Lembar Tanya

Untukmu (1)

Untukmu..
Aku punya cerita.

Saat itu aku sedang menikmati suasana senja di taman kota.

Dering ponsel di saku ku tidak ku hiraukan. Karena aku tahu, itu pasti mama yang ingin memarahiku karena membuang obat yang harusnya ku minum.

Menikmati senja di sore hari seperti ini adalah hal terindah bagiku. Sapuan angin diwajahku membuat aku merasakan kehadiranmu.

Dan sekarang aku benar-benar melihatmu. Duduk di bangku taman dengan headphone ditelinga. 

Sesegera mungkin aku menghampiri. Aku takut kamu pergi lagi. Meninggalkanku dengan sejuta luka. Sampai tak terasa sekarang akupun menangis.

Duduk disebelahmu, lalu memelukmu dengan erat. Kamu tak bergeming, tapi aku merasakan jika kamu terkejut.

Saat masih ingin berada di pelukanmu, kamu malah melepaskan pelukanku. Kamu marah dan berkata jika aku gila, lalu kamu pergi meninggalkanku kembali.

Dan saat itulah, aku menangis meraung memanggil namamu. Tapi jiwa mu tak kunjung menengok.

Rasa sesak sudah tidak dapat aku tahan lagi. Sampai akhirnya semua menggelap. Dan berakhir aku membuka mata di ruang serba putih ini.

Kulihat mama menangis sembari memegang tangan kiriku. Ia marah... Sangat marah... Marah karena aku yang tidak bisa mengontrol khayalanku terhadapmu.

Aku balas berkata, jika aku tidak berkhayal. Itu benar kamu. Aku melihat kamu dengan jelas. Itu kamu. Kamu yang sama saat terakhir kali meninggalkanku.

Aku menangis, berteriak, dan marah. Lalu mereka datang. Menyuntikkan cairan yang kubenci itu. Sampai suara ku sudah tidak bisa lagi keluar. Sampai tubuhku hanya mampu mengeluarkan air mata.

Dan mereka berkata, jika aku gila.

Dalam hati aku tertawa mengejek diriku sendiri.

Dasar gila.

Kamu memang gila.

Benar-benar gila.

Teruslah berkhayal tentangnya.

Dia tidak akan kembali kepada orang gila seperti mu.

Dasar gila!

Dan hari-hari ku berikutnya adalah membuat cerita tentangmu dan aku dalam pikiranku.

••••••••••
Cerpen catatan diary

Glynis ♥