bayu, Ilham, Indra sama anak suporteran yang lain. Tapi kemana drum mereka? dan kenapa mereka keliatan marah sih? wah ada yang gak bener ni.

"Woii bengong aja lo, mikirin apa sih." tanya Keya sambil menepuk pundak Vika. "Anjir, diem dulu napa, gue lagi mikir nih." omel Vika.

"Ya udah yuk kita ke kelas, bentar lagi bel pulang ni." ucap Faca. Mereka bertiga akhirnya kembali ke kelas. Namun ada yang salah sama Vika, dari tadi dia kayak lagi mikir sesuatu.

Keya yang menyadari keanehan Vika pun bertanya "Eh Vik lo kenapa sih? daritadi habis dari liat Bayu sama temen-temennya kayaknya lo aneh banget deh."

Vika yang merasa diajak bicara pun menoleh lalu menjawab "Gue juga bingung ni Key, gue tu kayaknya tau sesuatu tapi lupa gitu, apa ya?"

"Ah elah kok lo tanya gue sih, ya gue gak tau lah" jawab Keya.

🌻🌻🌻

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Kelas yang tadinya hening menjadi ramai karena anak-anak mulai membereskan tasnya dan bersiap untuk pulang.

Hari ini Vika pulang sendiri karena Keya lagi ada les dan Faca lagi ekskul. Vika menghentikan angkot yang biasa ia naiki untuk pulang ke rumah. Tapi saat Vika hendak masuk ke dalam angkot, tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang.

"Pak maaf kita gak jadi naik angkot" kata orang itu. Vika kaget ketika tahu orang yang menarik tangannya adalah Indra.

"Lo apa-apaan sih Ndra?!" bentak Vika tak terima. "Lo ikut gue sekarang." tanpa aba-aba, Indra langsung menarik tangan Vika dan mengajaknya untuk naik motor Indra.

"Lo kenapa sih? Gue kan mau pulang." Vika masih bingung dengan sikap Indra yang tiba-tiba membawanya pergi.

"Gue mau bawa lo ke rumah Bayu, lo masak gak inget sih kalo hari ini basis kita nyerang?" jelas Indra.

Vika menepuk jidatnya, Vika baru ingat, tadi pas Faca nunjukin gerombolan anak basis itu ternyata mereka mau nyerang. Ya ampun kenapa Vika bisa lupa sih, mereka nyerang kan juga gara-gara Vika sama temen-temennya waktu itu. Harusnya Vika bisa nyegah mereka tadi. Salahkan saja otak Vika yang lemot dan pelupa!.

"Ya ampun! Ndra gue bener-bener lupa, terus gimana tadi? kalian jadi nyerang?" cerocos Vika.

"Ya jadi lah, gue bawa lo sekarang ke rumah Bayu itu buat ngobatin Bayu, parah tadi dia kejegal sama motor lawan." jelas Indra.

BAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang