Ini Kali pertama ku menulis cerita yang dipublikasikan, ini adalah sebuah kisah yang kualami sekitar 4 tahun yang lalu. Sebenarnya ini seperti diary buatku Tak Ada maksud Dan tujuan lain ataupun sekedar curhat, aku menulis ini karena hanya ingin berbagi cerita padaMu Dan bagi para readers Dan berharap dia juga membacanya hingga akhir. Walaupun Ada banyak komentar yang beraneka ragam tentang diriku. Kritik Dan saranmu kuperlukan baik dari penulisan ini maupun bagi diriku sendiri. Berharap engkau tidak menjauhi diriku, jangan menganggap sinis diriku.
Bunga yang mulai berguguran
Kala musim kemarau tiba
Kini batangnya telah patah Dan matiMungkin itu puisi yang cocok untuk keadaan khya saat ini. Seorang kakak yang ia sayangi kini telah tiada..
Tuhan...
Bila engkau beri aku kesempatan
Untuk tetap bersamanya
Izinkan aku tetap menyayanginyaNamun,
Jika waktuku telah habis
Maka biarkan aku tetap mengenangnya...Mungkin itu puisi yang cocok untuk keadaan Syauqiah saat ini. Perasaan yang begitu hancur datang mwnghampiri dirinya. Perasaan yang Tak pernah ia harapkan datang tanpa permisi, entah yang biasa dia hanya melihatnya dalam sebuah layar lebar tapi nyata kematian itu pasti Ada.
*****
"Pemberian nama adalah
Hal Dan kewajiban ayah"~Khyaa~
Sebelum memulai sebaiknya saya perkenalkan diriku. Namaku Syauqia Nur Aqilah. Bagus kan namaku, ahh kalian sendiri pasti Tau nama yang bagus itu yang baik Dan enak kedengaran. Yah kan!!
Namaku berisi harapan Dan doa untukku. Namun namaku memiliki arti lain dalam kehidupan ku sejak aku lahir. Makanya, mama Dan papa Serta saudara2ku memanggil Khya panggilan hanya untuk orang-orang yang mencintaiku sedangkan yang lain kadang memanggilku Aqila.
Yaps, aku akan membahas sedikit tentang keluargaku, saat ini aku duduk di kelas 1 Junior High School tepatnya di SMP Negeri 6 Unggulan Wajo. Sekolah ini termasuk sekolah terfavorit dan bisa dikatakan elit karena tidak semua siswa dapat diterima di sekolah ini. Harus melakukan beberapa tahapan tes yang bisa dibilang rumit. Fasilitasnya lengkap terdiri berbagai tingkatan kelas Dan sekolah disini juga cukup menguras kantong.
Tapi, aku bersyukur setidaknya mama Dan papa mampu membiayai ku. Dan lebih bersyukur lagi aku sekolah dengan tingkatan yang sama dengan kakakku.
Ketika aku melakukannya bukan berarti hidupku tlah sempurna aku hanya mensyukuri apa yang telah aku miliki hingga saat ini
Syukuri maka hidup Kita jauh lebih baik.
Dia namanya Arif umurnya beda setahun denganku. Memang kak Arif pernah di berhentikan oleh papa sekolah waktu di Sulteng tepatnya Bombana karena zaman itu perekonomian kurang mampu. Jadi papa menyuruhnya untuk menunggu ku saja. Kak Arif itu punya sifat yang gak bisa ditebak, sabar sih iya tapi kalau emosi nya udah naik bisa-bisa meledak. Tapi kalau sifat baiknya datang apa2 ajah yang dia liat pasti dikasi ke adiknya. Dan Satu Hal yang buatku bangga dari dia adalah seorang hafizh Qur'an. Kalau tiap harinya hafalannya nggak nambah-nambah bisa di omelin dia sama papa.
Di dunia ini tidak Ada manusia yang sempurna semua orang pasti punya kelebihan Dan kekurangan. Jangan pernah mengeluh fokuslah pada kelebihan yang Kita miliki. Jangan merasa yang paling hina, Tuhan menciptakan Kita dengan penuh kesempurnaan dibalik kekurangan.
No body perfects.Lalu kak Ansyam? Kak Ansyam seorang mahasiswa teladan di Universitas Negeri Makassar (UNM), yah memang dia memiliki tingkat kepintaran yang cukup di banding adik-adiknya. Gimana tidak, dia itu lebih jenius Dan waktu-waktu kosongnya pun digunakan untuk belajar, ngafal materi. Juga dia sering mendapatkan juara umum menulis Karya Ilmiah Remaja (KIR), Debat Bahasa inggris sampai-sampai dibawa keluar negeri. Dia adalah alumni SMA Neg 2 Sengkang yang sekarang ganti nama jadi SMA Neg 3 Wajo hingga Lulus bebas tes di UNM Dan mendapatkan beasiswa tiap bulannya. Saat ini kak Ansyam memasuki semester 6 di UNM jurusan Antropologi. Aku Dan kak Ansyam terpaut tahun yang cukup jauh. Walau menyebalkan tapi Tak bisa dipungkiri aku sangat menyayanginya😊😊
*****
Hal terberat dalam hidup ini adalah
Ketika Kita mengikhlaskan sesuatu
Namun, jika Kita bisa melewatinya, maka Allah akan membalasnya dengan Yang lebih baik...-Khyaa-
"Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada Hari kiamat sajalah disempurnakannya pahalamu. Barang siapa yang dijauhkan dari api neraka Dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanya kesenangan yang memperdayakan".
Sejenak kumenghentikan bacaanku begitu makna Qs. Ali imran ayat 185. Aku telah membacanya rupanya orang mengutipnya agar Kita semua mengingat siapa yang menciptakan kita, yang memberi Kita nafas untuk bisa merasakan indahnya dunia hingga detik ini Dan Kita juga Tau yang bernyawa pasti akan mati menghadap keada sang ilahi untuk mempertanggung jawabkan amalan nya.
Aku menutup Al-Qur'an tanpa menyelesaikan sampai akhir, tanpa mengucapkan sadaqallah until mengakhirinya, rasanya lidahku Tak mampu membacakan Kalam ilahi itu dengan benar karena saking dinginnya cuaca malam yang menerobos lapisan kulitku. Dan akui mungkin inilah Satu hal yang membuatku membenci keadaan ini.
Katanya aku terlalu Dini untuk mengerti semua Hal ini, usia 12 tahun terlalu kecil untuk memahami yang telah terjadi. Sosok kakak yang aku banggakan kini telah pergi dari kehidupan ku.
"Syauqia.. udah ngajinya nak" Tanya mama padaku dengan wajah yang manis bagai bidadari bagiku. Wanita yang tetap menyayangiku hingga saat ini.
"Iya ma udah" Jawab Qia singkat.
Lalu ku Kembali menatap bingkai foto yang bertengger di atas meja. Kenangan disaat bersama kakak yang telah jauh dari kehidupanku.
"Makan dulu yah nak" Bujuk mama yang tiba-tiba menyadarkanku dari lamunanku sambil mengelus kepalaku yang terbalut kerudung Pink Kalem warna favoritku. Aku mengangguk pelan Dan meletakkan Al Qur'an diatas meja. Berat rasanya kakiku untuk meninggalkan ruangan ini. Ruangan yang penuh buku inspirasi Dan kenangan bersama kakak, ruangan tempatku berbagi canda tawa bareng Kakak Dan adikku. Ruangan yang telah membuatku Kembali teringat oleh Masa laluku. Disaat sosok kakak yang aku banggakan masih Ada dalam kehidupan.
"Ya Allah aku merindukannya, izinkan aku bertemu dengan kakak walau hanya dalam mimpi..." Ucapku dalam batin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Januari 21 (SETEKA)
Short StoryPublish 23 December 2018 TRUE SHORT STORY 👉 Nama Samaran 👈 Bunga yang mulai berguguran kala musim kemarau tiba kini batangnya telah patah Dan mati mungkin itu puisi yang cocok untuk keadaan Khya saat ini seorang kakak yang ia sayangi kini telah...